Guasto II

247 20 2
                                    

Dirasa keadaan membaik, Jungkook tak merasakan sakit lagi di kepala nya. Ia sudah duduk bersandar dan berbincang dengan orang orang di ruangan itu dalam keadaan tenang

Jungkook : " Maafkan aku ya sayang" Jungkook mencium dan melumat sebentar bibir istrinya yang masih cemberut karena masalah tadi

Felix : " Hmm maaf Zio jika aku lancang, memang nya apa yang memenuhi pikiran mu saat ini?" ah mereka baru saja ingat kalau sakit kepala Jungkook akan muncul bila banyak yang memenuhi kepala nya

Seketika Jungkook teringat untuk mengantarkan Jeongin ke mansion Philips, ia seperti tersentak kaget dan langsung berdiri

Jungkook : " Ayo, kita harus pulang" Jungkook sangat tergesa gesa, tanpa menjawab pertanyaan Felix

Jisoo : " Tapi Jungkook, apa tidak apa apa kalau kau langsung melanjutkan aktifitas begini? Kau masih baru pulih"

Jungkook : " Tak apa Nuna, aku ada keperluan"

Keluarga Brown langsung pulang setelah berpamitan dengan Jisoo, apapun itu hari ini Jeongin harus kembali ke rumah nya yang sebenarnya, Philips

***************

Chaenyol : " Menyetubuhi wanita itu lebih nikmat Hyunjin, kau punya 2 hole yang akan kau gempur. Dengar, dapatkan ramuan itu meski setelah itu kau harus membunuh mentari sialan itu"

Hyunjin : " Ayah! Apa yang kau pikirkan?!"

Chaenyol : " Kau harus dapatkan ramuan itu" penuh penekanan disetiap katanya, Hyunjin sedikit ngeri

Chaenyol langsung berlalu meninggalkan Hyunjin dikamar nya. Memberi nya waktu untuk memikirkan apa tindakan yang akan di ambil

Hyunjin : " Baiklah, akan kulakukan untuk Jeongin"

Keesoka harinya, saat pagi pagi sekali Hyunjin segera bersiap, mengganti pakaian nya dengan pakaian yang sedikit santai agar prajurit tak mengira kalau ia akan keluar mansion. Acara bersiap nya selesai setelah sentuhan terakhir yaitu menyisir poni nya terbelah dua

Hyunjin mulai keluar dari pintu mansion utama dan mendapati prajurit yang sedang berjaga

" Maaf Pangeran, kau mau kemana? Apakah butuh pengawalan?" salah satu prajurit itu mencegat Hyunjin

Hyunjin : " Ah tidak, aku hanya ke taman belakang" memang jawaban yang bodoh, kalau ia ingin ke taman belakang kenapa harus melewati pintu mansion utama? Bodoh

Setelah sekian detik kebingungan akhirnya prajurit itu mengangguk mengiyakan perintah pangeran nya

Hyunjin memang menuju ke belakang, tapi tidak ke taman. Melainkan mengambil sapu terbang untuk ia bawa. Beruntung disana sedang tak ada yang berjaga jadi Hyunjin bisa dengan segera melesakan sapu terbang nya

Beberapa menit Hyunjin mencari gubuk yang ia tinggalkan tadi malam. Pohon pohon yang tinggi dan rimbun membuat Hyunjin sedikit kesulitan menemukan gubuk itu. Beruntung ada wangi wangian ramuan tercium oleh Hyunjin, segera Hyunjin ikuti arah wangi tersebut

Sesaat setelah sampai di depan gubuk, Hyunjin melihat dengan jelas Yuna sedang mengaduk ramuan di sebuah guci besar yang di bawah nya adalah tungku api. Yuna masih menggunakan pakain dalam saja, seperti saat Hyunjin meninggalkan nya semalam.

" Apa dia tidak kedinginan?" monolog Hyunjin diluar sana, siapa sangka kalau Yuna bisa mendengar nya?

Yuna : " Oh, Pangeran? Kau berubah pikiran?"

Entah sejak kapan Hyunjin merasa tubuh Yuna menarik, apa mungkin karena semalam minim pencahayaan? Leher jenjang nya, tulang selangka yang begitu tajam, belahan dada yang.. Shit! Besar sekali, mungkin payudara nya tak akan muat di genggam oleh satu tangan Hyunjin, perut rata nya, dan apa itu? Belahan vagina nya terlihat di balik celana dalam nya.

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang