Non Intendevo Questo

227 22 1
                                    

Kemarahan Hyunjin tak terbendung, ia pikir Hyunjin segampang itu untuk melakukan nya dengan orang yang baru saja ia kenal? Oh tolonglah, Hyunjin adalah pewaris tahta kerajaan besar, mungkin kah Hyunjin sebodoh itu? Yang benar saja, Chaenyol mungkin akan gila bila mendapati anak nya jika memang sebodoh itu

Hyunjin dengan emosi menggebu nya hampir saja menampar paras manis wanita di hadapan nya ini, namun segera ia tahan mengingat suatu saat semua perlakuan nya akan disebut kan saat pengangkatan nya menjadi raja

Yuna : " Apa? Kau mau menampar ku? Silahkan Hyunjin! Silahkan! Aku tidak takut, bahkan aku memiliki 1001 ramuan disini untuk menghancurkan mu, oh ya jangan lupakan ramuan yang tadi, aku bisa saja meminumkan nya pada mu"

Hyunjin terdiam, benar kata Yuna

Hyunjin : " Jadi? Kenapa kau berlama lama untuk meminum kan ramuan itu padaku?" Hyunjin mencengkram kuat dagu Yuna sampai kuku kuku nya memutih

Yuna : " Haha aku hanya ingin penis mu pangeran, bukan cinta mu" meraba dan menarik kuat penis Hyunjin di dalam sana

Hyunjin : " Ahh brengsek!" Hyunjin menggeram merasakan nyeri pada penis nya. Ia segera terbang keatas menembus atap gubuk menggunakan sapu terbang nya meninggalkan Yuna dengan smirk jahat nya disana

Yuna : " Akan ku tunggu bila kau berubah pikiran"

**************

Jeongin mengemas semua pakaian dan kenangan di mansion Brown dengan air mata yang terus mengalir. Taehyung hanya dapat memperhatikan anak nya dari pinggir ranjang kamar Jeongin sambil bercucuran air mata pula

Taehyung : " Anak ku?" panggil Taehyung lirih

Jeongin : " Aku bukan anak mu"

Tombak besar menancap di dada Taehyung, sakit. Setelah kehilangan Seungmin apakah Taehyung harus kehilangan Jeongin juga?

Taehyung hanya ternganga dengan sebelah tangan menutup mulut nya tak percaya bahwa kata yang di keluarkan oleh Jeongin akan sekasar itu. Taehyung tidak sanggup, air mata nya semakin banyak jatuh bak hujan deras

Taehyung : " Kau kecewa pada siapa hm?" mati matian Taehyung menahan agar suara masih jelas didengar oleh sang anak

Jeongin : " Tidak dengan siapa siapa, aku hanya kecewa pada Dewa" entah apa yang Jeongin bicara kan, luka hati nya masih basah tapi malah dilukai lagi seperti ini. Memang benar Jeongin tidak tau harus marah pada siapa

Taehyung : " Mengapa kau kecewa pada Dewa? Apa dia salah?" Taehyung berjalan mendekati Jeongin, mencoba menyentuh anak nya namun tangan Taehyung di hempas kasar oleh Jeongin

Jeongin : " Mama masih bertanya? Dewa sudah mengatur jalan hidup ku untuk menjadi orang tak berguna! Dia mengatur hidup ku semena mena! Dia hanya membuat ku hidup untuk disakiti oleh semua orang? Bahkan sampai detik ini aku masih ingin bertanya, kenapa tidak aku saja yang mati" suara Jeongin meninggi mungkin bisa di bilang membentak Taehyung

Jungkook mendengar ucapan Jeongin dari luar. Ya, Jungkook menguping, Jungkook juga melihat anak nya berkemas dari balik pintu kamar, sebenarnya hati nya sakit. Tapi Jungkook tak punya pilihan, Jeongin harus menikah dengan Hyunjin, apapun yang terjadi

Jungkook : " Cukup Jeongin cukup!" Jungkook tidak tahan lagi dan ia segera menghampiri anak serta istrinya dengan kondisi emosi sudah berada di ujung kepala

Jungkook : " Jaga ucapan mu Jeongin, kau menyakiti hati kami" Jungkook tertunduk dan menangis meremat pakaian di dada nya kuat, seolah mengisyaratkan bahwa hati nya betul betul remuk di dalam sana

Jeongin berusaha berpaling wajah agar tidak menatap wajah sang ayah yang terluka sama dalam nya dengan dia

Jeongin : " Lalu papa boleh menyakiti ku? Memang aku di ciptakan untuk disakiti" masih dengan berpaling wajah Jeongin mengatakan nya

Tanpa di sangka tiba tiba Jungkook terduduk menyimpuh di lantai memegangi rambut nya frustasi. Sontak membuat Taehyung terkejut dan menghampiri sang suami dengan berteriak

Taehyung : " Jungkook!"

Mendengar sang ibu berteriak Jeongin ikut terkejut dan langsung mengejar Jungkook juga

Jungkook : " K-kepala ku... s-sakitt" perkataan nya lirih sambil menatap sang istri yang sudah memangku kepala Jungkook

Yang terjadi detik selanjut nya adalah Jungkook pingsan

Taehyung : " Jeongin tolong panggilkan prajurit untuk membawa papa ke rumah mentari" Taehyung panik

Jeongin segera mengiyakan dan berlari untuk mencari prajurit sekitar mansion

*************

Hyunjin : " Cih, benar saja dia adalah penyihir murahan" Hyunjin masih saja mengomel dan bergumam sendiri mengingat perlakuan Yuna pada nya tadi. Ia baru saja sampai di rumah dan memutuskan untuk segera masuk kamar tanpa mencari ibu dan ayah nya terlebih dahulu

Saat sampai dikamar, entah sejak kapan kini foto nya dan Seungmin sudah diganti dengan foto Jeongin seorang diri, sedang menggunakan pakaian kerajaan, terduduk dengan penuh wibawa. Bolehkah Hyunjin berangan angan jika foto itu nanti nya akan menjadi foto nya dan Jeongin menggunakan setelan baju pernikahan?

Hyunjin mengalihkan pandangan mencoba menepis semua angan angan yang ia rasa mustahil. Hyunjin mulai membuka pakaian nya berniat akan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur.

Tapi sekelebat bayangan tubuh cantik Jeongin memenuhi pikiran nya. Bibir ranum yang menganga sedikit saat penis Hyunjin melesak jauh dalam tubuh nya. Niple lucu yang tertanam pas diatas dada berisi Jeongin. Penis kecil yang ukuran nya membuat Hyunjin gemas, bahkan itu berwarna pink. Jangan lupakan hole yang baru saja Hyunjin rusak kan kemarin

Perlahan penis Hyunjin mulai naik karena membayangkan badan penuh keringat Jeongin

"Ahh" geraman rendah Hyunjin mulai terdengar. Ia berniat meneruskan saja ke kamar mandi, tapi saat melewati cermin besar itu 'lagi' ia melihat Jeongin telanjang dan menungging ke arah nya

Hyunjin : " Astaga, apa lagi ini" Hyunjin berhenti di depan cermin itu dan mencoba menyentuh nya

Jeongin : " Jangan sayang" Jeongin dengan suara seksi nya menurut Hyunjin, melarang Hyunjin untuk menyentuh nya

Persetan Hyunjin tidak tahan, ia mengurut penis nya sendiri dan perlahan juga disana Jeongin mengurut penis nya juga. Perlahan namun pasti mereka seperti menikmati kocokan mereka sendiri. Hyunjin mulai mempercepat tempo nya kala mendengar Jeongin mendesah tak karuan di dalam cermin itu. Hyunjin gila bahkan ia memaju mundur kan pinggul nya, menganggap jemari nya yang ia buat membulat itu adalah hole sempit Jeongin. Keringat mengucur membuat rambut Hyunjin basah sempurna, sebentar lagi mungkin sperma nya akan keluar. Ia bahkan mendesah nikmat, mencoba meremas sendiri bola bola kecil Hyunjin yang selalu jadi bola favorit Jeongin yang ukuran nya lumayan besar ah bukan lumayan tapi memang besar, dua bola itu tidak pernah muat masuk kedalam mulut mungil Jeongin

Hyunjin tak tahan lagi pemandangan di dalam cermin membuat Hyunjin ingin sekali bertemu Jeongin sekarang juga. Dengan terburu buru Hyunjin mengambil alat sex di dalam laci nakas dan memanjakan penis nya. Sesaat baru saja Hyunjin akan mencapai titik klimaks nya..

Tok tok tok

" Hyunjin? Kau di dalam?"

























tbc

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang