Part 6 - Balon

7.2K 329 8
                                    

~~~~Wedding R~~~~

Rachel POV

Sial kenapa aku menginginkan laki laki itu didekatku, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku, aku tak boleh lemah, semenjak aku mengandung anaknya aku sangat menginginkan laki-laki yang status nya masih menjadi suamiku, aku membenci nya gara-gara janin sialan ini, badan ku menjadi melar tak lagi seksi dan juga aku menjadi wanita lemah belum apa-apa aku merasakan mual lagi, morning sickness ini sangat menyiksa dan menggangguku dan anehnya mual ini akan hilang jika Rio didekatku seperti saat ini Rio baru pulang dari kantor, jam menunjukkan pukul 11 malam, aku sudah pulang terlebih dahulu karena dia melarangku untuk lembur, Saat ini aku masih duduk di ranjang tidak bisa tidur karena tak ada Rio, ya aku mengakui kali ini aku membutuhkan dia didekatku, Rio menghampiriku mengelus kepalaku sambil tersenyum lalu berlalu begitu saja kedalam kamar mandi, anehnya mual yang dari tadi menggangguku hilang begitu saja, sentuhan Rio membuatku ingin menyentuhnya juga, astaga sepertinya ada yang salah dengan otakku

Rio keluar kamar dengan balutan handuk di pinggangnya membuat ia shirtless, astaga air menetes dari rambutnya membuatnya terlihat sexy, aku tidak munafik badan Rio sungguh hot lebih hot dari punya Adnan, Oh My God aku tak tahan rasanya ingin menciumnya, apa sisi liarku akan keluar lagi? Selama aku menikah dengannya kami belum pernah melakukan hubungan itu lagi hanya sekedar ciuman dan ya begitulah tidak sampai berhubungan intim karena aku yang menolaknya, dan saat Rio menciumku aku tak menolak dengan alasan bayi nya yang menginginkan hahaha tidak mungkin kan seorang Rachel mengatakan ingin dicium kamu Yo, bagaimanapun aku juga membutuhkannya tapi ingat sama sekali tak ada rasa cinta seujung kukupun aku melakukannya hanya untuk memenuhi hasratku karena selama ini aku tidak pernah berhubungan sama sekali dengan laki laki selain Adnan.

"Kenapa kamu belum tidur? Apa ada yang kamu inginkan?" Tanya Rio yang masih mengelap rambutnya menuju lemari, oiya selama jadi istrinya aku tak pernah jadi istri sesungguhnya sudah kubilang aku benci pernikahan ini dan benci juga laki laki itu, kami tinggal seatap, sekamar bahkan hampir 24 jam kita selalu bersama tapi aku tak pernah perduli tentangnya, tidak dengan Rio yang selalu perhatian padaku padahal aku selalu mengacuhkannya.

"Gue mau elo,"

"Apa?" ucapnya lalu berbalik kearahku

"Maksudnya anak lo, mau daddy nya," ucapku ia tersenyum menghampiriku membuka lagi kaos yang baru saja dipakainya.













"Terima kasih Rachel, akhirnya kita melakukan malam pertama kita," ucap Rio mengecup dahiku aku tak menjawab, tak ada rasa lebih dihatiku setelah melakukan percintaan dengannya, aku melakukannya hanya memenuhi kebutuhanku  dan akhirnya Rio tertidur, terlihat wajah lelahnya ia baru pulang pukul 11 malam tadi dan kini baru tidur setelah pergulatan panjang kami, kulirik jam dinakas pukul 03.30 pagi untung saja besok libur. Dan aku pun mulai memejamkan mata di pelukan Rio.

****

"Selamat pagi cantik." ucap Rio dengan senyum cerah di wajahnya sambil membawa nampan yang kutahu isinya adalah susu dan sarapan, aku melirik ke dinding jam menunjukkan pukul 10 pagi, astaga aku telat bangun, aku langsung bergegas mandi.

Setelah mandi dan berpakaian, hari ini aku ingin ke salon dan sanggar senam hamil, terpaksa aku harus senam hamil agar tubuhku tetap bagus saat aku lahiran nanti.

Tak terasa kandunganku sudah berjalan 4 bulan, 5 bulan lagi aku akan terbebas dari siksaan ini, bye bye perut buncit, aku gak sabar akan hal itu.

Kalau kalian bertanya apakah aku menyayangi bayi yang ku kandung maka ku jawab tidak tahu karena aku sendiri tak ada rasa apapun saat mengandung saat ini, biarkan ini berjalan seperti air mengalir disungai, sudah bagus aku masih mau mengandung bayi Rio.

Wedding R (Rachel-Rio)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang