[11]. Around→

1.1K 116 2
                                    

W O N D E R T O W N
@youshouldcutthat

  Berkali-kali suara dengusan terdengar, 30 menit sudah Rose menunggu seseorang. Cafe bergaya modern artistik dengan sentuhan minimalis yang ia kunjungi memang tak bisa dikatakan membosankan, ditambah musik rnb yang berputar sejak limabelas menit yang lalu, tentu saja akan sempurna, namun terlalu lama menunggu membuatnya mau tak mau menguapkan segala bentuk lelah yang ia bulatkan.

Ia menunggu disini pun tidak dengan alasan konyol yang semena-mena, ia hanya mencoba menepati janji saja, ini atas usul Jung Jaehyun.

Menunggu seorang diri dalam ruangan yang cukup sepi, nampaknya secangkir kopi pekat di depannya mulai terkikis habis.

Satu menit lagi dan ia akan memutuskan beranjak. Namun sayang-seribu sayang, Jaehyun datang dengan bunga mawar dan lily yang diikat rapi sembari berlari tergesa kearah Rose.

"Maaf, maafkan Saya, Rose, ada banyak kendala,"

Ucap Jaehyun yang masih berlomba-lomba menghirup udara.

Rose hanya tersenyum, setidaknya penantiannya tidak terlalu buruk, terutama masalah buket mawar-lily yang masih mencolok pengelihatannya.

Jaehyun tersentak ketika tanpa sengaja ia membawa buketan bunga tersebut, "a, astaga," ucapnya pelan.

"Ada apa?" tanya gadis yang bersangkutan bingung.

Ini akan menjadi kesalahpahaman.

Setidaknya itu yang Jaehyun mencoba tidak memikirkan.

"Tunggu disini, Rose, 3 menit lagi,"

Rose semakin geram, apa-apaan Jung Jaehyun ini?

Jaehyun menghilang entah kemana, mungkin memesan segelas minuman untuk meredakan dahaga?

Atau...

Yuta yang tiba-tiba singgah disampingnya.

Rose terdiam, ia hanya memalingkan wajah ayunya pada arah berlawanan. Ia mencoba menahan perasaannya, dan itu bahkan lebih menyebalkan dari ekspetasinya.

Yuta menggeser buketan bunga mawar-lily  yang—setahu—Rose, tadinya Jaehyun bawa.

Rose terdiam, dan mencoba mencerna kedalam mata obsidian pria itu, "seingatku kau masih menyukai mawar merah dan lily," pecah Yuta sembari tersenyum manis.

Gadis itu―Rose, tersentak, ia baru mengingat, bahwa tidak banyak relasi yang mengetahui apa kesukaannya. Jelas Jaehyun tidak tahu, yang itu berarti buket ini memang ditujukan untuknya, namun sender yang ia pikirkan meleset jauh, ini buah tangan Nakamoto Yuta, bukan Jung Jaehyun.

Senyum pahit tertera disana, tanpa sengaja, Yuta mengulas memori yang sudah lama ia pecahkan.

Flashback.

Nakamoto Yuta, kalau dimasa yang akan datang, duka dapat dibagi menjadi dua, apa yang akan kau lakukan?

"Tentu aku akan membagikannya kepadamu, hahaha," jawabnya dengan tawa renyah, entah kenapa, apapun yang Yuta katakan, semuanya terdengar lucu ditelingaku.

"Kau tidak ingin mendengar alasannya?" tanya Yuta padaku. Aku hanya menjawab nya dengan sebuah gelengan kecil.

Tapi tentu aku yakin sekali, sekalipun aku tidak menginginkan ia untuk menjawab, ia akan tetap bersikeras.

"Roseanne, kau ingat janji suci yang biasa sepasang pengantin katakan? Mereka mengatakan bahwa senang bersama, duka pun bersama, jadi jika aku membagi dua dukaku padamu, bukankah berarti kita adalah sepasang pengantin dimasa yang akan datang?"

Jawabnya sembari terus tertawa, itu membuatku kesal karena nyatanya ia selalu bercanda dengan apa yang aku tanyakan.

Rayuanmu bodoh sekali Yuta!

Aku meninggalkannya, di ayunan taman luas yang berada tak jauh dari rumahku.

Ia berlari mengejarku, menggapai jariku, dan dengan seenak hati ia masukan kedua tangan kami yang terkait pada saku celana seragam sekolah yang ia kenakan.

"Rose, bunga mawar dan lily itu cantik sekali,"

Ucapnya ambigu, urung bertanya membuatku terus menebak apa maksud dari kalimatnya.

❀ Flashback off.

"Kupikir sudah lama kau tidak menanyakan apa arti dari kedua bunga ini?" tanya Yuta memecah keheningan.

Rose menoleh, ia diporak-porandakan untuk kedua kalinya, dan merasa bodoh karena merasa sangat tertarik dengan apa yang sebenarnya pria di sampingnya coba katakan.

"Aku mengambilnya secara asal pada saat itu, kupikir lily kuning sangat menawan saat pertama kali melihatnya,"

Yuta tersenyum sejenak.

Dan menghembuskan kasar napasnya.

"Kupikir arti di dalamnya akan tetap sama," lanjutnya.

Rose terdiam, mencoba menekan egonya yang siap meluap kapan saja.

"Ternyata aku salah, Rose, lily kuning tak selamanya menggambarkan kebahagiaan, mereka juga menanam kepalsuan yang meliputi kebahagiaan, mereka membuat semuanya runyam,"

Yuta mengusap kasar wajahnya, meremat keras buket bunga tersebut.

"Hari tepat dimana kau terbang menuju Australia, aku pulang dengan tangan hampa, kupikir aku dapat membagi perasaan sedihku dengan ibuku ketika aku pulang kerumah,"

Rose masih terdiam, menatap Yuta dengan tatapan kosong.

"Namun aku salah, ibuku meninggal pada waktu yang bersamaan dengan kepergiaanmu, aku hancur pada saat itu,"

Rose terkejut, pening yang menyerang kepalanya secara tiba-tiba pun membuat suasana semakin kacau.

Yuta dan segala penjelasan rumitnya membuatnya seolah-olah menjerumuskan dirinya sendiri pada puzzle tak berdasar.

Tak jelas dan rumit dimengerti.

"Lalu apa yang harus kukatakan, Yuta?"
Tanya Rose dengan senyum getir yang kentara.

"Rose, aku—"

Rose menggengam jemari Yuta, merematnya nya pelan disertai gelengan, gadis itu hanya mencoba berkata tanpa suara.

"Kumohon!"

"Aku, meminta maaf padamu, aku harus menghempaskan harapanmu, bahkan memutuskan janji yang kubuat pada saat itu," ucap Yuta pelan.

Gadis itu beranjak, Rose tidak ingin berbagi senyum kali ini, sudah cukup sakit hati untuk berpura-pura menahan emosi selamanya.

"Ini bukan duka yang harus kau bagikan Yuta, sekarang kau mengerti kan, duka yang kau bagi bukan berarti layaknya sepasang suami isteri,"

Selamat tinggal.

.
.
.

TBC

Maaf ya, lama update nya :(
Masih adakah yang nunggu
Cerita ini?
Btw, selamat Natal dan Lunar
Bagi yang merayakan.
(Walau telat ngucapin hehe)
Jangan lupa votecomment '_'
-Del.

(Walau telat ngucapin hehe)Jangan lupa votecomment '_'-Del

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetep cantik kok mbak mawar :(


WONDERTOWN ; Rosé x Jaehyun [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang