"Huaah"suara dehaman yang keluar dari mulut Claudia dapat membuat siapa saja yang berada disebelahnya menoleh kearah Claudia.
Bukunya ia keluarkan dari balik tas mungilnya,dan menaruhnya diatas meja,seorang wanita yang tadi tangannya bergerak diatas papan tulis malah mendekat kearah Claudia.
"Kenapa udah ngantuk?kan masih setengah sembilan?"tanya wanita yang biasa dipanggil Mrs.lili itu.
"Nggak ngantuk kok mrs"balas Claudia spontan.
"Sekarang kamu keluar dulu,cuci muka habis itu kembali kekelas"suruh mrs.lili dan Claudia pun langsung bangkit dari kursinya sambil berjalan keluar.
Claudia berjalan ketoilet cewek yang berada tepat disebelah kelas Kelvin,karna hanya itu toilet yang lumayan dekat dengan kelasnya,claudia sangat malas naik kelantai atas untuk mencari toilet yang lain.
"Biar gini yang penting tetap cantik"kata Claudia sambil memperhatikan wajahnya melewati kaca.
Setelah selesai mencuci wajahnya, Claudia hendak kembali kekelas,tapi entah angin apa yang ngebuat sebuah tiang yang tersandar disebelah pintu toilet jatoh,dan tepat mengenai pundak Claudia.
Apa yang dilakukan Claudia?ya teriak,karna Claudia masih sama dengan wanita yang lain,yang hanya bisa berteriak ketika terjadi sesuatu.
Guru yang ada di kelas yang berdekatan dengan toilet itu pun keluar,tak terkecuali dengan murid yang ada didalamnya.
Claudia merasa tulang bahunya patah,sangat sakit,sehingga ia disuruh oleh guru tadi untuk duduk sejenak ditempat ia tertiban itu.
Farrel keluar dari kelas,dan ngeliat ternyata cewe yang teriak itu Claudia,suara tiang jatuh itu terdengar sampai kekelasnya Farrel,ya karna Farrel satu kekas sama Kelvin,jadi mereka tidak perlu mempertanyakan penyebab Claudia berteriak.
"Kelvin,itu Claudia,dia yang teriak tadi"kata Farrel.
"Urusannya sama aku?"tanya Kelvin.
Farrel mendekat kearah Claudia,tanpa menghiraukan kata Kelvin,ketika guru yang menghampiri Claudia pergi,Farrel menghampiri Claudia dengan tidak berjalan,melainkan berlari dengan tergesa,karna Farrel menyadari,tiang yang sudah disusun dengan rapi itu akan jatuh lagi,entah berapa banyak tiang yang disenderkan disana.
Tubuhnya ia gunakan untuk melindungi tubuh Claudia,dan tangannya ia rapatkan diatas kepala Claudia,agar gadis itu tidak tertiban kembali,tiang yang berdiameter kurang lebih 10 cm itu jatuh dengan beruntun diatas punggung Farrel.
Itu terjadi bertepatan dengan Kelvin yang hendak menghampiri Claudia,karna Kelvin juga menyadari tiang itu akan jatuh,tapi keduluan oleh Farrel, Kelvin hanya bisa melihat tanpa berkata,tapi jujur,tiba-tiba saja hatinya terasa tertusuk,meski ia tidak tau penyebabnya apa.
Claudia sedikit mendorong tubuh Farrel agar menjauh darinya,selanjutnya Claudia dibuat takut sendiri,karna dirinya Farrel malah ikut terluka,seragam bagian belakangnya terlihat kotor karna tiang yang berjatuhan dipunggungnya itu.
"Kamu gapapa kan?"tanya Farrel.
"Ngapain kamu nolongin aku sih,kan kamu yang nanggung sakit jadinya"cemas Claudia.
"Nggak sakit kok,buktinya aku baik baik aja tuh"kata farrel dan berdiri,meski pada akhirnya tubuh kekar pria itu oleng juga,tapi Claudia dapat menahan tangan Farrel,agar pria itu tidak jatuh.
Kerumunan semakin banyak,bukannya menghampiri untuk menanyakan keadaan sahabatnya, Kelvin malah masuk kedalam kelas,tanpa memperdulikannya,seakan tidak ada yang terjadi.
*-*-*
Claudia duduk diatas kursi yang berada disebelah kasur uks yang tengah ditiduri Farrel,matanya tak henti memandangi Farrel,raut wajah yang damai selalu menghiasi wajah pria tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keep One Heart
DiversosSeorang gadis kecil,yang kerap disapa dengan nama claudia,terlihat murung,ketika sahabat cowoknya hilang tanpa jejak,ketika sebuah janji yang telah mereka buat,hilang begitu saja Sampai beranjak remaja,claudia tetap tidak pernah bertemu dengan sahab...