Succhia

197 18 0
                                    

Keadaan didalam kereta sangatlah canggung. Meskipun hanya ada Irene, Jeongin dan seorang pengemudi kereta didalam nya. Apa yang bisa Jeongin lakukan sekarang? Baru saja Jeongin mulai berharap akan ada pelangi setelah ia dan Hyunjin menikah. Perdamaian antara ia dan Jungkook, ketenangan Seungmin, kesehatan Jungkook, kebahagian Hyunjin, rasanya banyak sekali hal positif yang Jeongin dapat apabila menikah dengan Hyunjin nanti.

Tapi sekarang, Jeongin kembali putus asa, kembali pada saat pertama kali Seungmin meninggalkan nya. Rapuh, ya itu yang Jeongin rasakan. Kerapuhan yang tiada pernah berhenti. Baru saja hati kecil itu tertata cantik meski lukanya masih basah, namun sekarang sudah di porak poranda kan kembali bak potongan puzzle yang berserakan, bahkan luka luka basah yang mulai terobati kini kembali koyak.

Jeongin mengadahkan wajah, menutup mata, mengulum suara tangisan yang mungkin saja akan terdengar oleh orang orang di seluruh pelosok kerajaan. Tangan mungil itu memilin jemari nya sendiri, hendak marah tapi kepada siapa? Hendak protes kepada siapa?

Perlahan air mata yang dengan susah payah, jatuh juga mengenai tangan Irene yang tertumpu di paha Jeongin

Irene : " Jeongin, sayang?" ahhh ternyata bukan hanya suara serak Jungkook yang Jeongin benci, suara ibunda juga tak kalah membuat hati Jeongin hancur

Jeongin membuka mata perlahan dan tersenyum menatap ibunya

Irene : " Jangan menangis ya? Nanti kamu ingin makan apa? Mommy buatkan ya nak?" Irene dan Jeongin pandai bersandiwara rupanya

Jeongin : " Apapun itu asal mommy yang masak. Tapi mommy jangan menangis juga ya" tepat setelah kalimat itu diakhiri tangisan mereka berdua pecah, Irene segera memeluk tubuh mungil sang putra untuk menenangkan nya

Irene : " Lupakan dia untuk mommy ya nak"

Jeongin : " Jeongin tidak bisa"

**************************

Jungkook pulang dalam keadaan kacau, mata sembab nya mengejutkan Taehyung yang sedang menyiapkan makanan untuk Jungkook

Taehyung : " Sayang? Hei? Kau tak apa?"

Jungkook memeluk tubuh istrinya

Jungkook : " Aku menyayangi Jeongin, sangat"

Taehyung kebingungan meski terus saja mengusap punggung sang suami

Taehyung : " Iya sayang aku juga"

Jungkook membawa tubuh sang istri menuju sofa untuk berbaring bersama nya

Jungkook : " Bantu aku agar tidak membenci Williams lagi"

Taehyung : " Maksud mu?"

******************

Makan malam di mansion Williams begitu hening, hanya dentuman piring dan sendok yang terdengar. Yuna terus saja menatap Hyunjin dari awal ia duduk sampai sekarang saat makanan di piring mereka tinggal setengah

Hyunjin : " Kau lihat apa jalang?"

Chaenyol menatap tajam Hyunjin, yang diacuhkan oleh Hyunjin karena memang benar Yuna adalah jalang tak tau diri yang mencari masalah dengan Hyunjin

Yuna : " Memang nya kenapa kalau aku menatap calon suami ku sendiri?"

Hyunjin : " Uhuk uhhukk" Hyunjin terbatuk kala mendengar ucapan menjijikan menurutnya keluar dari bibir Yuna

Baekhyun : " Pelan pelan nak" Bakehyun memberikan segelas air putih untuk menolong Hyunjin

Hyunjin : " Demi dewa apakah hidup ku akan se sengsara ini sampai aku mati" Hyunjin beranjak meninggalkan meja makan dan segera disusul oleh Yuna

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang