1. BOS TRIPLEK

8.7K 245 6
                                    

Gadis cantik dengan balutan hijab syar'i nya, terus berjalan menelusuri gedung demi gedung. belum ada satu pun yang menerima lamarannya.

Namanya Mikaila Ifran, dua minggu yang lalu ia lulus di sebagai Sarjana Ekonomi.

sejak ia menggelar sarja itu belum ada satu perusahaan pun yang menerimanya.

"Ya Allah, panas bangat, malah cari kerja susah bangat," keluh Mika sambil mencekal keringat di pelipis wajahnya.

Mikhayla duduk di pinggiran jalan, kakinya sudah sangat sakit,  sendari tadi ia sudah berjalan cukup jauh.

Mika  mengedarkan pandanganya, matanya menyipit, senyumannya mereka seketika, saat melihat di sebrang sana sebuah gedung perusahan tertulis menerima karyawan.

"Alhamdulillah, ada juga lowongan kerja," Mikaila bersyukur dengan penuh riang, rasa sakit di kakinya seketika hilang.

Mikayla berdiri, berjalan menyebrangi jalan menuju gedung perudahaan tersebut.
Tiba-tiba di pertengahan jalan mobil hitam itu melaju kencang ke arah Mika.

"Aaaaarrrrgg ..." Mika menutup matanya rapat, terduduk di aspal.

Mobil hitam merem mendadak, dengan cepat pemilik mobil tersebut keluar dan menanyakan keadaan Mika.

"Kamu gak papa?" tanya pria pemilik mobil.

"Ya allah, maafin Mika kalau banyak salah, jangan masukin Mika ke neraka, padahal Mika masih kepingin hidup lama, ngerasain masa muda yang lebih lama, menikah, punya keluarga bahagia," ucap Mika bertubi-tubi sambil terus menutup mata dan wajahnya dengan kedua telapak tanganya yang menganggap dirisa sudah tiada.

Pria tampan yang sendari tadi berdiri dihadapan Mika, hanya bingung dengan ucapan Mika.

"Kamu gak papa?" pria itu kembali bertanya, kali ini ia menyentuh bahu Mika.

Mika mendongakkan kepalanya melihat kiri dan kanan, lalu ia mencubit pipinya cukup keras memastikan ia masih hidup atau sudah mati.

'Aaaagww ... sakit," ringisnya setelah mencubit pipinya.

Mika mengembangkan senyumnya, bersyukur karena ia masih hidup.

"Alhamdulillah, makasih Ya Allah, Mika masih hidup ternyata,"

Mika berdiri, membersihkan bajunya dari belakang yang terkena aspal.

Mika menatap sinis pria di hadapanya.

"Kalau bawa mobil itu liat-liat tau, kalau tadi saya mati gimana, anda mau saya ngentayangin," dumel Mika menatap sinis Pria di hadapanya ini.

Pria tanpan di hadapan Mika mengeritkan dahinya, wanita di hadapanya ini cukup aneh, bahkan untuk pertama kalinya ia bertemu wanita seaneh Mika.

"Saya buru-buru, ini kartu nama saya jika ada luka, saya permisi,"

pria tampan itu memberikan kartu namanya setelah itu masuk ke mobilnya melaju kencang meninggalkan Mika menatap kesal mobil pemuda itu.

Mika menghetakkan kakinya berkali-kali, kesal dengan sikap pria yang hampir merenggut nyawanya.

"Dasar triplek, awas aja kalau ke temu, aku ceramahin sampai subuh," dumel mika dengan wajah kesalnya.

Mika melanjutkan langkahnya.

"Bismillah, semoga di terima"

Mika melangkahkan kakinya masuk di gedung perusahan yang menjulang tinggi.

Mika berdiri di depan resepsionis, seorang wanita cantik tersenyum ramah di hadapan Mika.

"Selamat datang di JAYA GRUP, ada yang bisa saya bantu? mbak," tanya wanita cantik dengan stelan kerjanya.

Mika tersenyum, lalu menyodorkan Map berwarna biru di tanganya.

"Di depan saya melihat ada lowongan kerja, saya ingin melamar," ucap mika menyodorkan lamaranya.

"Iya kami memang sedang mencari skeretaris untuk bos kami, sebentar saya akan mengantar berkasnya pada bos saya," ucap wanita itu di anggukin Mika.

Beberapa detik kemudian, wanita resepsionis itu kembali dan tersenyum pada Mika.

"Bos saya meminta, mbak ke ruanganya,"

Mika mengagguk, ia hanya berdoa semoga ia bisa di terima di peeusahaan ini.

"Mari saya antar mbak," lanjut wanita resepsionis tersebut yang di angguki Mika.

Mika dan wanita resipsionis berhenti di depan pintu coklat yang terbuat dari kayu jati.

"Ini ruanganya, silahkan masuk, mbak," ucap wanita itu setelah mengucapkan itu ia meninggalkan mika.

"Iya, makasih ya mbak udah mau nganter saya,"

"Iya ..."

Sebelum masuk Mika mengucap basmalah, sambil terus merapal doa.

"Asaalamu alaikum," ucap Mika Masuk.

"Waalaimu salam,"

Raut wajah Mika kembali kesal, pria yang tadi hampir menabraknya ternyata akan menjadi bosnya.

"Manusia triplek itu lagi,"

Komen dan vote nya di tunggu

WASSALAM.

KEKASIH HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang