_o0o_
Mika dan Dinda sedang makan siang di cafe dekat kantor Attar.
Mika melirik Dinda yang hanya diam sambil menunggu pesanan mereka datang. Mika mencoba membuka suara ia merasa bersalah akibat ucapan Sasa tadi pagi."Mba Din, kok diam aja dari tadi?" Mika menatap Dinda.
Dinda yang menatap Mika lalu menggeleng sebagai jawaban. seolah ia sedang tidak apa-apa.
"Gak papa Mika,"balas Dinda tersenyum ke arah Mika.
"Oh iya, Mika minta maaf ya soal ucapan Sasa tadi pagi, maklum mba selama ini mamanya ngajarin kaya gitu sama dia, kalau mau pergi ke mana-mana harus pakai hijab, mungkin ucapan mamanya ke bawa sama dia, sekali lagi minta maaf ya mba," ucap Mika panjang lebar.
Dinda tersenyum ke arah Mika.
"Aku gak marah kok, malahan aku sadar anak kecil saja sudah bisa menutup auratnya, masa aku yang udah dewasa malah umbar aurat.""Emang mba gak ada niat mau pakai hijab?" tanya Mika ragu.
Dinda tertekum, seolah sedang memikirkan jawaban apa yang akan ia lontarkan pada Mika.
"Kepingin sih Mik, tapi aku rasa aku belum siapa, kamu tau lah orang-orang jaman sekarang kalau kita tiba-tiba berubah pasti jadi bahan omongan," keluh Dinda.
Mika hanya melemparkan senyuman manisnya pada Dinda.
"Berhijab adalah ke wajiban, jangan dengarkan kata orang lain, biarkan mereka berkata apa pun tentang kita," tukas Mika."Tapi saya masih belum pahan dan pintar tentang ilmu agama,"
"Untuk menutup aurat tidak harus pintar dalam ilmu agama, mbak Dinda bisa buka Al-Qur'an syuroh An-nur ayat 31,"Allah SWT berfirman:
وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ ۗ وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
wa qul lil-mu'minaati
yaghdhudhna min abshoorihinna wa yahfazhna furuujahunna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa maa zhoharo min-haa walyadhribna bikhumurihinna 'alaa juyuubihinna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa libu'uulatihinna au aabaaa'ihinna au aabaaa'i bu'uulatihinna au abnaaa'ihinna au abnaaa'i bu'uulatihinna au ikhwaanihinna au baniii ikhwaanihinna au baniii akhowaatihinna au nisaaa'ihinna au maa malakat aimaanuhunna awittaabi'iina ghoiri ulil-irbati minar-rijaali awith-thiflillaziina lam yazh-haruu 'alaa 'aurootin-nisaaa'i wa laa yadhribna bi'arjulihinna liyu'lama maa yukhfiina min ziinatihinn, wa tuubuuu ilallohi jamii'an ayyuhal-mu'minuuna la'allakum tuflihuun."Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
(QS. An-Nur 24: Ayat 31)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH HALAL
RandomHanya ingin menginformasikan bahwa judul MY BOSS MY HUSBAD di tukar menjadi KEKASIH HALAL. pertemuan dari yang tidak di duga. ternyata di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. MIKAYLA IFRAN, gadis berparas cantik, bawel, manja, tapi memiliki sisi y...