2. lucu dan unik.

4.5K 181 3
                                    

_o0o_

"Muka trikblek itu lagi," batin Mika menatap pria yang duduk di kursi kebesaranya.

Mika melangkahkan kakinya, kali ini harus mengurungkan niatnya menceramahi pria itu sampai subuh, karena ia sangat membutuhkan pekerjaan ini.

"Assalamu alaikum, pak!"

pria itu mendongakkan wajahnya, menatap Mika, kemudian ia meminta Mika untuk duduk.

"Silahkan duduk,"

Mika mengangguk, lalu duduk bersebrangan dengan Pria itu.

"Mikayla, kamu saya terima," ucap pria itu dengan suara baritonya.

Mika kaget, apa tidak ada seleksi, atau trening dulu?. belum apa-apa ia sudah di terima.

"Bapak serius, saya di terima?" tanya Mika memastikan ucapan pria itu.

"Ya ..."

"Alhamdulillah, makasih ya allah," ucap Mika bersyukur.

Mika menatap bosnya kembali, ia belum tau siapa nama boanya ini. dengan ragu Mika memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalau boleh saya tau, nama bapak siapa ya?" tanyak Mika.

"Di pintu masuk ada nama saya," jawabnya cuek.

Mika bendecak sebal, pria di hadapanya ini memang sangat datar dan dingin.

Mika menatap kertas berukuran kecil di tanganya, ia baru ingat jika bosnya ini memberikan kartu nama.

"ATTAR REYYAN," gumam Mika.

"Pantas saja mukanya datar, gak ada senyumanya, namanya Attar, datar kaya triplek," Mika berucap dalam hati, sabil senyum-senyum gak jelas.

Attar menyeritkan dahinya, bingung dengan wanita di hadapanya ini.

"Ngapain kamu senyum-senyum?" tanya Attar.

Mika menatap mosnya mengembalikan ekspresi wajahnya kembali seperti semula.

"Begini pak Attar yang terhormat, Mika ini kan anak baik, rajin menabung, dan juga gak mau bohong seperti pino kiyo, jadi Mika mau jujur sebenarnya ..." Mika menjedah ucapanya membuat Attar penasaran.

"Sebenarnya apa?" tanya Attar penasaran.

Mika kembali membuka suara melanjutkan ucapanya yang sempat ia ngantung.

"Sebenarnya, Mika itu kesal sama pak Attar, udah mukanya datar kaya triplek kos-kosan, dingin kaya kulkas di rumah saya, dan bapak orang yang tidak bertanggung jawab," lanjut Mika.

Mika menatap wajah Attar yang sudah memerah seperti sedang menahan amarahnya.

"Satu lagi pak, bapak gak bisa senyum ya, gak ada manis-manisnya kaya lee minerale," lanjut Mika, anggap saja ia sedang meledek bosnya ini.

Attar menata Mika datar sorot matanya menajam, jika yang di hadapanya ini seorang pria sudah ia hajar habis-habisan.

"Baru di terima udah banyak omong," ucap Attar sinis.

Mika tidak menanggapai apa yang di ucapkan Attar gadis tomboy berpakaian sary'i seolah tidak ada rasa bersalah, dia bukan gadis ayu, dan polos seperti umumnya wanita yang sudah berpakaian syar'i akan menjaga sifatnya.

Mika yang baru menginjak usia 20tahun itu sudah lulus dengan gelas sarjananya, ia bisa menyelesaikan studinya dengan cepat karena kecerdasanya di atas rata-rata.

itu sebabnya sifat kekanak-kanakanya masih melekat dalam dirinya.

"Yang penting Mika, jujur, gak kaya pino kiyo suka bohong," balas Mika.

Attar tidak mau beradu mulut dengan Mika, dengan cepat Attar berdiri dari duduknya.

"Lima belas menit lagi kamu ikut dengan saya meting, jangan keluar dari ruangan ini," printa Attar membuat Mika menyeritkan dahinya.

"Maksud bapak saya bekerja hari ini?" tanya Mika memastkan ucapan Attar.

"Ya ..."

Attar keluar meninggalkan ruanganya membut Mika mendumel kesal.

"Dasar triplek kos-kosan,"

"ihhh kesal bangat, awas aja ya pak triplek, mika kerjain balik biar tau rasa,"

"Ini Mika bukan kue bika ambon, ciri khas oleh-oleh Medan, seenaknya aja ninggalin."

Attar yang sendari tadi berdiri dibalik  pintu mendengar semua dumelan Mika, ia hanya tersenyum.

"Aneh, tapi lucu," guman Attar.

****

Lima belas menit menunggu, serasa lima belas tahun lamanya itu yang di rasakan Mika saat ini.

"Aduh itu si bos triplek mana sih?, udah lumutan nunggunya,"
Mika terus saja mendumel.

Beberapa detik kemudian Attar kembali ke ruanganya, ia menatap Mika yang masih setia duduk di tempatnya.

"Ternyata dia nurut juga," guman Attar melangkah ke tempat kebesaranya.

Attra memakai jas hitamnya, lalu memberikan beberapa berkas kantor yang tersusun rapi di dalam maf pada Mika.

"Bawa ini, ikut saya," ucap Attar berjalan mendahului Mika.

Mika semakin kesal, dengan sifat bosnya ini.
Mika mencepatkan langkahnya, menyamakan langkah Attar dengan nya.

"Pak, kita mau kenama ya?" tanya Mika penasaran.

"Diam saja, gak usah banyak nanyak," balas Attar cuek.

Attar menghentikan langkahnya di depan mobil hitam miliknya,
Attar masuk ke dalam mobilnya.

"Masuk!" pinta Attar.

Mika hanya menurut, dengan cepat ia masuk. Attar melajukan mobilnya meninggalkan kantor menuju tempatnya.

Di dalam mobil kedunaya hanya diam, Mika hanya menatap jalanan, sedangkan Attar sibuk dengan jalanan.

Attar menghentikan mobilnya di depan restauran berbintang. Attar keluar dari mobilnya di ikuti Mika.

Keduanya masuk ke dalam restauran, Attar memulai metingnya. dengan beberapa pemilik perusahaan ternama.

Sedangkan Mika hanya diam sambil memperhatikan yang mereka bicarakan. sampai jam miting selesai.

"Terimakasih atas kerja samanya Pak Attar," ucap mereka setelah bersalaman dengan Attar dan juga Mika.

"Iya, semoga kita jadi rekan bisnis yang baik," balas Attar.

"Apa dia calon istri anda?" tanya salah satu rekan Bisnis Attar.

"Ya, dia calon saya namanya Mika," balas Attar membuat mereka mengangguk paham.

Dengan cepat Mika bersuara. "Bukan pak saya skeretarisnya." cela Mika.

"Skeretaria sekali gus calon saya," balas Attar yang memperhatikan muka orang-orang di hadapanya yang sudah mulai bingung.

"Oh begitu, kalau begitu selamat ya pak Attra dan Bu Mika semoga langgeng, kalau begitu kami permisi," ucap mereka berpamitan.

"Iya ..!"

Setalah rekan bisnis Attar pergi, Mika menahan Attar saat Attar ingin melangakah pergi.

"Pak kalau mau ngomong sesuatu itu, di saring dulu, main ceplos-ceplos aja kalau ngomong," ucap Mika.

"Ayo pulang, saya masih banyak kerja," ucap Attar melenggang meninggalkan Mika.

"Ihhh triplek kos-kosan, awas aja aku kerjaain balik kamu," kesal Mika menghentakkan kakinya.

"Mau saya tinggal kamu," teriak Attar.

"Iya tunggu pak," balas Mika melangkahkan kakinya dengan cepat.

_o0o_

KEKASIH HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang