Part 10 - RR

6.3K 271 5
                                    

~~~~Wedding R~~~~

Marhaban ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan...

Semoga ibadah kita diberikan kelancaran dan kita dapat menggapai Ridho Allah SWT dibulan yang suci ini...

Cekidot...
Happy Reading...

Author POV

Mencari nafkah untuk keluarga diwajibkan untuk lelaki, perempuan boleh membantu suami untuk bekerja tetapi hanya sebatas membantu karena sebaik-baiknya perempuan berada dirumah, mengurus anak dan menjadi ibu rumah tangga, apalagi jika sang suami mampu menafkahi dan sudah berkecukupan lebih baik istri menjadi penyemangat suami bekerja

Rachel Mendengar ceramah yang tak sengaja didengarnya dari radio, ceramah yang entah dari channel radio mana, ceramah yang menurutnya tak masuk akal,

"Mana ada seperti itu, kalau seperti itu wanita tak boleh menjadi wanita karier dan hanya dirumah saja? yang benar saja," Rachel menggelengkan kepalanya tak habis pikir lalu ia mematikan Radio mobilnya.

Saat ini Rachel sedang menyetir sendiri, setelah pulang kerja jam 4 sore tadi Rachel pulang hanya untuk mandi dan jam 5 sore ia mengambil kunci mobil dan pergi meninggalkan Rio untuk ke salon dan ke mall memanjakan dirinya, dan kini jam menunjukkan pukul 7 malam Rachel sudah selesai dengan menyalon dan shoppingnya ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tak lama ia telah sampai ditempat yang sudah lama tak ia kunjungi,

Club mewah di Jakarta, selama Rachel hamil ia tak pernah mengunjungi tempat hiburan yang dikhususkan untuk dewasa itu, Rachel membuka pintu mobil yang sudah ia parkir ditempat khusus, ia melangkahkan kakinya masuk kedalam club, suara dentuman musik terdengar begitu keras, banyak orang yang meliuk-liukan badannya bergoyang mengikuti musik yang dimainkan oleh DJ terkenal

Rachel segera menuju bartender memesan minuman kesukaannya,

"Sedikit mabuk sepertinya tak masalah" ujar Rachel sambil tersenyum

Lalu ia duduk dimeja menunggu pesanannya, banyak laki-laki yang mulai mendekat dan menyapanya, dengan tegas dan judesnya Rachel mengusir para lelaki hidung belang, ia kesini bukan untuk mencari lelaki karena ia hanya mencari hiburan menghilangkan penat dan juga dari dulu sampai ia menikah, ia tak pernah disentuh lelaki sembarangan, Rachel hanya ingin disentuh oleh laki-laki yang dicintainya dan sekarang sudah ada laki-laki yang bisa memuaskannya yaitu Rio suaminya walau Rachel tak mencintai suaminya tapi ia adalah wanita normal yang punya hasrat juga,

Ngomong-ngomong laki-laki Rachel teringat akan Rio, ia bertemu Rio pertama kali di club ini, saat itu dirinya baru pindah ke Indonesia, Rachel datang ke club karena frustasi sahabat kecilnya menikah dengan perempuan lain, ia benci dan berniat masuk dalam kehidupan Adnan, sahabat kecilnya dulu, karena frustasi Rachel minum banyak dan akhirnya Rachel mabuk parah, dan saat itu ada laki-laki baik yang menolongnya saat banyak lelaki yang mendekat dan mencoba menyentuh Rachel, Rio penyelamatnya dan langsung mengantarkan Rachel pulang saat itu juga, sejak saat itu tidak tau secara kebetulan atau tidak mereka sering bertemu secara dadakan dan mereka sering bertukar cerita dadakan tanpa bertukar nomor hp.

Rachel menegak Wine yang baru diantar, ia meminum minum berakohol tanpa peduli bahwa dirinya adalah sumber makanan untuk bayinya. Rachel terus menegak minumannya dan memesan kembali karena sudah habis setelah puas minum lalu ia mulai turun ke dance floor, untuk ikut bergoyang

Bunyi handphonenya berdering, untungnya Rachel masih bisa mendengarnya ia mengangkat tanpa melihat siapa yang menelponnya

"Hallo, siapa ya?" Rachel mengangkat telponnya dengan suara yang keras

"Kamu ada dimana?" ucap seorang disebrang sana, Rachel yang masih setengah sadar mengetahui orang yang menelponnya dari suara di telpon

"Bukan urusan lo!" ujar Rachel sambil teriak lalu mematikan hpnya memasukannya dalam tas dan membawanya untuk turun ikut berjoget ria.

Disisi lain Rio sedang kewalahan mengurus baby Rischa, anaknya mendadak demam, ia sudah menempelkan byebyefever dan memanggil dokter, kata dokter tidak apa-apa hanya demam biasa nanti juga turun panasnya, dan kata dokter minum Asi yang banyak akan cepat menurunkan demam, dan sepertinya baby Rischa kangen dengan mommynya,

Rio menghembuskan nafas ia memperhatikan putrinya yang baru saja tertidur diboxnya, Rio sangat khawatir karena demam baby Rischa, Asi yang disimpan Rachel sudah habis, Rio menelpon istrinya karena sudah malam istrinya tak kunjung pulang.

Rio kesal ia menanyakan keberadaan istrinya tapi dijawab dengan ketus dan langsung mematikan telponnya, saat ditelpon kembali hpnya tak aktif, Rio ingin membanting hpnya tapi tersadar akan sesuatu tadi ia sempat mendengar suara bising yang seperti dikenalnya, tanpa fikir panjang Rio memgambil kunci motornya, tak ada waktu ia memakai mobil karena tempat yang ia yakini istrinya ada disana cukup jauh.

Rio mengecup pelan pipi putrinya "Daddy jemput mommy mu yang nakal dulu ya sayang," ujar Rio menggendong bayinya dan memberikannya pada Sinta untuk dijaga takut baby Rischa menangis dan tak terdengar dari kamar mereka.

Rio melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, setengah jam lebih akhirnya ia sampai ditempat pertama kali ia bertemu istrinya, Rio tidak munafik dulu ia sering kesini dan bermain sedikit dengan perempuan, tapi semenjak ia mengenal Rachel ia sedikit mengurangi bermain wanita dan semenjak ia menikahi Rachel ia tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya disini.

Dengan cepat Rio melangkahkan kakinya masuk kedalam, matanya mulai mencari keberadaan istrinya, ada beberapa orang yang menyapa Rio yang ternyata masih kenal Rio dan menanyakan kabar, Rio tak ada waktu ia harus mencari istri nakalnya karena ia yakin Rachel ada disini karena ia melihat mobil Rachel diparkiran khusus

Rachel terus ikut bergoyang bergabung dengan orang-orang yang sudah meliukkan badannya, mengikuti irama musik yang terdengar sangat keras, sehingga jika berbicara harus keras jika pelan tidak akan kedengaran

Lagi asyik berjoget ria tiba-tiba ada yang memeluk Rachel dari belakang dan menariknya ke tempat sepi, Rachel menengok dan tersenyum

"Hey Rio sa.....yang" ucap Rachel tersenyum-senyum

Yang menarik Rachel adalah Rio, Rio membawa Rachel keluar club,Rio mendengar ucapan Rachel apa tadi kata Rachel Rio sayang? Rio menggelengkan kepalanya seumur mereka menikah tak pernah ada ucapan seperti itu yang keluar dari mulut manis Rachel, dan ini pertama kalinya Rio sedikit senang walau ia yakin Rachel mengucapkannya tak sadar karena mabuk

Rachel yang sudah mabuk merasakan kepalanya sedikit pusing hanya menurut saat Rio menarik Rachel masuk kemobilnya yang sebelumnya Rio mengambil paksa kunci mobil di tas Rachel

Rachel meracau tak jelas, ucapan Rachel sangat membuat Rio sedih, Rachel meracau ia benci pernikahannya dan ia tak akan mau mengurus anaknya sampai kapanpun karena baginya anaknya adalah sebuah kesalahan dan yang harus tanggung jawab adalah Rio, Rachel yang cape sendiri tertidur, Rio menatap Rachel yang tertidur ia menggeram mencekram setir mobil, ia kesal pada dirinya sendiri, hingga saat ini ia belum bisa menaklukan ibu dari anaknya, bahkan Rachel membencinya dan menganggap Rischa sebuah kesalahan terbesar dalam hidup Rachel, Rischa bukanlah kesalahan ia adalah anugerah yang terindah yang diberikan Tuhan, Rio menggelengkan kepalanya ia berjanji lebih keras untuk mendidik Rachel, ia tak mau Rachel membenci anaknya, mau bagaimanapun Rachel adalah seorang ibu, pasti ada satu sisi lainnya Rachel menyayangi putrinya, ya Rachel pasti bisa menyayangi Rischa, karena Rio lihat sendiri Rachel tersentuh saat Rio mengazani putrinya dan saat menyusui Rischa, Rachel terlihat begitu lembut dan sayang, Rio tak akan menyerah dengan sikap Rachel yang sekarang ia akan bersabar menunggu dan membantu Rachel keluar dari rasa kebenciannya.

Setelah sampai rumah, Rio memarkirkan mobilnya, untuk motornya yang ia tinggal diclub besok-besok saja mengambilnya saat Rio pulang kerja.

Rio menggendong Rachel hingga kekamarnya, wanita yang sudah menjadi ibu membuka mata saat ada yang menggendongnya, ia melihat wajah yang tampan menggendongnya, Rachel tersenyum, sampai dikamar saat Rio merebahkan Rachel diranjang, Rachel masih mengalungkan tangannya menahan Rio, dan Rachel mulai terbakar gairah ia mencium suaminya dan terjadilah malam panas, Rio memperlakukan Rachel sangat lembut, ia sangat mencintai istrinya ini, untung saja baby Rischa masih bersama Sinta, jadi Rio tak khawatir Rischa akan terganggu dengan aktivitas orangtuanya.

~~~~~~~~
06.05.2019
11.33

Wedding R (Rachel-Rio)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang