Wendy duduk di sofa ruang tamunya, dihadapannya ada pria aneh yang telanjang namun sialnya tampan bak malaikat. Pria itu menutupi tubuhnya dengan selimut yang Wendy pinjamkan.
"aku tanya sekali lagi, bagaimana kau bisa memasuki apartemenku." Wendy menyilangkan tangannya di depan dada.
"sudah aku katakan bahwa aku adalah kucing yang kau panggil Hunnie nona Son."
"oh gosh, ayolah tuan telanjang, di dunia ini tidak ada yang seperti itu. Sudah tahun 2019 tapi kau masih memiliki fantasi kekanakan seperti ini? Cepat jawab jujur atau aku panggilkan polisi."
"mau kubuktikan?"
"cepat buktikan, lagian kau takkan bisa berubah menjadi- KUCING!" Wendy mendelik tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
"SULAP MACAM APA INI?" Wendy mengerjapkan matanya.
"sudah aku buktikan bukan bahwa aku kucing yang kau panggil Hunnie." Kucing itu mendekat kearah Wendy dan membuat gadis itu takut.
"k-kenapa kucing bisa bicara? Kau menggunakan teknologi apa? Apa kau nenek sihir?"
"aku adalah manusia setengah kucing sayang." Kenapa kucing ini memanggilnya sayang terdengar seram?
Sepersekian detik selanjutnya Hunnie sudah kembali menjadi manusia.
"bagaimana sayang? Apakah kau sudah percaya sekarang? Aku Oh Sehun, panggil aku Sehun." Wendy pingsan lagi.
"kenapa kau suka sekali pingsan?" Sehun mengangkat tubuh Wendy tidak peduli jika tubuhnya telanjang, toh tidak ada yang melihat.
🐱
Wendy menggerutu, tangannya sibuk memilih pakaian untuk pria.
"dia yang tinggal di rumahku kenapa dia yang seenaknya menyuruhku membeli segala keperluannya? Memangnya aku pembantunya? Sial aku harus menghabiskan uang bulan ini untuknya."
"apakah celana dalam pria ada ukurannya? Dia suka warna apa ya?"
"Wendy, kau kah itu?" Wendy menoleh dan terkejut melihat dihadapannya berdiri pria tampan nan tinggi.
'kenapa akhir-akhir ini aku terus bertemu Chanyeol sunbae sih'
"o-oh sunbae"
"kau sedang apa disini Wen? Kau... membeli pakaian dalam pria?"
Wendy segera memasukan kotak berisi celana dalam itu kedalam keranjang dengan wajah merah menahan malu.
"i-ini untuk adikku sunbae."
'adik apanya.'
"dimana rumahmu? Mau ku antar pulang?" tanya Chanyeol ramah.
"astaga sepertinya tugas yang diberikan dosen Cho belum aku selesaikan, aku harus pulang. Permisi sunbae." Wendy tidak peduli jika celana dalam untuk Sehun kekecilan ataupun kebesaran. Dia harus segera pergi dari tempat ini.
"kenapa gadis itu selalu menjawab pertanyaan yang tidak ada hubungannya sih." Chanyeol tertawa sambil menggeleng.
🐱
Pip
Baru saja Wendy memasuki apartemennya, ia sudah mendengar keributan. Astaga dia lupa satu hal. Jongin.
"apa yang kau lakukan pada Wendy huh? Siapa kau?"
"Jongin..." Jongin menoleh kepada Wendy dan menampakan wajah akan menangis seperti anak kecil tunggu, menangis?
"Wen jelaskan padaku siapa dia? Apa yang kau lakukan bersamanya Wen jawab!"
"dengarkan penjelasanku dulu Jong, kau tenang sebentar ya."
"tidak bisa, aku iri dengannya. Dia melihat punyamu sedangkan aku? Aku hanya melihat punyamu waktu kau masih kecil Wen, ini tidak adil!"
"YA!" Wendy menggertakkan giginya.
🐱
Saat ini Wendy memeluk Jongin sambll mengusap rambut pria tan itu. Di seberang, Sehun sudah yang sudah memakai pakaian,menatap sengit Jongin. Wendy sudah menjelaskan darimana Sehun berasal.
"dia bisa tinggal di rumahku Wen, kenapa harus tinggal disini?"
"dan membuat tante Kim kerepotan mengurus dua bayi? Aku tidak sejahat itu Jong."
"yasudah aku saja yang tinggal disini, biar dia bersama ibu disana." Ucap Jongin enteng.
"dasar anak durhaka." Desis Sehun.
"jangan khawatir, aku bisa melindungi diriku Nini."
"pfftt, Nini." Sehun mencibir.
"kenapa? Kau keberatan dengan panggilanku Hunnie?" balas Jongin.
"pergilah Jongin, kalau ada sesuatu yang terjadi aku akan menelponmu." kata Wendy.
"huh aku keberatan meninggalkanmu dengan pria berwajah mesum ini Wen. Aku akan sering menginap disini." Kata Jongin sambil memakai mantelnya.
"apa? Mesum? Kau berwajah pedofil!" kata Sehun.
"kau mencari gara-gara denganku?" kini mereka berdua bertatapan sengit lagi, membuat Wendy kembali pusing.
"sudah kalian berdua cukup, Jongin sebaiknya kau cepat pulang, Yeri pasti menunggu pesanannya." Wendy menyodorkan paper bag berisi kue kering buatannya.
"kau mengusirku?"
Chup..
Wendy mengecup pipi Jongin, hal yang biasa mereka lakukan ketika akan berpisah.
"see you Nini." Pintu tertutup, Wendy mengalihkan pandangannya kepada Sehun yang menatapnya intens.
"apa?" tanyanya.
"berikan aku kecupan, aku juga mau."
"kau gila?"
"kau sering memelukku bahkan menciumku ketika aku menjadi kucing."
"itu karna aku tidak tau jika kau bisa jadi manusia."
"apa bedanya jika aku berubah menjadi manusia? Aku tetap Hunnie yang kau temukan di gang seram itu. Ayo cepat beri aku kecupan." Sehun sudah menyodorkan pipinya.
"dalam mimpimu tuan Oh." Lalu Wendy meninggalkan Sehun yang sedang menggerutu.
huhu guys aku sedih banget, hari ini awal exo wamil dan kita harus nunggu sekitar 5thn buat ot9. Buat aa xiu jaga kesehatan disana, we will wait for you. I love you
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Catman
FantastikSehun si manusia setengah kucing, bertemu dengan Wendy gadis yang biasa saja.