TDW 29

6.7K 209 28
                                    

Hai!

Uwu, double up 🙃

Oke, happy reading 😊

💐💐💐


Hari ini Damian tidak pergi ke kantor. Dia memang mengambil cuti selama beberapa hari, lagipula dia bisa memantau pekerjaannya dari rumah. Semenjak hari itu ketika Naya menolak ajakannya untuk pergi jalan, Naya tak pernah lagi menghubungi Damian. Damian sudah mencoba menghubungi Naya namun tak diangkat.

Hari ini sungguh panas, mungkin pergi berjalan-jalan akan terasa menyenangkan, itupun jika dengan Naya. Damian tersenyum memikirkan Naya, dia mengambil handphonenya bersiap menghubungi Naya tapi kecemasan itu datang lagi padanya. Bagaimana jika Naya menolak?

Damian terdiam sejenak. Dia adalah lelaki, dia harus berani memulai. Dia harus memperjuangkan cintanya. Damian menghubungi Naya. 3 panggilan tak diangkat.

"Kemana kamu, Ay." Damian berbicara sendiri.

Prang!!

Damian terkejut oleh suara benda yang jatuh. Astaga, itu foto Naya. Foto yang selama ini menghiasi kamarnya dan sekarang foto itu terjatuh. Perasaan khawatir Damian bertambah, ada apa dengan Naya? Damian melihat foto Naya yang tersenyum tapi anehnya Damian malah semakin takut. Damian takut tidak bisa melihat senyum itu lagi.

"Aku harus menemuimu, Ay. Persetan dengan suamimu itu." Damian lalu pergi menuju kediaman Naya.

💐💐💐

Damian melihat mobil Dave pergi meninggalkan pelataran rumahnya sendiri membuat kecemasan Damian semakin bertambah. Dari dulu Damian merasa heran, kenapa Dave tidak mau memiliki pembantu rumahtangga atau satpam sekedar untuk menjaga rumahnya jika kosong. Apa tujuan Dave? Apakah agar dia bisa menyiksa Naya sepuasnya?

Mobil Dave tak terlihat lagi, Damian segera memarkirkan mobilnya. Keluar dengan langkah tergesa-gesa dan segera masuk ke rumah itu. Tak dikunci. Sungguh aneh, berarti Naya ada didalam.

"Naya!"

Damian mulai mencari dan memanggil nama Naya. Seluruh ruangan sudah dia cari tapi tak ada. Damian berdiri didepan kamar yang belum dia masuki. Hanya itu yang tersisa, Damian sangat berharap Naya ada didalam. Damian membuka pintu tapi terkunci.

"Brengsek! Pasti Naya ada didalam. Naya buka pintunya."

Tak ada yang menyahut. Damian mulai mendobrak pintu, 2 kali percobaan akhirnya pintu itu berhasil terbuka. Tak ada Naya dikamar ini tapi suara air shower yang mengalir membuat Damian yakin bahwa disana ada Naya. Apa mungkin Naya sedang mandi sehingga dia tidak mendengar panggilan Damian?
Damian tersenyum lega, setidaknya dia mengetahui bahwa Naya baik-baik saja. 30 menit berlalu tapi Naya tak kunjung keluar sementara air masih saja terus mengalir. Damian ingin mendobrak pintu kamar mandi tapi dirinya takut. Bagaimana jika Naya sedang tidak berbusana disana.

Kecemasan itu semakin bertambah, Damian tak ingin terjadi sesuatu pada Naya.  Kecemasan itulah yang akhirnya membuat Damian nekat mendobrak pintu kamar mandi dengan sekuat tenaganya dan berhasil. Damian merutuki kebodohannya yang telah menunggu selama 30 menit tadi dan membiarkan Naya kedinginan, pemandangan didepannya benar-benar menyayat hatinya. Naya terikat dengan wajah yang memar serta pucat dibiarkan terguyur air shower.
Betapa brengseknya Dave melakukan ini pada Naya.

"Naya!" panggil Damian dan segera menolong Naya.

"Naya bangun! Buka mata kamu. Naya!" tak ada pergerakan, mata Naya masih setia tertutup.

The DANGEROUSEST Wedding [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang