Somi datang pagi-pagi sekali, karena ada PR yang ia tidak mengerti dan ingin ia tanyakan kepada temannya di sekolah. Saat sampai ke kelas Somi melihat Mark yang sedang memainkan ponselnya sambil mendengarkan lagu.
"Mark!" panggil Somi.
"Hah?" jawab anak itu dengan pandangan masih menatap layar ponselnya.
"Liat PR dong, gue belum susah soalnya" ucap Somi.
"Lo punya ponsel gak?" tanya Mark.
"Punya" jawab Somi cepat.
"Ada kuotaan?" tanya Mark lagi.
"Ada" jawab Somi.
"Minjem!"
Somi hendak mengeluarkan ponselnya dari tasnya,dan tiba-tiba ada tangan yang menariknya untuk tidak mengambil ponselnya.
Somi langsung melihat ke arah orang yang menariknya.
"Jaemin!"
"Lo ga usah ngeluarin ponsel lo,sini biar gue ajarin" ujar Jaemin.
Mark kaget tapi dia diam saja.
Jaemin mengajak Somi menghindar dari Mark,sementara Mark hanya menatap curiga kepada Jaemin dan Somi.
"Mark itu anak brainly" ujar Jaemin membisiki Somi.
"Ouh anak brainly" Somi mengecilkan suaranya.
"Dia ga mau usaha" ucap Jaemin lagi sambil tertawa.
"Jadi tadi dia nyuruh gue buka ponsel karena dia nyaranin gue liat brainly?"
Jaemin mengangguk.
Jaemin menarik Somi duduk di bangku lain dan langsung mengajarkan Somi.
Tak disangka,baru saja Jaemin mengajarkan sekali,Somi sudah paham dan langsung mengerjakan PR itu dengan cepat.Somi masih tidak menyangka,dari antara semua anak bejat di kelas 10'9
hanya Jaemin yang tidak terpengaruh,tapi tidak tahu juga ini kan hari kedua sekolah,gak tahu nantinya bagaimana.Semoga Jaemin tidak terpengaruh.
10:45
Waktunya istirahat,saat Somi merapikan buku-bukunya ia melihat Mark yang menarik narik tangan Jaemin.
"Jaemin ayo cepet keburu penuh tuh nanti kantinnya!"
"Iya sabar,gue mau masukin buku dulu ke tas"
"Cepet!"
Jaemin menutup sleting tasnya dan menyusul Mark yang sudah ada di depan pintu kelas,tapi langkahnya terhenti seketika melihat satu murid laki-laki duduk diam di bangku depan sebelah pintu,siswa itu tidak istirahat seperti teman-teman yang lainnya,dia terus membaca bukunya,Jaemin perhatikan juga siswa itu tidak mau ngobrol ataupun berinteraksi dengan teman yang lain.
"Maaf,lo mau ke kantin gak bareng gue dan Mark?" tawar Jaemin dan siswa itu menggeleng
"Kalau lo mau,ayo bareng!"
Siswa itu masih tetap menggeleng.
"Jaemin! udah ayo kita ke kantin!"
Jaemin masih memperhatikan siswa itu dengan kasian,Mark yang melihat kejadian itu langsung menarik Jaemin beserta siswa yang Jaemin ajak ke kantin tadi secara paksa.Saat melihat kejadian itu perasaan Somi campur aduk,dia senang tapi dia juga kesal.
Dia senang karena Jaemin sangat baik pada setiap orang,dia kesal karena siswa itu tidak menerima tawaran Jaemin untuk istirahat bareng,padahal kalo itu adalah Somi dia mau pastinya*hehe
Tapi akhirnya siswa itu istirahat bareng Jaemin dan Mark itupun ditarik paksa oleh Mark.
Saat bel masuk berbunyi semua murid kelas 10'9 udah siap di mejanya masing- masing,menurut Somi kelas ini gak buruk-buruk banget anak anaknya pendiem semua,padahal ini udah hari kedua juga tapi kok belum buat organisasi kelas? aneh pokonya ini kelas,tapi katanya wali kelas juga emang lagi sakit.
Tiba tiba ada seorang bapa guru masuk kelas,dia langsung nulis di papan tulis.
"Mr.Suho" kata seluruh murid kelas 10'9 membaca apa yang ditulis oleh guru itu.
"Iya,jadi Mr adalah wali kelas kalian,maaf hari pertama sekolah kemarin saya tidak bisa mendampingi kalian lantaran saya sakit jadi baru masuk sekarang,dan saya sendiri adalah guru matematika" ujarnya dan dibalas anggukan oleh seluruh murid 10'9.
"Yasudah,hari ini kita ngobrol ngobrol dulu yaa,sekalian kalian perkenalan juga satu-satu kedepan!" ujarnya.
"Siap Mr!" seru semua murid 10'9.
.
.
.
Vote+Kritik dan saran di persilahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] I Love You, Always | Na Jaemin
Fiksi Penggemar[SEDANG REVISI ULANG] Na jaemin, laki-laki yang polos, beda, tapi aku suka, gimana atuh? Pokonya ini ribet karena banyak rintangannya. S: 02 Mei 2019 F: 14 November 2019