Hyunjin, Perdonami

242 21 3
                                    

Jeongin : " Aku ingin tanda lahir mu terbakar oleh gerhana itu. Dan aku ingin kau tak memiliki darah bangsawan sedikit pun, bahkan tidak memiliki kekuatan sihir lagi"

Hyunjin akui rubah ini benar benar kurang ajar, maksudnya apa? Ingin Hyunjin di usir dari mansion nya sendiri? Atau ingin Hyunjin kehilangan keluarga nya? Hyunjin bersumpah kalau Jeongin itu brengsek, untuk saat ini saja. Selebihnya Jeongin itu menggemaskan bagi Hyunjin

Hyunjin : " Lalu saat itu semua sudah terjadi apa yang akan kau lakukan?"

Fuck, dengan kondisi begini wajah Hyunjin masih dingin dan itu terlihat sangat-sangat seksi dimata Jeongin

Jeongin : " A-aku, a-aku akan menerima mu dan kau akan jadi keluarga Philips seutuhnya" Jeongin gerogi jika harus melihat ketampanan Hyunjin begini, Jeongin bahkan tidak kuat untuk sekedar menatap kilas netra tajam berwarna coklat milik Hyunjin

Hyunjin : " Baik, apapun akan kulakukan demi bisa bersama mu, Tuan Philips"

Hyunjin dan aura dingin nya meninggalkan kamar Jeongin dengan menaiki sapu terbang sesuai permintaan sang pujaan hati

Jeongin : " Maafkan aku, Hyunjin. Hatiku masih menolak atas kekejaman keluarga mu pada keluarga ku" monolog Jeongin saat melepas kepergian Hyunjin, orang yang sangat Jeongin cintai.

**************

Felix masih enggan untuk bertatapan langsung dengan kedua orang tua nya perihal ia kabur dari rumah, dan Felix juga masih enggan untuk dekat dekat dengan calon suami. Kini ia tengah terduduk melamun di taman belakang rumah nya, yang menjadi spot favorit nya bila dilanda gundah seperti saat sekarang ini

Jisoo : " Felix?" sang ibunda membuyarkan lamunan nya

Felix : " A-ah ya bunda?" jawab Felix takut takut dan menunduk

Jisoo : " Apa yang kau cemaskan sayang?" Jisoo hafal betul tingkah anaknya yang duduk disini hanya bila ada yang mengganggu fikiran nya

Felix : " Bunda, tidak marah?"

Jisoo : " Untuk apa aku marah sayang?" Jisoo merangkul anaknya dan membawa nya bersandar dibahu sempit nya

Felix : " Aku pergi dari rumah tanpa izin" Felix kembali menunduk

Jisoo : " Ah tak apa aku juga ingin pergi dari rumah rasanya" tentu saja kalimat itu membuat Felix terkejut

Felix : " Ada apa bun? Ayah memarahi mu? Atau kau bertengkar dengan ayah? Tidak tidak jangan pergi bunda" gemas, Felix memeluk sang ibu dan mengecup semua pipi sang ibu

Jisoo : " Tidak sayang, aku hanya bosan untuk mengurusi coklat itu yang semakin lama semakin banyak saja produksi nya, aku butuh piknik" ia terkekeh melihat anaknya yang panik

Felix : " Jadi bunda juga lelah?" Felix berbinar mendapati bunda nya yang sepemikiran dengan nya dan dibalas anggukan semangat dari sang ibu

Jisoo : " Aku ingin piknik" Jisoo cemberut dan memancing ke gemasan Felix

Felix : " Bagaimana kalau kita piknik bun? Ajak ayah dan Changbin Hyung juga?"

Jisoo : " Baiklah aku set.."

Taeyang : " Tidak tidak, kita hanya akan istirahat di mansion Williams nanti" tiba tiba Taeyang datang dan memotong pembicaraan ibu dan anak yang sedang bahagia itu

Jisoo : " Kenapa begitu sayang?" Jisoo kembali cemberut memancing Taeyang untuk mencium bibir yang berlekuk ke bawah itu

Taeyang: " Istriku yang cantik, kau lupa kalau akan ada gerhana? Williams membutuhkan kita" tak tanggung tanggung Taeyang melumat bibir istrinya di depan sang putra

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang