Claudia dan Farrel berjalan memasuki sebuah restoran, karena hari ini Claudia udah janji bakal ngetraktir Farrel makan.
Keduanya terlihat asik berbicara sambil menunggu pesanan mereka datang.
"Gue tadi liat satu mendali,yang ditaroh didepan foto dua orang anak kecil,emangnya itu siapa sih?"tanya Farrel.
"Itu mendali yang gue dapat waktu olimpiade,foto itu gue sama teman gue,namanya Vano"jelas Claudia.
"Kenapa mendali nya lo taroh disana?biasanya kalau kayak gitu kan buat orang yang udah meninggal,emangnya Vano itu udah nggak ada?"tanya Farrel lagi.
Claudia hanya tersenyum dan mulai menceritakan tentang Vano kepada Farrel.
Flashback on
Ditepi lapangan,terlihat seorang gadis cantik yang rambutnya dikucir dua,dan lebih akrab dipanggil dengan Claudia,memperlihatkan sebuah mendali yang baru saja ia dapatkan kepada teman baiknya yang dikenal bernama Vano.
"Kamu dapat darimana?"tanya vano dengan polosnya sambil menunjuk mendali yang tergantung dileher Claudia.
"Kemaren aku ikut olimpiade,jadi aku juara"balas Claudia.
"Kenapa kamu bisa pinter" kata Vano.
"Mungkin karena aku rajin"balas Claudia.
"Kok aku nggak bisa pinter ya?"lagi-lagi Vano kembali bertanya.
"Sebentar lagi aku akan ikut olimpiade,kamu ikut ya,biar kamu bisa pinter,dan itu olimpiade aku yang terakhir tahun ini"balas Claudia sambil menunjuk mendalinya.
"Benarkah?"tanya Vano memastikan.
"Benar,pokoknya kamu harus datang,kalau aku menang,aku bakal jajanin kamu sepuasnya"balas Claudia dengan memaparkan senyumnya.
"Kalau gitu janji,kalau kamu menang harus jajanin aku"kata Vano sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"Aku berjanji,tapi kamu juga harus janji kalau kamu akan datang disaat olimpiade itu"balas Claudia lalu mengaitkan kelingkingnya dijari kelingking Vano.
*
Setelah hari-hari berlalu,datanglah saatnya dimana Claudia harus mengikuti olimpiadenya.
Claudia terlihat berjalan kesana kemari,seakan ada sesuatu yang ingin dicarinya.
"Papa, Vano nggak datang?apa dia nggak mau lihat Claudia?"tanya Claudia.
"sebentar lagi dia akan datang,kita tunggu saja"balas Genta yang tak lain ialah papa dari Claudia.
Claudia terus memperhatikan pintu yang ada dipojokan,ia sangat berharap,kalau Vano akan datang dari balik pintu tersebut.
Dan sampai akhirnya,lomba pun dimulai,tapi Claudia tetap tidak melihat dimana keberadaan Vano.
"Papa,apa Vano nggak mau beri semangat untuk Claudia?"tanya Claudia.
"Sudah,kamu harus bisa memenangkan lomba ini,mungkin Vano lupa"kata Genta.
"nggak pa, Vano nggak lupa,dia sudah janji akan datang"tegas Claudia.
"Yasudah,kamu harus ngikutin lomba ini dengan semangat,nanti setelah pulang,kita mampir kerumah Vano"kata Genta .
"Beneran pa?"tanya claudia memastikan,dan Genta hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep One Heart
RandomSeorang gadis kecil,yang kerap disapa dengan nama claudia,terlihat murung,ketika sahabat cowoknya hilang tanpa jejak,ketika sebuah janji yang telah mereka buat,hilang begitu saja Sampai beranjak remaja,claudia tetap tidak pernah bertemu dengan sahab...