[8]. Yuta→

1.2K 169 18
                                    

W O N D E R T O W N
©youshouldcutthat

Rose memandang takjub isi ruangan dengan dominasi warna cokelat muda yang ia pijak, basis desainer tata ruangnya jelas hebat sekali, apalagi mayoritas pegawai disini wajahnya diatas rata-rata. Ditambah segala peralatan canggih dengan desain futuristik yang rasanya sungguh dapat mencongkel mata khalayak hanya dengan melihatnya, bahkan beberapa kali Rose lupa kalau ia sedang berada di kepolisian.

Ini kantor polisi atau pameran seni?

Mereka pasti tidak butuh dekorasi meriah, wajah rupawan mereka semua jelas sudah cukup untuk mempercantik ruangan ini.

Awalnya Jennie meminta Rose untuk menemaninya mengambil ponsel pintar miliknya, yang dikabarkan sudah ada di tangan kepolisian, karena Rose pikir, bukankah itu ide bagus, karena sekaligus untuk mencapai tujuannya? Maka ia menyetujui hal tersebut dengan mudahnya.

Dan kini, mungkin Rose harus merutuki kebodohannya yang terlalu cepat terbawa suasana kantor, sehingga dengan mudah dirinya terombang-ambing entah kemana.

"Astaga, Jennie dimana?" gumamnya sedikit kalut, situasinya tidak mendukung sekali.

Dengan ragu, ia berjalan mengitari lorong-lorong kantor yang berujung pada taman hijau yang ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman obat-obatan dan tanaman hias aneka warna.

Kedua alisnya mengkerut, "apakah memang sudah seharusnya kantor polisi sebesar ini?" tanyanya pada diri sendiri, ia bahkan membenarkan jawaban atas pertanyaannya sendiri dengan anggukan mantap.

Kau mulai gila Roseanne.

Jemarinya meraba dinding kaca yang membatasi dirinya dengan tumbuhan-tumbuhan yang tertanam rapi di ruang kaca tersebut, decakan kagum sudah tak terhitung berapa kali ia lontarkan, siapapun ketua divisi yang mengurus semua kepenataan kantor ini, Rose ingin mengungkapkan kekagumannya.

"Siapa pengurus sarana dan prasarana disini? Astaga luar biasa,"

"Ya?" ucap seseorang dari belakang Rose.

Rose berjengit kaget, pasti sekarang ia terlihat seperti penyeludup yang masuk untuk mencuri barang-barang disini. Dengan ragu ia menoleh pada sumber suara dibelakangnya tersebut, mencoba tersenyum semanis mungkin untuk meminimalisir rasa gugupnya, dan ia berbalik dengan bermodalkan cengiran bodoh.

"Saya Nakamoto Yuta, pengurus semua sarana dan prasarana di kantor ini,"

Rose mau mati saja.

Apa katanya? Pengurus semua sarpras disini, sudah jelas pria tersebut mendengar semua kekagumannya akan semua yang ada pada kantor ini.

Tapi, tunggu.

Apa ia tidak salah dengar?

"Siapa?" tanya Rose sembari menjilat bibirnya yang mendadak kering seketika.


Yuta melenggang pergi dengan langkah lebar, berurusan dengan orang asing bukanlah hobinya, itu hobi Jaehyun dan Ten.

Namun niat awalnya untuk melanjutkan langkah, justru kini tertahan oleh lengan seseorang yang memaksanya berbalik haluan.

Kedua netranya menatap Rose tajam, seolah bertanya tanpa berkata, apa yang sedang kau lakukan?

"Yut, Yuta?" ucap Rose tersendat, berat sekali untuk mengucapkan nama itu.

WONDERTOWN ; Rosé x Jaehyun [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang