6. Tidur Berpahala

506 110 47
                                    

Serial HAMASSAAD Halal Haram - 06. Tidur Berpahala

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 12 Mei

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Saad memandangi gerbang tinggi di hadapannya. Ada rumah megah di balik gerbang tersebut.

Rumahnya Hamas lah. Siapa lagi.

Saad ke sana dengan diantar ojek online yang dia bayar cash tanpa promo dari dompet digital mana pun. Kata Saad, mendingan abis duit di Dunia deh demi bayar ojek ngga murah, daripada abis pahala di Akhirat gara-gara enjoy Riba Yang Samar.

Wew. Serem!

"Wah, Mas Saad tho," sapa sekuriti rumah tersebut begitu melihat bahwa Saad yang menekan bel beberapa saat tadi.

"Iya, Pak, assalamu'alaykum," sapa Saad dengan hormat. "Hamas ada di rumah ngga ya, Pak? Saya telepon, hapenya mati kayaknya."

"Oh, ada, Mas. Ada. Seharian ini belum kelihatan keluar kok," kata bapak sekuriti yang usianya kira-kira 35 tahun, tapi sudah menikah dan punya anak, jadi jangan ditanya KAPAN NIKAH ya!

"Alhamdulillaah. Bisa ketemu, Pak?"

"Oh iya, bentar saya telepon ke dalem ya. Bentar..."

Ketemu Hamas di rumahnya itu semacam ketemu pejabat. Harus melewati pos keamanan dulu, dan lain-lain.

Ini kan Hari Ahad dan lagi Bulan Ramadhan, tepatnya hari ke tujuh. Jam setengah dua siang ini Saad sengaja sampai di rumah Hamas karena mau ajak Hamas buka puasa bersama di Masjid Al Azhar. Dadakan, karena Saad juga mau hadirnya dadakan. Dia kan batal ke Bandung pekan ini.

Pikirnya, sekalian dia jalan ke Masjid, ya jemput Hamas.

"Mas Hamas lagi tidur, Mas... Mau nunggu atau pulang aja?"

"Tidur?"

"Iya. Kata Nyonya, Mas Hamas dari tadi tidur belum bangun juga."

"Dari kapan, Pak?"

"Dari tadi sih bilangnya. Palingan abis Subuh."

"Innaalillaahi..." gumam Saad. "Belum Zuhur atuh ya?"

"Wah saya ngga tahu kalau itu, Mas..."

"Ya udah, saya pulang aja, Pak."

"Ya, Mas. Baik kalau gitu. Hati-hati..."

Saad mengangguk paham. Lantas berpamitan dengan Bapak sekuriti sebelum kemudian melangkah keluar dari dekat pos keamanan rumahnya Hamas.

Tangan Saad memegang ponsel, mengaktifkan aplikasi ojek online, ketika...

"Assalamu'alaykum," sapa Saad setelah menjawab telepon yang baru saja masuk.

"Weh, Ad, di mana dah?"

"Depan rumah antum. Baru mau pulang."

"Heh, ngapa pulang? Sini, masuk---sori, sori, hape gue silent tadi soalnya berisik bat pada ngechat tauk apaan," kata Hamas yang kedengarannya berbicara sambil berjalan. "MIIIH, SAAD DATENG KENAPA KAGA KASIH TAHU HAMAS???"

"Udah, ngga apa-apa. Gue balik aja."

"Balik apa mau bukber lu?"

"Hehe... Bukber insyaaAllah. Di Al Azhar."

"Gue udah baca chat lo, nyet. Masuk buruan!" kata Hamas, lebih terdengar seperti perintah. "Aduh, ANJ---astaghfirullaah! Siapa dah yang naro meja di sini???! Hamas kepentok nih, Mih!"

[✓] HAMASSAAD Mencari CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang