4.Defan ifran.

3.9K 171 1
                                    

_o0o_

Selesai sholat magrib Mika dan keluarga makan malam.

"Mika, Defan mana?" tanya Mama yang sibuk mengambil nasi untuk Papanya.

Mika hanya menaikkan bahunya. "Mika mana tau mah!" seru Mika, sambil menaruh nasi pada piringnya.

"Kamu panggil gih, Mama malas manggil dia mulu dari tadi," Mika hanya mengangguk lalu berjalan menuju kamar Defan.

Mika mengetuk pintu kamar Defan. tidak lama Defan membuka pintu sambil mengucek-ngucek matanya.

"Apa sih dek, ngangguin kakak tidur aja," kesal Defan karena suara ketukan Mika yang cukup keras mengganguknya tidur.

Mika memperhatikan penampilan Defan yang acak-acakan, lalu sedikit memiringkan kepalanya melirik kamar milik kakaknya ini.

Mika hanya geleng-geleng kepala lalu mendorong masuk Defan dan menutup pintu.

Mika memunguti baju Defan yang berserakan di mana-mana, kakaknya ini memang sendari dulu tidak pernah berubah.

"Kamu ngapain sih dek?" tanya Defan yang memperhatikan Mika.

"Kak Defan udah gedek kan, ini kamar apa kandang kambing?" bukan menjawab pertanyaan Defan, Mika malah kembali bertanya.

"Kamar lah, yang bilang ini kandang kambing kan kamu," balas Defan enteng rasa kantuk yang memburu membuatkan kembali merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

Mika menghentikan aktifitasnya menatap kesal Kakaknya.

"Kak Defaan!" terika Mika yang membuat Defan kembali bangun menatap Mika kesal.

"Gak usah teriak-teriak, ini telinga berfungsi," ketus Defan.

"Kalau masih berfungsi makanya bangun," balas Mika sambil menarik lengan Defan untuk berdiri.

Bukanya berdiri Defan malah menarik Mika, sampai akhirnya Mika jatuh ke tempat tidur Defan.

"Dari pada kamu nyuruh kakak bangun, lebih baik kamu tidur sama kakak," ucap Defan sambil memeluk Mika.

Mika yang kesal dengan tingkah kakak kandungnya ini, dengan cepat Mika menggigit lengan Defan. membuat Defan menjerit kesakitan.

"Aawww, sakit bakpau," ringis Defan.

Mika tersenyum penuh kemenangan, hobbynya sendari kecil suka ngegigit kakanya, kini kembali ia lakukan.

"Sakit ya, uluh ... uluh maaf ya kakaku yang ganteng," ucap Mika.

"Kebiasaan ya dari kecil, makanya jangan suka makan wortel banyak-banyak itu gigi kaya kelincikan," dumel Defan.

Mika kembali duduk lalu menarik tangan Defan untuk bagun. "Udah ahh, yuk makan!" Mika terus menarik tangan Defan, samapi Defan benar-benar berdiri.

"Iya ... iya, yuk!" Defan berdiri dari duduknya.

"Kak, ngendong Mika ya, capek tau naik tangga," pinta Mika sambil memasang wajah lesunya.

Defan yang sangat sayang pada adik perempuanya ini paling tidak bisa menolak permintaanya.

Defan duduk di pinggir tempat tidur lalu meminta Mika naik ke punggungnya.

"Yaudah! naik," ucap Defan.

Mika menyunggingkan senyuman manisnya lalu naik ke punggung Defan.

"Kak, berat badan Mika naik lo, kalau berat bilang ya," ucap Mika.

"Hmmm," Defan hanya membalasnya dengan deheman.

Defan dan Mika keluar dari kamar menuju ruang makan, untuk mengisi perut meraka yang sudah sangat lapar.

KEKASIH HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang