Per Te

409 37 5
                                    

Hyunjin : " Masih jauh kebun kakek mu? Matahari akan kembali terbenam, kita harus menginap"

Jeongin :" Hmm, tidak jauh. Tapi jika kita tetap berjalan matahari akan tenggelam sebelum kita sampai "

Hyunjin : " Lalu bagaimana?"

Jeongin berfikir keras, dan licik nya dia sudah keluar.

Jeongin dalam hati " Mama tak akan tau kalau aku mencicipi tubuh keturunan langka keluarga Williams ini kkkk, aku akan menghabisi bibir plum itu "

Jeongin : " Tongkat ku hanya bisa mengeluarkan 1 tenda, jadi kita harus tidur berdua"

Hyunjin : " Memang nya ada masalah kalau kita tidur berdua?"

Jeongin sedikit ternganga memang tepat keputusan nya. Wah Jeongin akan kehilangan kewarasan malam ini

Jeongin : "Baik, aku akan mengeluarkan nya"

Jeongin bersiap mengacungkan tongkat dan memasang kuda kuda andalan nya. Sebelumnya sudah ada disana tumpukan tanah liat yang bergumpal "Duro!" teriak Jeongin yang hampir membuat Hyunjin tersedak ludah nya sendiri

Hyunjin :" Apa yang kau lakukan? Haruskah nada mantra mu begitu? hahahh"

Jeongin :" Memangnya kenapa?"

Hyunjin dalam hati " Andai Seungmin mirip dengan mu, aku pasti akan sangat menyayangi nya. Menggemaskan sekali"

Hyunjin : "Tidak tidak, kau imut sekali"

Yaps, berhasil membuat Jeongin gelagapan menjawab nya. Jeongin semakin tidak sabar untuk menerkam si tampan ini.

#####

Tenda yang baru saja Jeongin buat sudah siap untuk di tempati dan mereka berdua sudah duduk berdampingan di dalam nya.

Hyunjin : " Omong omong berapa umur mu? Umurku 20 tahun "

Jeongin : " Aku masih 19 tahun tapi sebentar lagi 20, hanya tinggal 5 hari lagi. Kau tak perlu memberi tahu umur mu, lagi pula untuk apa anak belasan tahun ritual di gua itu "

Hyunjin :" Hahah kau benar. Jadi, hari ulang tahun mu tepat saat ritual konyol ini berakhir, bagaimana kalau kau merayakan nya di rumah ku saja, bertemu dengan ibu dan ayah ku "

Jeongin cukup bingung dengan tawaran ini, nyali nya masih sangat kecil untuk bertemu Nyonya dan Tuan besar keluarga Williams itu. Tapi satu sisi, Jeongin juga merona karna si tampan ini memperkenalkan nya pada orang tua nya. Jeongin harus menolak, karna jangan jangan dengan ajakan ini membuat nya dan keluarga nya dalam perang besar.

Jeongin : " Ahh tak apa Hyunjin seperti nya aku akan merayakan ulang tahun ku sendiri"

Hyunjin : " Apa apaan kau ini, merayakan ulang tahun sendiri? Kemana ayah dan ibu mu?"

Jeongin :" Aku juga tidak tau, setiap tahun mereka tak pernah merayakan nya. Bahkan hanya mengatakan selamat ulang tahun pun tidak "

Hyunjin : " Tenang saja aku akan merayakan ulang tahun mu nanti, kau beri saja alamat mu aku akan datang "

Jeongin : " Benarkah? Kau sungguh akan merayakan nya?" Jeongin tidak bisa menyembunyikan raut bahagia di wajah nya, dengan memamerkan lesung pipi senyum itu sangat di nikmati oleh Hyunjin

Hyunjin :" Tentu, kau orang baik. Aku juga ingin membalas kebaikan mu"

Jeongin hanya beranjak ke kamar mandi tak dapat menyembunyikan kebahagian nya pada si tampan ini. Lucu memang, di sebuah tenda ada kamar mandi. Tapi itu yang terjadi di dunia sihir. Jeongin segera mandi dan berganti pakaian, dengan pakaian yang sudah ia siapkan untuk menggoda pangeran tampan ini. Licik. Itu memang Yang Jeongin Brown.

Tak lama Jeongin keluar dengan atasan memakai sweater tipis yang memperlihatkan bahu putih nya dan yang mengejutkan adalah dia hanya mengenakan celana dalam tanpa memakai bawahan sama sekali.

Hyunjin mematung melihat pakaian konyol yang dipakai orang imut ini, tentu si licik tersenyum bangga saat Hyunjin memberi nya ekspresi seperti itu.

Hyunjin : "APA YANG KAU LAKUKAN?! KEMANA CELANA MU?!"

Jeongin :" Diam bodoh, sana mandi. Aku ingin tidur seperti ini. Ada masalah?"

Hyunjin : " Tidak, tapi.."

Jeongin :" Sana cepat mandi, aku akan menunggu mu. Kita belum makan"

Hyunjin : " Aaa ummm baik " Hyunjin hanya tersenyum kikuk saat ia memasuki kamar mandi dengan melihat langsung paha mulus milik Jeongin.

Hyunjin dalam hati " Kau ingin aku memakan mu manis?"

********

Matahari sudah terbenam dan Seungmin masih betah berada di rumah keluarga Brown itu. Ia masih menikmati duduk di balkon depan kamar Jeongin sambil memakan beberapa potong biskuit bayi dan menyeruput susu coklat kesukaan nya.

Taehyung : " Ayo sayang, kita masuk. Sudah malam. Nanti kau kedinginan"

Seungmin : " Ahh Zia, aku masih ingin duduk disini. Tiba tiba aku rindu pada Jeongin "

Taehyung :" Kenapa kau rindu padanya?"

Seungmin : "Sebentar lagi, usia nya 20 tahun. Hahh aku benar benar ingin belajar banyak mantra dengan nya, aku juga sangat ingin memeluk nya sebelum perang itu benar benar nyata" Seungmin tertunduk dalam setelah dia mengatakan kalimat terakhir nya itu. Sontak membuat Taehyung menitikan air matanya.

Taehyung : " Sini, kau peluk aku. Jangan bicara yang tidak tidak. Aku menyayangi mu dan juga Jeongin. Kau kan sudah di jodohkan dengan pangeran keluarga Williams itu. Apakah kau tidak mengetahui kelemahan nya?"

Seungmin : " Tidak Zia, pangeran itu seperti nya tak suka padaku. Dia selalu punya alasan untuk bertemu dengan ku. Meski Nyonya Chaenyol sudah memaksa nya."

Taehyung : " Kalau begitu tugas mu sekarang adalah cari tau kelemahan nya dan hancurkan dia. Okey?" sembari meraup kedua pipi Seungmin yang terlihat seperti anak kecil sekarang.

*********

Jeongin : " Sudah selesai?" sambil melihat Hyunjin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai boxer tanpa baju. Jeongin agak menganga melihat dada bidang Hyunjin dan perut kotak kotak nya yang masih basah. Entah sengaja atau tidak Hyunjin melakukan nya, tapi sekarang 'adik' Jeongin berdiri dibalik celana dalam nya.

Hyunjin : " Sudah, mari makan"

Apa apaan ini Jeongin tak sabar menikmati tubuh pangeran itu, tapi di satu sisi perut nya terasa sangat lapar. Ia cepat cepat menghidangkan makan dan segera makan.

####

Jeongin : "Kau sudah kenyang?"

Hyunjin : " (sendawa) Sudah hehe"

Jeongin : " Iiii kau jorok sekali Tuan Hyunjin Williams!!!!"

Hyunjin : " Ah sudahlah ini tidak di rumah. Kau tak perlu memakai sopan santun di kerajaan"

Jeongin : " Terserah kau saja"

Tiba tiba suasana menjadi dingin, Hyunjin dan Jeongin saling bertatapan. Yang terdengar hanya bunyi angin dan jangkrik yang bersuara. Tanpa disadari kedua pria manis dan tampan itu bergeser mendekat. Tatapan mata mereka masih belum terlepas, masih melekat. Mereka sudah sangat dekat sampai akhirnya tangan Jeongin memegang tangan Hyunjin dan Hyunjin mulai memegang pinggang Jeongin. Mereka berdua saling menutup mata. Dan ciuman pertama mereka akhirnya terjadi.


tbc


JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang