Part 3

9.2K 324 6
                                    

Author POV

Rachel dan Rio sudah berada di rumah Rachel, setelah sarapan tadi pagi Rachel mengajak Rio untuk segera pulang, ia tak ingin berlama-lama di hotel. Diperjalanan mereka sempat berdebat masalah tempat tinggal, tadinya Rio ingin mengajak istrinya tinggal di apartemennya tapi Rachel menolak mentah-mentah, Rio pun mengalah dengan istrinya, Rio tahu dirinya memang tidak sekaya Rachel, ia hanya pemuda biasa yang hanya bisa bekerja dengan orang, memang waktu dulu ia pernah memegang perusahaan sahabatnya Adnan, tapi itu dulu sebelum ada insiden yang membuat persahabatan mereka renggang, untung saja Adnan memaafkannya dan sekarang masih menganggap sahabatnya dan masih memberikan kesempatan kepada Rio untuk bekerja diperusahaannya kembali.

Dan Rio juga pernah bekerja di perusahaan daddy nya Rachel di London, Rio memang bukan bos besar tapi jabatan yang ia dapat di London dan diperusahaan Adnan sudah cukup tinggi. Jadi ia tak terlalu minder dengan jabatan istrinya saat ini walau masih kalah jauh, Manager dengan Direktur Utama.

Dua hari berlalu begitu saja, tidak ada  yang istimewa bagi pengantin baru tersebut, Rachel sudah mulai bekerja lagi karena ia tak ingin menghabiskan waktunya dirumah saja atau honyemoon karena memang Rachel tidak menginginkan itu.

Dan hari ini juga Rio akan bekerja dengan Rachel sebagai asisten pribadi Rachel dikantor, Robert Daddy Rachel awalnya menolak karena ia ingin menantunya tersebut menjadi wakil direktur Q-corp tapi Rachel menolak keras karena baginya ia masih bisa mengurus sendiri perusahaannya dan posisi wakil direktur masih ada yang menempatinya, walau begitu Rachel adalah orang yang adil, tegas, berwibawa dan sangat profesional jika sudah berurusan dengan pekerjaan kantor. Jadi menurut Rachel, Rio tidak berhak menggantikan posisi wakil direktur yang sekarang karena wakil direktur tersebut masih kompeten dalam bekerja.

Dan akhirnya Robert setuju saja, begitu juga dengan Rio, ia hanya mengikuti apa yang diinginkan mertua dan istrinya. Sebenarnya Rio cukup kesal karena Rachel yang menjadikannya asisten pribadi dikantor, tapi ia cukup sabar untuk mengikuti permainan Rachel.

Rachel POV

Pagi ini hari pertamaku bekerja setelah menikah dengan Rio sialan itu, aku akan bermain-main dengannya, enak saja daddy menginginkan Rio menjadi wakil direktur, tidak semudah itu, walau dia suamiku, suami yang tidak aku inginkan, ingat aku masih benci Rio, masih membenci pernikahan ini, dan masih belum terima Rio menjadi suamiku, jadi aku akan menjadikannya asisten pribadiku, terdengar jahat bukan? Aku memang jahat, jahat kepada semua orang yang aku benci, Selamat Rio kamu telah masuk ke kandang macan, dan aku akan bermain denganmu sebelum aku menerkammu.. Hahaha aku cukup tertarik dengan pernikahan ini, aku tahu pernikahan bukanlah permainan, pernikahan adalah suatu hal yang sakral yang telah Tuhan berikan,   maafkan aku Tuhan jika aku masih bermain-main dengan keadaan ini, karena sampai detik ini aku Rachel Amanda masih belum terima dengan semua yang terjadi padaku,

tapi ada satu hal yang membuatku tersadar bahwa semuanya memang telah diatur oleh yang kuasa, aku sadar selama ini aku telah menjadi duri dirumah tangga orang, dan aku sadar yang aku lakukan adalah kesalahan terbesar dalam hidupku,

Cinta awalnya itu yang membuatku menjadi wanita gila perusak rumah tangga orang aku tersadar bukan cinta yang aku miliki tapi hanya sebuah obsesi yang sangat besar terhadap pria yang merupakan sahabat dari kecilku, dan kini Tuhan telah menunjukan semuanya hingga aku sadar akan hal dosa itu, Tuhan membalas semua kejahatanku, tidak pernah terpikirkan olehku akan menikah dengan laki-laki yang usianya dibawahku, laki-laki yang tanpa sengaja sering bertemu di club atau dimana saja, laki-laki yang telah mengambil kesucianku, laki-laki yang mengaku menghamiliku kepada daddyku, aku berharap kali ini Tuhan aku tidak ingin hamil, aku tidak ingin mengandung anaknya, dan aku tidak ingin tubuhku yang seksi ini menjadi tidak bagus karena hamil.

Aku tidak siap untuk menjadi seorang ibu, aku masih terlalu banyak dosa  dan aku masih memikirkan karierku, semoga dugaan Rio itu salah, dan aku tidak hamil. 

"Selamat siang semua," Ucapku begitu masuk kedalam ruangan rapat, pagi hari ini aku mengadakan rapat dadakan untuk menyambut suamiku, hahaha suamiku asistenku.

"Selamat pagi ibu Rachel," ucap Albert     wakil direktur perusahaanku, kulihat semua yang ada diruangan berdiri memberi hormat, tidak banyak yang ada diruangan rapat sekitar 7-8 orang, semuanya staf penting dikantor.

"Oke tidak lama, saya rasa kalian semua sudah tahu orang disamping saya, sekarang Rio suami saya akan menjadi asisten pribadi saya," semua orang terlihat saling pandang tidak percaya, sedangkan Rio yang berdiri disampingku hanya bisa berdiri tegap mendengarkanku walau hanya menggunakan kemeja dan dasi Rio terlihat wibawa.

"Asisten pribadi saya maksudnya adalah ia adalah tangan kanan saya, semua keputusannya bisa diterima tanpa harus dengan keputusan saya, jadi apa yang diperintahkan Rio, semuanya harus tunduk, tidak ada bantahan, mengerti?" ucapku tegas, semuanya pun mengangguk tanpa ada pertanyaan

Rio terlihat kaget dengan keputusanku, ya ini adalah keputusan yang telah kubuat aku hanya ingin sedikit main-main dengan Rio, dan aku sudah tahu track record Rio seperti apa jadi tidak mungkinlah aku menjadikan dia hanya sebatas asisten pribadi, helow semua orang tahu bahwa Rio sekarang adalah suamiku dan aku tidak mungkin membuat nama baikku tercoreng karena hal tersebut, semua orang tahu aku menikah bukan karena dugaan Rio yang katanya aku hamil, dan jangan sampai hal itu tersebar, aku tidak mau namaku tercoreng. Bagaimanapun juga aku adalah direktur utama dan daddy telah mempercayaiku sebagai pemilik Q-corp di Jakarta. Dan tidak ada yang tahu semua keburukanku yang lalu karena waktu itu aku selalu bermain cantik.

"Hel maksud kamu tuh apa sih? Kamu mau jadikan aku apa sebenarnya?" ucap Rio saat aku dan dia sudah berada diruanganku. Aku duduk di kursi kebesaranku lalu menyalakan laptopku tanpa menjawab pertanyaanya

"Hel, jawab! aku bingung ya sama ka.." ucapanya langsung kupotong

"Apasih Yo, lo ga dengar apa yang gua bilang tadi"

"Dengar sangat dengar ibu Rachel yang terhormat, oke jadi ruangan saya dimana ibu Rachel?" ucap Rio yang melipat kedua tangannya didada, ckck seperti dia saja bosnya

"Ruangan anda disini, anda asisten saya, saya ingin anda bekerja secara profesional, saya tahu track record anda di perusahaan Adnan dan diperusahaan pak Robert di London, jadi mari bekerja secara profesional bapak Rio" ucapku secara tegas, ya jadi ini lah permainanku sebenarnya, aku tidak mau jadi orang jahat lagi haha aku tahu aku aneh, tapi inilah aku, aku masih memberikan kesempatan kepada Rio untuk membantuku mengurus perusahaan walau sebenarnya aku bisa tanpa dia, nikmati saja Rio, tenang aku tidak akan jahat lagi. Aku tersenyum sinis kepada orang didepanku, dan mari kita mulai kehidupan baruku.

29.03.2019
16.55

Adakah yang penasaran dengan cerita ini???

Wedding R (Rachel-Rio)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang