8. Diajak Mencuri

482 104 40
                                    

Serial HAMASSAAD Halal Haram - 08. Diajak Mencuri

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 24 Mei

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Perkuliahan usai jelang waktu Asar. Hamas setengah berlari menuju kelas di mana Saad menimba ilmu selepas Zuhur tadi. Mereka memang sedang tidak ada kelas bersama hari ini. Dan Hamas patut bersyukur, disebabkan ini adalah bulan Ramadhan, maka kegiatan menguras tenaga seperti basket, futsal, dan lain-lain itu, ditiadakan oleh pihak kampus. Libur sebulan, hehe!

"Hai, Hamas," sapa satu teman kelas Saad. Cewek cakep dengan tinggi sedang yang rambutnya lurus kayak jalan baru diaspal. "Pasti nyariin Saad ya?"

"Eh, elu, siapa dah namanya?" balas Hamas sambil cengar-cengir. "Iya nih. Udah keluar kelas apa belom tuh si Saad?"

"Panggil aja Princess, haha," kata gadis itu, bercanda. "Masih tuh, di dalem. Gue duluan ya. Bye."

"Hoh, iya dah," Hamas mengangkat tangan kanannya. "Ti-ati!"

Hamas melangkah lagi, melongokkan kepalanya ke dalam kelas tempat Saad berdiam. Dilihatnya Saad sedang berbicara dengan seseorang sembari merapikan peralatan menulisnya ke tas. Refleks, jantung Hamas berdegup kencang.

Ya iya lah! Itu Saad lagi ngobrol bareng Dani!

Iya, Dani yang sempat menyatakan sesuatu kepada Hamas sekitar beberapa hari lalu. Awal bulan puasa begini, ngapain Dani ngajak ngobrol Saad?! Ngapain itu manusia ada di kelasnya Saad? Mereka kan beda jurusan!

"SAAD!" panggil Hamas serta merta.

Otomatis, yang menoleh bukan Saad doang, tapi juga Dani dan mahasiswa lain yang masih tinggal dalam ruangan tersebut.

"Oi!" Saad membalas panggilan Hamas dengan melambaikan tangan kanannya. Dia beralih pada Dani, sepertinya minta izin.

Detik selanjutnya, Saad berdiri dengan menempatkan ranselnya di punggung. Lantas bergerak dari singgasananya, dengan Dani di belakangnya.

Hamas mundur selangkah ketika Saad melewati pintu di dekat Hamas berdiri.

"Masjid, Mas," ajak Saad kemudian.

Mengangguk, Hamas baru akan mengikuti Saad menuju masjid, ketika dia melihat Dani menyunggingkan senyum anehnya pada Hamas sebelum berjalan menuju arah berlawanan dengan masjid.

"Lu ngobrol apaan sama Dani?" tanya Hamas saat menyejajari langkah sahabatnya tersebut.

"Hm? Ngga, dia cuma mampir tadi, sekalian nanya-nanya, gue mau hadir lagi ngga kalau lo ada pertandingan?"

"Masa?"

"Iya, Mas, masa gue bohong? Lagi puasa nih."

"Ngapain itu anak sok akrab sama elu?"

"Bukannya dia ketua tim basket lo? Dia seneng kali, kalau ada temen yang support tim basketnya."

"Ngga usah ngobrol-ngobrol sama Dani lagi lu, nyet."

"Lah? Kunaon atuh?"

"Gue bilang, ngga usah ngobrol sama dia lagi. Itu manusia aneh, tauk gak lu?"

"Aneh gimana?" tanya Saad, menyelidik.

"Ah, udah. Pokoknya, gue kaga seneng elu deket-deket sama dia. Ini gue ngomong sebagai sohib lo aja, nyet. Dengerin dah mendingan."

Saad tertawa. "Antum yang aneh, Mas. Orang temenan kok dilarang-larang," katanya.

[✓] HAMASSAAD Mencari CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang