"Huh akhirnya selesai juga."Vela baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah, ia bergegas membersihkan diri dan bersiap-siap untuk menemani ibunya dirumah sakit.
Vela mempercepat langkahnya menuju rumah sakit, karena sepedanya masih rusak, ia terpaksa jalan kaki dari rumah ke rumah sakit.
Diperjalanan Vela melihat toko buah, dia berinisiatif membelikan buah untuk ibunya, mungkin saja ibunya ingin makan yang segar-segar.
Setelahnya, Vela kembali berjalan dengan menenteng satu bungkus plastik penuh buah, dia tersenyum sambari melirik plastik tersebut.
"Semoga ibu suka."
.
.
."Bagaimana keadaan kamu Adira?" ucap Lina sembari menyuapinya.
"Aku cukup baik sekarang, terimakasih kau selalu menyempatkan menjenguk ku kesini, Lin." ucap Adira-Ibu Vela-
"Kau ini, kita kan sudah lama bersahabat, apa salahnya aku menjaga sahabatku sendiri," Lina tersenyum menatap sahabatnya itu.
Tok tok tok.
"Masuk,"
Seseorang pun membuka perlahan pintu masuk.
"Vela, kau sudah pulang sekolah?" ucap ibu Vela.
"Iya bu, tadi sekalian Vela beresin rumah dulu jadi agak lama, oh iya ini Vela beli buah buat ibu." Vela tersenyum dan meletakkan bingkisan itu keatas meja.
"Gimana sekolah kamu nak," tanya Bibi Lina pada Vela.
"Baik tante," ucap Vela tersenyum.
"walaupun ada sedikit masalah," ucapnya lagi sedikit pelan, ah kenapa saat Bibi Lina menanyainya, dia teringat kejadian itu lagi? Oh ayolaaah.
"Mumpung kamu ada disini, tante pengen kamu temenin tante belanja mau gak? Sebagai gantinya nanti tante traktir apa aja yang kamu mau." kata Lina antusias.
"Eh tunggu, tapi kalo kita berdua nanti siapa yang jagain mama kamu ya?" Ucap Lina lagi.
Vela bingung, ia sebenarnya ingin membantu Bibi Lina tapi disisi lain ibunya juga perlu pengawasan.
"Ah begini saja, tante telpon anak tante aja dulu biar dia yang beli perlengkapannya kesana, tapi kamu tolongin ya, soalnya tante juga mau beli bahan makanan, dirumah udah mau habis dan dia gak tahu menahu soal itu."
"Tapi tante, aku gak kenal sama anak tante," jawab Vela.
"Tenang aja, nanti kalo dia kesini kan bakalan kenal," Lina tersenyum sambil sesekali merogoh tasnya mencari ponsel.
"Tunggu ya Nak, dia bakalan kesini sebentar lagi," Lina mendekat pada Vela yang masih berdiri di samping kanan ibunya sambil menyodorkan sebuah kartu yang bahkan Vela tak tau itu kartu apa.
"Ini apa tante?"
Tok tok tok...
"Itu pasti dia."
Wanita paruh baya itu mendekati pintu dan membukanya, terlihat seorang laki-laki perawakan tinggi dengan menggunakan jaket hitam serta celana jeans biru.
"Ayo masuk nak. Ini anak tante, namanya Austin."
Bak disambar petir, Vela terdiam seperti patung. yang benar saja! dia sudah mencoba untuk tak bertemu orang ini disekolah, dan sialnya dia tak tau kalau laki-laki ini anak dari Bibi Lina.
"Vela sayang, kenapa bengong." Tanya Lina bingung.
Laki-laki yang berdiri diambang pintu hanya menatap datar Vela, yang dari tadi tak bergeming sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Roman pour AdolescentsEND "Lo mau tau apa maksud gue nyium lo di depan umum?...... Karena gue pengen milikin lo seutuhnya." . . Hanya cerita gadis biasa dan laki-laki teramat sempurna. Namun di balik kata sempurna, tersimpan satu rahasia tak terduga dalam dirinya. Lalu...