Serial HAMASSAAD Halal Haram - 10. Kayak Bocah
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2019, 26 Mei
Note: Info for typo(s) are LOVE 💕
-::-
Jam dinding di kamar kontrakan Saad sudah menunjukkan pukul satu dini hari, sedangkan Hamas belum juga memejamkan mata. Pulang tarawih tadi, Hamas memilih berkutat dengan ponselnya. Main game lah, apalagi memangnya?
Sedangkan Saad tertidur sejak jam sepuluh malam setelah menghabiskan kue-kue yang dibagi oleh tetangga sebelah kontrakannya.
"Weh, bangun lu!" Hamas mencolek Saad.
Ini bisa dibilang kejadian luar biasa.
Iyalah! biasanya kan Saad yang bangunin Hamas di tengah malam buat tahajud. Sekarang malah kebalikannya.
"Woi, udah jam satu neh!" panggil Hamas lagi. Matanya mengerjap, mengusir penat yang menggelayut menjadi kantuk. Wah, dia tidak boleh ngantuk di saat-saat seperti ini! Harus ikut tahajud bareng sohibnya kalau ngga mau kena usir!
Tapi Saad masih terlihat pulas.
Menggelengkan kepala, Hamas mengguncang pundak sahabatnya.
"Woi, Ad, elu mau shalat tahajud ngga seh? Udah jam satu neh ah!"
Hamas ngegas, dan cara itu agaknya berhasil. Kedua mata Saad akhirnya terbuka lebar dan kemudian menyipit melihat Hamas, mungkin membiasakan penglihatan dengan terangnya lampu kamar.
"Hah? Jam berapa, Mas?" tanya Saad seraya menggeliat pelan.
"Jam satu lewat mabelas menit tuh!"
HAP!
Saad langsung duduk dari baringannya, lantas menggerak-gerakkan kepala. Streatching sejenak.
Detik berikutnya, Saad bergegas menopang tubuhnya dengan kedua kaki, lantas menyeret langkah menuju kamar mandi. Suara air keran dibuka terdengar di kejauhan, diikuti jebar-jebur di dalam sana.
Hamas menguap lebar. Layar ponselnya masih menyala, menampilkan game-nya yang sedang dalam posisi paused. Pelan, dia berbaring dengan setengah tubuh di kasur, dan setengahnya lagi di lantai. Tangannya bergerak mengucek-ngucek mata.
Mulai kena hajar rasa kantuk.
"Heh, mandi!"
Suara Saad terdengar setelah agaknya Hamas terkulai dalam tidurnya sekian menit. Di hadapannya sudah ada Saad yang terlihat segar dengan rambut basah, wajah cerah, dan baju bersih plus wangi. Saad tengah mengenakan jam tangan kesayangannya ketika Hamas mengernyitkan kening.
"Mau ke mana lu?" tanya Hamas seketika.
"Shalat lah," jawab Saad. "Kan gue udah info, malem-malem prime time ini kita kudu tampil sekeren mungkin, yaa Ukhayya..."
Hamas mingkem mendengarnya. Aslinya sih menikmati jantungnya berdebar setiap kali Saad nyebut Ukhayya-Ukhayya gitu!
"Emang shalat di masjid?" tanya Hamas. "Tahajud di masjid? Kaga di sini aja?"
"Ya di sini," sahut Saad. "Kalau tahajud di masjid, atuh ya dari tadi sore kita stand by di masjid aja."
"Hooo..." Hamas menguap lagi selebar-lebarnya.
"Heh, nguap tuh mulutnya ditutup atuh, Mas. Kayak kuda nil!"
Tapi Hamas hanya tertawa dikomentari begitu.
"Ya udah, gue mandi dulu dah."
Hamas beringsut dari tempatnya berbaring, menuju tas koper yang dia bawa dari rumah siang tadi, lantas mengeluarkan baju-baju terbaik yang disarankan Saad untuk dibawa. Barulah kemudian menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Mencari Cahaya
SpiritualBuku ke 11, season ke 10 💖 allaahumma bariklahum. Doain terus!!! 😎😎😎