lima belas.

46 9 0
                                    

                                                                                   15

Reece,blake,clay semua ada di sana duduk di dalam sebuah ruangan kaca. Aku tidak tahu apakah mereka bisa melihatku atau tidak di dalam ruangan ini. Tapi kurasa tidak, mereka tidak menyadari kehadiranku. "CLAY!" Teriakku sambil menuju sebuah pintu.

"Athaya!" belum sampai satu langkah memasuki ruangan, andrew menarikku dan mendekapku sangat berhati-hati. "Kau seharusnya berhati-hati thaya, mereka bisa melukaimu." Dengan cepat aku melepas diri dari dekapannya, "APA KAU GILA?!" Andrew hanya diam saja tanpa menanggapi sentakanku tadi.

"Athaya!" Reece dengan cepat memelukku dengan sangat erat, sesekali ia mencium puncak kepalaku dan aku merasa sangat nyaman. Disusul dengan Blake,dan Clay. "cukup, bawa mereka ke lab." Perintah andrew membuatku terkesiap. Apa maksudnya? Aku menatap teman-temanku satu per satu, meminta penjelasan.

"It's going to be ok, trust me." Reece memeluku lagi sambil mengusap-usap puncak kepalaku. aku lepas pelukannya, ini semua terdengar sangat aneh dan mencurigakan.

"Andrew, apa yang akan kau lakukan pada mereka?" Andrew menarik lenganku sehingga jaraku dan jaraknya sangat dekat, aku bisa mendengar geraman marah Reece di belakangku. "Negara kita akan semakin kuat hingga beberapa ribu tahun yang akan datang." Aku hanya bisa mengerjap-ngerjap,tak paham apa yang dia maksud.

"Apa maksudmu?!" ucapku mendesis

"Babe, they had a special thing that can help our country."

"Stop calling me babe, and it's not "our" but "your"."

"Kita membutuhkan mereka,"

"dengan membunuhnya? Andrew! I told you before! Kau bisa membawaku asalkan jangan ganggu teman-temanku! Are you fucking listening?!?!" Andrew hanya tertawa miris sebelum berkata "oh, ya. I forgot." Dnegan sengaja ku putar kedua bola mataku di hadapannya menandakan bahwa aku benar-benar sudah muak dengan semua ini.

"Tapi tidak bisa, aku akan mengambil energi dan darah bagi teman manusia mu, sama seperti saat itu."

Apa ini berarti, dia yang membunuh temanku marissa?

"ya, aku yang lakukan itu semua." Tegasnya sambil menatap tajam kepadaku.

Ini memang sudah keterlaluan, aku benar-benar tidak tahan lagi. Tanganku mengepal sampai kuku kukuku memutih menusuk kulit. Seseorang menggenggam tnaganku. "Biarkan itu terjadi athaya, semuanya akan baik-baik saja," Itu reece berusaha menenangkan amarahku sedangkan andrew hanya menyeringai sambil menatapku.

"Kau membawa teman-temanku untuk di bunuh dan setelah kau bunuh merek akau akan membunuhku juga , karena aku adalah satu-satunya sumber tenaga yang tidak bisa terkalahkan. Ini smeua misimu untuk melancarkan pernag dunia ke-3. Dimana dimensi manusia akan menjadi dimensi dirimu juga." Reece melepaskan genggaman ku, tersentak akan penjelasannku tadi.

"wah, tidak aku sangka, peliharaanku—" perkataanya terpotong oleh pukulanku hingga ia terjatuh, aku sudah menduga dan menunggu momment ini. Aku memang yang dia incar, lawan aku. Andrew bangkit dari lantai sambil memegangi hidungnya yang mengalami pendarahan. "kau sudah berani menggunakan kekuatanmu ya." Ledeknya, teman-temanku hanya bisa melongok, tidak menyangka apa yang baru saja aku lakukan.

"Ya, dengan senang hati." Desisku sambil menghampirinya, aku serang dia lagi, namu kali ini ia berhasil menghindar dan berteleportasi menuju belakangku, membuat semacam pukulan balas dendam hingga aku jatuh ke lantai.

Teman-temanku tidak tinggal diam, Reece dan Blake bertarung dengan andrew sedangkan Clay berusaha membantuku untuk berdiri. "aku akan memanggil kawananku sekarang, kau tunggu disini." Keningku berkerut saat mendengar clay, jadi mereka kesini tidak sendiri?

LONDONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang