Anemies - circumstances (can I love you);gloomy day

224 43 3
                                    

...
Enemies // Circumstances :(can I love you)

Enemies // Circumstances part46:gloomy day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enemies // Circumstances part46:gloomy day

Langit mendung sejak pagi disusul gerimis, hari ini dunia terlihat begitu muram semua orang berpakaian serba hitam dengan berwajah sendu tak ada semangat atau gairah semua orang hanya mengucapkan kata-kata bela sungkawa yang tak berguna yang buat Tiffany makin muak berlama-lama ada di sana.

Kini tubuh yoon-ah terbaring di atas casket berwarna pastel terlihat damai dan pucat dikelilingi bunga, Tiffany tersenyum kecut wajahnya basah oleh air mata. semoga ibunya akan lebih tenang berada di sana, disisi Tuhan didalam surga.

Dan semoga Taeyeon senang, semoga kebahagiaan senantiasa melingkupi hidupnya mulai dari sekarang.

In sung berdiri ditengah ballroom dikelilingi rekan kerja dan sahabat-sahabat dekatnya, menyimak banyak hal tapi enggan merespon diam dan dangkal Tiffany sadar in sung hanya sedang berpura-pura tegar, semua terlalu bingung dan terkejut.

Hari itu segalanya seperti mimpi.

"Aku tak akan bertanya apapun, aku tahu kau muak. Hari ini orang-orang penuh dengan omong kosong tapi siklusnya sudah begitu sejak jaman batu. Minum lah buat dirimu merasa lebih baik" taehyung menunduk meletakan secangkir teh hangat dengan madu dan lemon dimeja lalu duduk membelakangi Tiffany.

"Maaf karena selalu merepotkan kau dan Jiyeon akhir-akhir ini" Taehyung menoleh ujung bibirnya berkedut. "keluarga ku lebih sering merepotkan kalian, aku pernah merasakan yang seperti ini bertahun-tahun lalu. Usia ku masih sembilan tahun Memang masih kecil tapi kehilangan tetap kehilangan 'kan? aku tak mungkin bisa bertemu orang yang sudah dikubur dua meter dalam tanah dengan jarak 600.000m dari rumah. Kesedihan ku ketara tapi orang-orang cuma mengatakan omong kosong dan menanyaiku dengan pertanyaan sampah--sampai orang itu datang dia bawa banyak mainan, aku belum pernah bertemu dengan dia sebelumnya. dia tak bertanya apapun mirip santa Claus tapi dengan jas dan ransel penuh action figures dan Sylvanian Families untuk yeri, dibanding menanyakan dan mengucapkan kata-kata tak berguna beliau malah mengajak kami bermain Sampai sore, sampai kami lupa kalau ayah kami meninggal hari itu bahak eomma tertawa dan mulai bangkit lagi. Kamu tahu--beliau itu ayah mu, Kim ahjussi" Taehyun tersenyum. Kemudian melanjutkan.

"Kalau bisa aku ingin jadi seperti dia, membatu kalian bangkit seperti saat kalian membantu kami"

Wajah Tiffany mendadak terasa panas, melirik kearah rekan kerja in sung yang malah sibuk mencari kolega dan koneksi baru di rumahnya lalu mendelik, orang-orang memang sampah.

Halisnya terangkat, diam-diam merasakan sensasi menggelitik di perutnya. menatap taehyung yang tersenyum canggung. "Jadi sekarang kau adalah Santa Claus?"

Pemuda itu mengangguk mengangkat satu kantung penuh mainan dan Snack yang entah dia dapat dari mana.

Menarik Tiffany menuju Wonderland mereka, setidaknya itu yang dijanjikan taehyung sebelum benar-benar membawanya pergi.

....

Taeyeon berkedip empat kali matanya enggan terbuka, tubuhnya bagaikan remuk semua, tak punya tenaga. "Sebentar lagi Kim ahjjuma akan dibawa ke pemakaman" Jessica duduk bersandar pada pintu mobil menoleh, menatap Taeyeon yang terlihat semakin berantakan dibandingkan semalam.

"Terus kenapa, aku tak pantas menemani dia"

Ucapan Taeyeon buat gadis disebelahnya bergeming, "Jadi itu kenapa kau bersembunyi digarasi sejak semalam" jessica menyeringai, "apa kau baru menyesal sekarang?".

Taeyeon tercekat mendelik pada Jessica yang masih berwajah pongah, seolah ekspresi itu adalah ekspresi paling pantas untuk ditampilkan dalam keadaan begini. "Dimana dia?"

Jessica bergidik acuh, "tadi aku lihat dia ditarik seorang laki-laki ke danau" gadis disebelahnya mengangguk pasrah. Memejamkan mata.

"Yang pasti bukan kekasihnya itu"

Taeyeon menoleh lagi menatap penuh pada Jessica, "siapa? Temannya? Anak sekolah kita"

"Apa kau pikir aku hapal semua wajah murid laki-laki di sekolah?" Jessica mendengus bangkit dengan agak malas menepuk debu di bagian belakang dres coklat yang ia pakai, "aku belum pernah melihatnya" tukas gadis itu, sedetik kemudian mendapati Taeyeon berlari keluar dari garasi dan berkelok menuju kearah danau.

'sebab bahkan dalam keadaan bagaimanapun pun mereka akan tetap saling perduli satu sama lain' Jessica tersenyum kecut mengingat kata-kata Suga waktu itu, mereka cuma tersesat. buta oleh ego dan harga diri.

Mereka cuma terlalu Sombong pada diri sendri-

Key.

E n e m i e s // Circumstances : (Can I Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang