[3]. Doyoung→

2.2K 259 43
                                    

  W O N D E R T O W N
©youshouldcutthat


  Doyoung suka Rose, gampangnya sih seperti itu. Dari bermain arang di lapangan bersama, sampai sekarang sudah menjadi chef yang tampan dan cukup mapan, tidak mungkin kan, kalau salah satu dari mereka tidak memiliki perasaan lebih?

Minimal rasa nyaman.

Sayangnya, Rose sudah cinta mati dengan salah satu sahabat Doyoung yang sekarang menjabat sebagai polisi.

Jadi yang tersisa hanya Doyoung.

Bagaimana lagi?

Namanya juga friendzone.

Lagipula menurut Doyoung juga, orang yang Rose suka, tidak lebih tampan dari Doyoung kok.

Maunya.

Mungkin faktor Doyoung yang sedari kecil suka bergaya di depan kaca mobil orang.

Selama 26 tahun Doyoung hidup, kenapa harus Rose sih, yang Doyoung suka?

Kadang Doyoung bingung. Terlalu banyak pertanyaan, sampai tidak menyadari kalau dia sudah menjadi budak cintanya Rose dari mereka duduk di bangku sekolah menengah atas.

Contoh mudahnya saja, Doyoung rela kok, beli handphone baru, alasannya karena yang lama dibawa pergi entah kemana oleh Rose.

  • wσndєrtσwn •

Dua jam Doyoung termangu menatap jalanan yang tersekat oleh jendela ruangan. Jarinya mengetuk meja kaca yang menjadi tumpuan kedua lengan nya, bolamata bak jelaga bergerak menyapu sumbu ruangan, menghela napas sejenak setelah mencoba beranjak dari kursi kayu yang ia duduki.

"Pematiknya ada?" tanya Doyoung pada salah satu rekan kerjanya, Seulgi.

"Tidak," jawab Seulgi irit dan melenggang pergi begitu saja.

"Hm, Tidak jadi," gumam Doyoung sembari melempar puntung rokok yang sebelumnya ia ambil ke tempat sampah.

Dengan malas pun ia melangkah keluar restaurant tempatnya menempuh kerja. Berjalan-jalan di trotoar untuk mencari udara segar adalah cara efektif Doyoung selama ia sedang jenuh bekerja.

Sebenarnya, ada cara lain yang lebih efektif, tapi itu berada di dalam gadget yang sudah dibawa pergi oleh Rose entah kemana.

Main onet.

Iya, Kim Doyoung suka onet. Menurut Doyoung, onet sama dengan morfin, walau membuat kinerja matanya melemah nol koma nol satu persen, setidaknya berfungsi sebagai penghilang rasa jenuh dan bosan.

Tapi berhubung benda persegi panjang itu tidak berada pada wilayah teritorial yang seharusnya, jadi dengan sangat terpaksa ia menggunakan cara yang nomor dua kan?

Jalan-jalan seperti ini juga tidak terlalu buruk, contohnya saja Doyoung sedang mencoba menahan senyum lebarnya. Bahkan beberapa kali, telapak tanganya mencoba menutupi bibirnya yang hampir tersenyum terus-menerus.

Ya pantas sih, bagaimana tidak? Sepanjang perjalanan, ia digoda gadis gadis oriental yang cantik, entah dari kalangan SMU sampai mahasiswa.

Doyoung juga laki laki.

Lama berjalan untuk serta bersenang-senang serta membunuh rasa bosan, ia menilik arloji cokelat kuno yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, 16:08

"3 jam?" ringis Doyoung tak percaya. Pasti Seulgi akan membakar semua koleksi poster Irene Red Velvet yang berada di ruang istirahat restaurant.

WONDERTOWN ; Rosé x Jaehyun [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang