6. Walk You Mall

22 6 0
                                    

Nara pov

Cemewew kaya
Kak udah tidur? 23.00

"Lah dia ngechat."

Nara
Belom, kenapa? 23.01

Cemewew kaya
Tidur, jangan begadang, mimpiin aku. Good night sleep well~ 23.05

"Hehe berasa pacaran."

Nara
Night, sleep well too 23.06

Read

"Make masker dulu deh, biar cantik."

"Rasa apaan ya?"

"Melon deh."

Setelah memakai masker aku langsung beranjak ke kasur menarik selimut dan tidur.

Nara pov end

Keesokan harinya.

Jam beker Nara berbunyi yang menandakan waktunya untuk bangun.

"Jam berapa sih!" Gumamnya.
"Masih jam 7 masih malem."

Padahal udah pagi.

~we be screaming go go go~

Ponsel Nara berbunyi.

"Halo siapa sih malem malem malah nelpon!"

"Ini udah pagi kak, bangun jangan tidur mulu!"

"Eh adek, rajin amat pagi pagi nelpon."

"Demi masa depan yang indah."

"Emang dimasa depan kita bakal jadi apa?"

"Mama sama papa."

Raut wajah Nara berubah murung.

"Boleh juga gombalnya. Udah ya mau tidur lagi."

"Yah padahal niatnya mau ngajakin jalan, tapi yaudah kalo mau tidur lagi gu—"

"Otw kamar mandi 20 menit kelar!"

Nara langsung memutuskan sambungan telpon dan beranjak untuk mandi.

10 menit mandi Nara segera berpakaian. Hoodie, celana joger, sneaker sudah cukup untuknya.

Kalau ada yang bertanya kenapa berpakaian seperti itu, ia akan menjawab

"Jalan doang bukan mau nikah, ngapain cantik cantik."

Ting tong!

"Uwaa adekku sudah datang!"

Nara berlari menuju pintu dan membukanya.

"Hai adek kok datengnya cepet—heh lo ngapain?!" Ternyata bukan Chenle yang datang melainkan Renjun.

"Numpang mandi dong, air gue mati," kata Renjun.

"Belom bayar sewa kan lo. Miskin sih," jawab Nara.

"Lo kenal Hendra udah berapa lama sih? Jadi sombong gini."

"Jangan lama lama, 5 menit selesai gue mau pergi. Gausah nanya pergi sama siapa."

10 menit kemudian Chenle datang.

"Kak ayo, udah siap kan?" Tanya Chenle.

"Iya udah, tapi noh Renjun belom kelar mandi."

"Pasti aernya mati, gue lupa ngasih sumbangan ke dia jadi nggak mampu bayar."

"Sombong bener Hendra," tiba tiba Renjun menjawab.

"Udah kelar kan? yauda gece balik gue mau pergi."

Mereka bertiga pun segera keluar dan Nara mengunci pintu.

Di lobby utama sudah terpampang mobil Chenle.

"ANJIR INI MOBIL FERRARI SIAPA?!" Nara berteriak heboh.

"Gue kak," jawab Chenle.

"Kemaren kan Lambhorgini."

"Bosen yang itu mulu," jawab Chenle enteng.

Dalem hati Nara dia sudah menyebutkan segala macam hewan yang ia ketahui.

"Parkirin mobil lo ke basement, kita jalan kaki. Mallnya kan ga jauh."

Emang dasar ya cewek dikasi yang enak maunya yang susah.

"Tapi kan—"

"Gaada tapi tapian."

"Tapi kalo jalan kaki 30 menit baru nyampe," Chenle sudah mengeluh terlebih dahulu.

"Yaudah lo pake mobil gue jalan kaki, ketemuan disana."

Nara mulai melangkah, namun tangannya ditahan oleh pujaan hati.

"Iya iya gue juga jalan. Tapi tunggu gue parkirin mobil dulu."

"Sip!" Nara mengacungkan jempolnya.


Dikit aja gaes

My Youth; ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang