Saat ini Dave sedang berada dikantornya, Dave masih saja kepikiran soal perkataan Lily yang mengatakan bahwa Naya adalah calon istrinya. Lily hanya diam ketika Dave meminta penjelasan, hal ini tentu saja membuat Dave pusing. Calon istri katanya? Bagi Dave, calon istrinya hanya satu yaitu Angelica. Wanita yang sedikitpun tak pernah bergeser dari hatinya. Dave mungkin lelah karena terlalu lama menunggu tapi Dave yakin kalau Angelica akan kembali padanya meskipun itu membutuhkan waktu yang lama. Naya? Dave akui kalau wanita itu cantik secara natural, badannya juga bagus bahkan terkesan seksi. Hanya saja, Dave tidak memiliki perasaan apapun padanya, tidak suka apalagi cinta.
"Woi, pagi-pagi udah ngelamun? Ngelamunin apa sih?" Tanya Stefy yang baru saja masuk ke ruangan Dave dan mendapati Dave tengah melamun sehingga Dave tidak menyadari keberadaannya.
"Kenapa kau selalu masuk tanpa mengetuk pintu dulu, Stefy?" Bukannya menjawab, Dave malah balik bertanya.
"Kau kalau mau bicara pikirlah dulu. Tidak mengetuk pintu kau bilang? Tanganku bahkan sakit karena terlalu lama mengetuk pintu dan kau tak kunjung menyuruhku masuk." geram Stefy.
Stefy adalah sahabat Dave ketika masih berada di High School. Mereka berdua sangat dekat sehingga banyak orang yang menyangka mereka berpacaran waktu itu. Stefy merupakan sepupu Angelica, awalnya Stefy kira Dave mendekatinya memang karena perasaan suka. Tapi lama-kelamaan Dave sering bertanya tentang Angelica yang notabennya adalah sepupunya, dari situ Stefy bisa menyimpulkan kalau Dave menyukai Angelica. Dave mendekatinya karena mereka satu sekolah sehingga dia bisa meminta informasi tentang Angelica yang berbeda sekolah dengan mereka. Stefy akui kalau dia sempat terpesona dengan Dave. Hanya saja, Stefy tak jatuh terlalu dalam sehingga dia membantu Dave untuk mendekati Angelica.
Sekarang Stefy bekerja sebagai sekretarisnya. Stefy gadis yang baik, dia juga profesional dalam menjalankan tugas. Ketika sedang berdua seperti sekarang ini, Stefy tak perduli kalau Dave itu adalah atasannya. Stefy bahkan pernah dengan sengaja menyiram wajah Dave dengan kopi dingin karena Dave hari itu selalu memarahinya padahal menurutnya pekerjaannya sudah bagus tapi selalu saja salah dimata Dave. Stefy tahu saat itu Dave sedang dalam mood yang tidak baik namun Stefy tak perduli. Jika sedang bersama klien Stefy akan langsung bersikap profesional layaknya bos dan sekretaris.
"Sudahlah, mau apa kau kemari?" tanya Dave.
"Tidak ada. Hanya saja aku mau mengingatkanmu kalau 20 menit lagi kau akan memimpin sebuah rapat sebaiknya persiapkan dirimu. Jangan sampai para klien kita kabur karena wajahmu yang tak bersahabat itu." jelas Stefy .
"Baiklah, sekarang kau boleh keluar."
"Kau mengusirku?"
"Kau sudah tahu jawabannya."
"Dasar kau bos kurang ajar, pantas saja Angelica meninggalkanmu." ucapan Stefy membuat Dave menatapnya tajam. Stefy tahu bahwa dia ada dalam bahaya. Oleh karena itu, dia cepat-cepat menuju pintu untuk segera keluar. Memang dasar Stefy ketika dia sudah berada diambang pintu, dia berbalik menatap Dave dengan senyuman jahilnya.
"By the way, Angelica sebentar lagi akan pulang." ucapnya lalu pergi berlari tanpa memperdulikan panggilan Dave.
💐💐💐
Naya sedang berjalan-jalan diruang tamu sekedar melihat-lihat. Naya berjalan hingga kakinya membawa dia pada pintu yang sejak dulu selalu membuatnya penasaran. Waktu dulu ketika dia bertanya pada ibunya pintu apa itu, kenapa tidak pernah dibuka. Ibunya hanya menjawab kalau pintu itu punya Tuan Dave dan tidak boleh siapapun memasukkan tanpa seijin Tuan Dave. Waktu itu, Naya langsung pergi dan tidak banyak bertanya lagi karena menurut nya itu tidak terlalu penting. Lagipula, bukankah setiap orang butuh privasi? Mungkin itu pula yang terjadi dengan Dave.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DANGEROUSEST Wedding [ SUDAH TERBIT ]
RomanceDISKON EBOOK EDISI 6-30 APRIL 2021 Plak! Lagi, tamparan itu kembali menjalar dipipinya. Ia menangis bukan karena rasa sakit akibat tamparan itu tapi karena takdir yang selalu menertawakannya. "Kau hanya seorang pembantu yang kebetulan merangkap jad...