1. Tentang Ramadhan

1.4K 174 49
                                    

Serial HAMASSAAD Halal Haram - 1. Tentang Ramadhan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 1 Mei

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

[ QS. Al Baqarah (2) : 185 ]

-::-

Siang ini, Hamas menyantap nasi ayam kremes di kantin kampus, dengan wajah sedikit kusut. Mungkin juga dipengaruhi oleh teriknya panas mentari di atas sana, jadi bikin gerah kepala Hamas sekaligus hatinya.

"Emang kaga ada dispensasi apa?" tanya Hamas pada seseorang yang duduk di hadapannya; Saad.

Siang ini, mereka hanya makan siang berdua di kantin kampus. Di bulan Syaban memang anak-anak Shalih Squad yang lain lebih condong kepada berpuasa. Tidak terkecuali Saad, hanya saja di bulan Syaban tidak boleh full berpuasa dan ini adalah beberapa hari lepasnya Saad dari berpuasa. Makanya Hamas seneng banget. Berhari-hari kemarin dia terpaksa ngantin sendiri.

"Puasa Ramadhan kok minta dispensasi sih, Mas? Lo emang punya penyakit apaan?"

"Heh, amit-amit!" sungut Hamas, tapi tetap mengunyah suapan dalam mulutnya, yang kemudian ditelannya cepat-cepat. "Ya tiga puluh hari kelamaan kalik!"

Hooo, rupanya Hamas sedang kesal, sebab Saad memberi tahu bahwa sebentar lagi mereka akan masuk ke dalam bulan suci Ramadhan, dan diwajibkan berpuasa selama tiga puluh hari.

TIGA PULUH HARI!

Sengaja diulang biar gonjreng.

"Ngga tiga puluh deh," kata Saad, meneguk air mineralnya, "dua sembilan."

"Hanjir, ngogebin gue..."

Ya emang apa bedanya tiga puluh sama dua puluh sembilan?

Rasanya Hamas ingin mengumpat.

"Mas, kan puasanya juga sehari-sehari gitu. Dari Subuh ngga makan, abis Magrib boleh makan. Terus begitu. Bukannya tanggal satu ngga makan sampe tanggal dua sembilan kan? Mati itu sih."

Hamas juga tahu, puasa Ramadhan itu beberapa belas jam aja. Tapi asli ya, dia ngga pernah tuh diwajibkan berpuasa di rumah. Mami sama Papi kadang-kadang sahur sih. Kak Hana, ngga tahu tuh. Di Inggris sana dia puasa apa ngga. Kayaknya ngga. Indonesia aja panas terik kayak gini. Apalagi panas terik di Inggris!

[✓] HAMASSAAD Mencari CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang