1. Prolog

23.7K 1K 98
                                    

𖧷𖧷𖧷

disclaimer [edit]:

[] Terima kasih telah mampir ke halaman ini, cerita ini tetap akan aku publish sebagai kenang-kenangan terakhir untuk Moonbin dan diriku sendiri. Teruntuk kalian, jangan lupa doakan yang terbaik untuk bulan kita ya, dia sudah bisa terbang bebas dan terlepas dari semua lelahnya. Aku sudah ingatkan, jika memang tidak kuat untuk melanjutkan, it's time to stop. take ur time and take a breath 🤍

[] Sebelum kalian kecewa karna membuang-buang waktu membaca cerita ini, aku mau mengingatkan kalo cerita ini aku buat tanpa kerangka, jadi banyak typo dan plot yang ngalur ngidur. Tapi kalau kalian memang penasaran, silahkan tinggalkan jejak untuk bentuk apresiasi kalian terhadap cerita ini.

[] Seluruh kejadian di dalam cerita ini adalah fiktif dan murni imajinasi penulis tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli sang Idol.

· · ──── ·𖥸· ──── · ·

· · ──── ·𖥸· ──── · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

· · ──── ·𖥸· ──── · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

· · ──── ·𖥸· ──── · ·

Seharian bekerja membuat badanku sedikit pegal, karena beberapa tugas yang harus di selesaikan secepatnya . Dan tak lupa, rapat dengan klien yang membuat otak ku harus bekerja dengan ekstra. Di tambah bos ku yang sangat sangat menyebalkan, Moonbin. Putra pemilik perusahaan sekaligus bos ku ini sedikit cerewet, sedikit-sedikit mengomel, sedikit-sedikit revisi, sangat sensitif. Belum lagi ketua bagian, yang juga tidak kalah menyebalkan dari bos ku.

"Luna!" teriak Bu Kenza, suara nya berhasil membuat kantuk ku hilang.

Aku menghampiri meja nya, ia melemparkan tatapan tajam, "Siang bu." ucapku.

"Klien banyak menunggu, pekerjaan mu juga masih banyak kenapa masih nyantai?" interupsi nya.

"Ah, maaf bu, saya hanya meminum kopi sebentar."

Bu Kenza memang tidak menyukaiku, terlihat dari awal ketika aku masuk kantor ini. Gaya nya yang seakan akan ingin menandingi ku, namun maaf aku tidak akan pernah peduli dengan hal yang tidak terlalu penting seperti itu.

Kontrak menikah | Moonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang