TDW 17

6.2K 148 0
                                    

Dave terbangun dari tidurnya, ternyata semalaman ini dia tidur si sofa akibat akting pura-puranya itu. Dave merasakan sakit di bagian lehernya mungkin ini karena tidurnya yang kurang nyaman. Dia mencium aroma masakan yang menggugah perutnya, Dave bangkit berjalan kearah dapur, dia melihat Naya tengah berkutat dengan alat dapur. Tampak serius.

Dave berbalik ingin meninggalkan tempat itu sebelum Naya menyadari kehadirannya. Namun, Dave berbalik lagi. Teringat kata-kata Angelica membuat dia kembali melihat wanita itu. Naya.

Jalankan rencana kita dengan baik!

Dave berjalan mendekati Naya. "Kau sedang apa?" tanyanya.

Naya berbalik. "Dave, kau sudah bangun." bukannya menjawab Naya malah balik bertanya.

Naya melihat Dave tersenyum pagi ini. Apa Dave masih dipengaruhi alkohol? Sepertinya tidak. Lalu, apa arti senyuman itu? Apa Dave memang mulai menerimanya sebagai istri?

Dave tetap tersenyum lebar,  sesungguhnya dia sangat jijik memainkan drama ini, tapi apa boleh buat. Mau tidak mau, suka tidak suka dia harus memainkan perannya dengan baik.

"Tentu saja aku sudah bangun. Kalau tidak mana mungkin aku ada disini."

Sungguh pertanyaan Naya adalah pertanyaan basa-basi yang tidak masuk akal. Mata Dave sudah terbuka, dia berjalan, dan dia sedang berbicara dengan sadar. Tentu saja itu artinya dia sudah bangun.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau sedang apa?"

Dave juga merasa dia sama seperti Naya. Jelas-jelas dia melihat Naya sedang memasak dan dia masih bertanya. Astaga, Naya memang membawa pengaruh buruk padanya, dia jadi orang bodoh sekarang.

"Aku sedang memasak sarapan. Lebih baik sekarang kau mandi, lalu turun. Kita sarapan bersama." kata Naya.

"Oke." kata Dave lalu pergi tapi sebelum itu dia mencium pipi kiri Naya.

Naya membeku, dia bahkan sulit bernapas. Saluran pernapasannya terasa sempit, pasokan udara disekitarnya seakan menghilang. Demi Tuhan, Dave hanya mencium pipinya tapi dia sampai beraksi seperti ini.

Naya melihat Dave masih berada di ujung tangga. Naya memegang jantungnya yang seperti habis maraton, berdetak dengan cepat.

"Tuhan. Apa arti semua ini."

💐💐💐

Dave dan Naya sibuk dengan sarapannya masing-masing. Naya sesekali menawarkan Dave untuk menambah lauk bahkan nasi. Istri yang pengertian.

"Sudah, cukup." kata Dave ketika Naya menawarinya lagi.

"Baiklah." kata Naya.

"Emm, ngomong-ngomong kau ada rencana kemana hari ini?" tanya Dave.

"Aku tidak kemana-mana." jawab Naya.

Apa Dave ingin mengajakku pergi. Oh, astaga!

"Kalau kau tidak sibuk aku ingin mengajakmu jalan jalan."

"Kemana."

"Kemana saja, tapi masih hanya di kota ini. Bagaimana, kau mau?"

Ternyata benar

"Baiklah. Aku mau." jawab Naya.

💐💐💐

Dave dan Naya seharian mengelilingi kota, belanja di mall, dan mereka tutup dengan makan malam di restoran mewah yang terletak dipusat kota. Restoran ini sangat elegan, tak banyak pengunjung yang datang, hanya beberapa orang saja yang sudah dipastikan adalah orang kaya seperti Dave.

The DANGEROUSEST Wedding [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang