_o0o_
Mika menghentikan laju mobilnya tepat di parkiran rumah sakit, yang tidak jauh dari tempat mereka tadi.
Mika mengucap syukur, entah dorongan apa yang membuatnya bisa membawa mobil. terakhir kalinya ia belajar naik mobil saat ia lulus SMA. tapi saat ia masuk kuliah ia tidak di perbolehkan lagi membawa mobil oleh Papanya."Hutff ... untung ingatan Mika masih kuat, ingat cara bawa mobil, seperti yang di ajarkan kak Defan," guman Mika.
Mika menatap kaget Attar yang duduk di sampingnya yang sudah tidak sadarkan diri, bahkan wajahnya sudah memucat.
"Pak Attar! bangun dong jangan buat Mika makin panik,"lirih Mika, sambil menepuk-nepuk bahu Attar.
tidak ada balasan dari Attar, wajahnya semakin memucat.
Mika keluar dari dalam mobil, memapah tubuh lemas Attar."Suster, dokter, tolong,"teriak Mika dari luar rumah sakit.
Tidak lama para suster datang membawa belancar, lalu menidurkan Attar di atas belcar, setelah itu mereka membawa Attar ke dalam ruang gawat darurat (UGD).
Saat Mika ingin masuk, salah satu suster menahanya.
"Maaf, Mbak gak boleh masuk, tunggu di luar saj," intrupsi Suster."Iya, saya mobon tolong selamat kan dia," pinta Mika dengan wajah penuh harapan dan bersalah.
"Akan kami usahakan, Mbak. mohon doanya saja,"balas suster setelah itu pintu tertutup.
Mika terduduk lemas, menyalahkan dirinya sendiri, jika ia tidak seceroboh ini, Attar tidak akan mungin terlukan.
"Ya allah, selamatkan Pak Attar, ini salah Mika," lirih Mika menceka air matanya, sendari tadi air bening itu tak kunjung berhenti.
Mika mengambil handponya di dalam tas, mencoba menghubung semua keluarganya.
Mika mencoba menghubungi Papanya walau sebenarnya ia takut.
"Assalamu alaikum, pah ... hiks hiks pak ... pak ... Attar masuk rumah sakit, hiks hiks," lirih Mika.
"Kenapa bisa?" tanya Pak Ifran syok.
"Perut pak Attar, di tusuk sama segerombolan preman," ucap Mika, ia sudah tidak sanggup untuk berbicara.
Mika mematikan sambungan telpon lalu mengirim alamat rumah sakit melalui pesan.
Setelah jam kemudian, kedua orang tua Mika dan Attar datang, dengan cepat Mika memeluk sang Mama menumpahkan semua rasa sedihnya.
"Hiks Hiks ini salah Mika, seandainya Mika gak kabur, mungkin pak Attar gak kaya gini, maafin Mika,"lirih Mika merutuki kesalahanya.
"Sttt ... sudah jangan sedih, kita doakan saja semoga Attar, gak papa," bujuk Mama Mika, memberi ketenangan pada Mika.
Bunda Lisa berjalan mendekati Mika, mencoba ikut memberikan ketenangan pada calon menantunya itu.
"Kita doakan saja semoga Attar gak papa, sudah jangan sedih lagi,"ucap Bunda Lisa.
Tidak lama ruang UGD terbuka, dokter yang yang menangani Attar keluar menatap semuanya yang sudah menunggu berita ke adaan Attar.
"Apa kalian keluarga dari pasien," tanya dokter menatap satu-persatu orang-orang di hadapanya.
"Iya, kami orang tuanya," balas Pak Irsan Ayahnya Attar.
"Bagai mana ke adaan anak saya dok?" tanya Pak Irsan yang hanya di balas senyuman oleh sang dokter.
"Pasien tidak apa-apa, pasien hanya butuh istirahat untuk memulihkan lukanya," jelas sang Dokter, membuat semuanya merasa lega.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH HALAL
RandomHanya ingin menginformasikan bahwa judul MY BOSS MY HUSBAD di tukar menjadi KEKASIH HALAL. pertemuan dari yang tidak di duga. ternyata di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. MIKAYLA IFRAN, gadis berparas cantik, bawel, manja, tapi memiliki sisi y...