Senza Nessuno

245 29 3
                                    

Williams sudah kembali ke rumah sekitar pukul 7 pagi, Nyonya Baekhyun tampak tengah menyambut kedatangan sang suami dan putra nya. Ia tau putra nya memenangkan pertarungan meski terlihat kusut. Senyum sumringah tak lepas dari raut wajah nya

Baekhyun : " Bagaimana sayang? Seru?" mencoba menggenggam tangan anaknya

Hyunjin : " Tanya saja pada ayah, aku lelah bu" lesu, entah apa yang menyebabkan Hyunjin tampak murung dan tak bersemangat

Baekhyun yang melihat ekspresi anaknya mengernyit bingung, ada apa? Bukankah seharusnya Williams akan berpesta besar? Baekhyun beralih menatap sang suami seperti mengisyaratkan untuk penjelasan mengenai anak kesayangan Kerajaan Williams ini . Chaenyol hanya mengangguk, agar Baekhyun melepas kan tangan putra nya dan membiarkan putra mereka pergi

Menurut, Hyunjin segera berlalu masuk ke dalam kamar nya

Baekhyun : " Kenapa sayang?"

Chaenyol : " Mungkin akan terdengar rumit oleh mu, tapi ini yang sebenarnya terjadi...."

Chaenyol menjelaskan pada istrinya mengenai peristiwa semalam, bulir bening mengalir di pipi sang istri.

Baekhyun : " S-seungmin hiks" Chaenyol beralih memeluk sang istri membenamkan kepala istri ke dada bidang nya

Chaenyol : " Sudahlah sayang, jangan kau menangisi Seungmin lagi, dia adalah putra Brown dan sudah ada dalam ramalan bahwa Hyunjin akan membunuh nya. Kita masih bisa membahagiakan Hyunjin dengan Jeongin kan?"

Baekhyun : " T-tapi, kau yakin Jeongin akan mau menikah dengan Hyunjin?"

Chaenyol : " Kita ke mansion Philips besok, kita akan menemui Suho Hyung dan Irene Nuna. Mereka harus menjelaskan semuanya pada kita dan kelanjutan perjodohan Philips dan Williams"

Baekhyun : " Baiklah sayang"

########

Hyunjin menginjakan kaki nya di lantai kamar nya, membuka perlahan semua helaian yang ada di tubuh nya, yang sudah robek, dihajar oleh rubah manis nya. Memperhatikan dirinya di depan cermin, mengusap memar dan luka yang dibuat Jeongin, titik air mata Hyunjin membasahi pipi nya

Hyunjin : " Hikss"

Dari pantulan cermin Hyunjin melihat foto nya dan Seungmin sedang berpangku yang ukuran nya hampir menyamai tinggi Hyunjin, bak foto prewedding, mesra sekali. Ia berbalik badan dan mengambil foto itu

Hyunjin : " Seungminie, maafkan aku" terjatuh, terduduk memeluk foto itu dan menciumi senyum indah tunangan nya

Hyunjin : " Bahkan kita belum menikah sayang, aku ingin kau menyandang gelar Williams juga, aku ingin kita memiliki bocah bocah cilik yang mengganggu saat kita tidur, aku ingin kita terbangun dikamar yang sama di pagi hari, dengan mu sayang" masih terisak memeluk fotonya dan Seungmin

Sesaat foto yang Hyunjin lihat berubah menjadi fotonya dan Jeongin, apa yang terjadi? Mantra sihir apa ini?

Hyunjin masih bingung, melempar foto itu keatas ranjang nya

Hyunjin : " Tidak tidak tidak, aku tidak gila, tidak"

Hyunjin meremat rambut nya kuat dan kembali merangkak kearah cermin dengan kondisi telanjang. Tak Hyunjin sangka orang di dalam cermin itu, bukanlah pantulan dirinya. Melainkan bayangan Seungmin dan Jeongin sedang bersetubuh, ia melihat bagaimana lihai nya mereka menyalurkan gairah satu sama lain. Tubuh telanjang mereka berkeringat, wajah mereka terlihat benar benar merasakan kenikmatan.

Apa ini? Apa yang Hyunjin lihat? Apakah yang dilihat nya ini nyata? Hyunjin mencoba menyentuh cermin tersebut tapi Jeongin terlihat marah

Jeongin : " Hyunjin, kau mencintai siapa ha? Kau mencintai dia? Lihat! Orang ini yang kau cintai?" tampak di dalam kaca Jeongin menarik paksa rambut Seungmin hingga Seungmin menangis, membuka paksa selangkangan nya dan merobek lubang Seungmin, Seungmin berteriak meminta pertolongan pada Hyunjin

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang