Mobil yang dikendarai Naya dan Damian telah memasuki pelataran mansion keluarga Hito setelah diberi izin oleh satpam yang bertugas menjaga rumah ini. Naya akhirnya turun dan memencet bel, tak lama sang nyonya yang tak lain adalah Lily Hito muncul keluar.
"Naya, astaga! Kamu apa kabar sayang?" tanya wanita itu seraya memeluk Naya. Dia sangat merindukan Naya lantaran hampir 2 minggu tidak berjumpa karena dia harus menemani suaminya, Edward Hito keluar negeri.
"Naya baik, Mom," ucap Naya "Oh iya, kenalin dia teman aku, namanya Damian," lanjutnya seraya memperkenalkan Damian.
"Saya Damian, Mrs. Hito," ucap Damian seraya membungkuk hormat. Lily tersenyum dan menyuruh mereka masuk.
"Silahkan duduk, Mom buatin minum dulu. Kalian mau minum apa?" tawar Lily.
"Emm, air putih aja Mom," kata Naya.
"Yaudah, bentar ya!" Lily berlalu menuju dapur.
💐💐💐
"Jadi gitu, Mom. Naya mau tinggal disini, sekalian Naya kerja." jelas Naya.
"Nay, kamu boleh tinggal disini tanpa harus kerja. Mom gak masalah kok sayang."
"Mom, ini emang kemauannya Naya. Please ya Mom ya." pinta Naya lagi.
"Yaudah tapi kamu gak boleh kerja terlalu berat, yang penting kamu tinggal disini sama Mommy,"
"Siyaap, Mom,"
"Jadi kapan mau mulai tinggal disini?"
"Mungkin 2 atau 3 hari lagi. Soalnya Naya juga harus beres beres," kata Naya "Yaudah kalau gitu Naya pulang ya Mom," pamit Naya.
"Iya, sayang. Hati-hati ya!" ucap Lily disertai senyuman nya.
💐💐💐
Damian dan Naya sudah memasuki komplek perumahan Naya. Tapi Naya merasa aneh, ada yang janggal. Komplek rumahnya yang biasanya sepi mendadak ramai dengan orang yang berlari.
"Mian, ini ada apa ya?" Tanya Naya, setelah mereka keluar dari Mobil. Mobil tak bisa lewat lantaran banyaknya orang-orang diluar.
"Nay, tenang dulu," Kata Damian menenangkan "Pak, ini ada apa ya? Kenapa ramai gini?" Tanya Damian memberhentikan seorang lelaki tua yang ikut berlarian.
"Oh itu rumahnya mbak Naya kebakaran." katanya disertai nafas yang memburu.
"APA?" teriak Naya lalu berlari menuju rumahnya tanpa memperdulikan panggilan Damian.
Betapa hancurnya hati Naya melihat api dengan skala besar melahap rumahnya. Rumah yang berisi kenangan bersama kedua orangtuanya. Rumah yang selama 23 tahun menemaninya. Rumah yang menjadi tempat keluh kesahnya
Rumah yang menjadi saksi perkembangan dirinya. Rumah itu kini sudah hilang, habis, sirna."AYAH...BUNDA..." Teriak Naya. Naya ingin masuk kedalam untuk sekedar mengambil selembar foto kebersamaan nya dengan kedua orangtuanya. Naya mulai melangkah bersamaan dengan tangan yang memeluknya dari belakang, menghalangi nya untuk melakukan hal yang bodoh.
"Jangan gila kamu, Naya," bentak Damian.
"Damian, aku mau ngambil satu barang aja buat kenangan. Please, lepasin aku Damian," teriak Naya. Damian tahu, kalau Naya sudah memanggil nya dengan panggilan Damian maka saat itu pula Naya sedang serius dan bersungguh-sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DANGEROUSEST Wedding [ SUDAH TERBIT ]
RomanceDISKON EBOOK EDISI 6-30 APRIL 2021 Plak! Lagi, tamparan itu kembali menjalar dipipinya. Ia menangis bukan karena rasa sakit akibat tamparan itu tapi karena takdir yang selalu menertawakannya. "Kau hanya seorang pembantu yang kebetulan merangkap jad...