Dua minggu telah berlalu, hari kelulusan telah datang, sekolah mereka mengadakan kelulusan lebih cepat dari pada sekolah lain, mungkin karena ada sesuatu yang harus di selesaikan makanya mereka mengadakannya lebih awal.Acara di adakan di salah satu gedung hotel ternama di kota itu, gedung bertingkat dan berinterior megah serta mewah di dalamnya. Mereka tetap mengenakan seragam sekolah yang setiap hari di kenakan, guru mengusulkan seperti itu karena hari ini adalah hari terakhir mereka mengenakan seragam sekolah menengah atas.
Vela yang baru saja datang bersama Austin langsung bergegas menuju acara mereka, duduk di bangku yang telah di sediakan, Vela melihat ke arah bangku tempat orang tua, gadis itu tersenyum melihat Nyonya dan Tuan Demeter beserta Nolan telah duduk manis di area tengah.
Acara di mulai, pembawa acara sedang melakukan pekerjaannya, di susul oleh kepala sekolah yang terlihat berjalan gagah kedepan, mengucapkan sepatah dua patah kata, serta Ketua Osis mempersembahkan pidato perpisahan dan berterimakasih karena telah bersekolah di tempat ini selama kurang lebih tiga tahun.
".... Sekian dari saya, dan juga hari ini kami akan mengumumkan hasil ujian tertinggi di angkatan kelas tiga setelah pengalungan, Terimakasih."
Suara gemuruh tepuk tangan terdengar bergema memenuhi gedung hotel saat Varel selaku ketua osis menyelesaikan perkataannya.
Dan saat yang di nanti, para murid angkatan satu dan dua terlihat berbisik seakan mengetahui siapa yang akan di panggil ke depan saat mendapatkan nilai tertinggi.
"Baik, saya akan mengumumkan kepada seluruh murid serta orang tua, tiga siswa yang menempati peringkat paling tinggi, sekaligus nilai terbaik..." kepala sekolah kembali naik keatas panggung.
"Selamat untuk Titania Rosalind, peringkat tiga, dengan perolehan nilai empat ribu delapan ratus tujuh, di persilahkan ke depan."
Tania yang sedang bersenda gurau dengan Vela serta Sera seakan melongo mendengar namanya di sebut.
"Tan kamu peringkat tiga tuh, wah selamat ya..." ucap Vela memberikan jalan kepada Tania untuk naik ke atas panggung.
Tania dengan senyum senang naik ke atas panggung, berdiri di hadapan guru kepala dan juga salah satu murid kelas dua untuk menerima hadiah dan penghargaan, menyalami semua guru, setelahnya turun dan duduk kembali ke tempat asal.
"Untuk peringkat dua, dengan nilai lima ribu lima ratus tujuh, selamat kepada Yoland Prayoga silahkan maju ke depan."
Riuh tepuk tangan saat siswa bernama Yoland berhasil mendapatkan peringkat kedua, sama hal seperti Tania, laki-laki itu juga mendapatkan hadiah serta penghargaan atas kepintarannya.
"Yang di tunggu, untuk siswa peringkat ke satu di sekolah dan secara nasional, dengan nilai tepat tujuh ribu, selamat kepada..."
Hening semua diam, bahkan tak ada satupun suara yang terdengar, mereka benar-benar yakin kalau nama siswa ini lah yang akan di sebut.
"Selamat kepada Austin Arck Demeter, silahkan maju untuk mempersembahkan sepatah dua patah kata."
Vela yang mendengar nama itu masih melongo, Austin? Benarkah, atau pendengarannya yang salah karena terlalu memikirkan lelaki itu.
Namun sepertinya prasangkanya salah, laki-laki dengan tubuh tegap itu telah maju kedepan, mengambil mic yang di sediakan oleh panitia.
"Vel? Kamu kenapa?" Tanya Sera heran melihat wajah Vela yang terkejut.
"Kok bisa dia?..."
Sera menghela nafas, apakah temannya ini selalu ketinggalan berita.
"Vel, Austin itu sudah dari kelas satu dapet peringkat pertama, terus apa yang di pelongoin," ucap Sera tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Novela JuvenilEND "Lo mau tau apa maksud gue nyium lo di depan umum?...... Karena gue pengen milikin lo seutuhnya." . . Hanya cerita gadis biasa dan laki-laki teramat sempurna. Namun di balik kata sempurna, tersimpan satu rahasia tak terduga dalam dirinya. Lalu...