8 ~perubahan(변경 사항)

18 8 0
                                    

Taehyung sering kali memergokiku dengan Jimin,dia selalu menyapaku dengan senyuman hangatnya.Jimin benar² cuek akhir² ini,dia tidak seperti yang dulu ku kenal.Namun pada suatu hari Jimin mengajakku kerumahnya setelah pulang sekolah.Lalu tiba saatnya kami pulang,aku melambaikan tanganku ke Jungkook dan senyum.Lalu Jimin menghampiriku dengan motor sport ninjanya.Aku menaikinya sambil berpegangan pundak Jimin,hingga aku duduk dan memeluk pinggang Jimin.

"Untuk apa Jim kau mengajakku kerumahmu?" ucapku menanyakan dengan memajukan kepalaku dan menaruhkan daguku di pundaknya.
"Ah tidak apa apa,aku hanya ingin mengajakmu main kerumahku" jawab Jimin dengan nada lembut.Sesampainya kami dirumahnya,dia menarik tanganku dan mengajakku masuk kerumahnya,dia melemparkan tasnya ke sofa dan menarikku duduk.Jimin seperti orang yg mempunyai rumahnya sendiri,tanpa seorang pun.Namun ada suara langkahan sepatu yg ternyata itu ayahnya,dia berjalan tanpa melihat sekitar sambil menelpon seseorang.Dia tidak menegor siapapun yang ada didepan maupun disampingnya.Ayah Jimin benar² cuek dan sibuk dengan pekerjaannya.Terdengar lagi suara perempuan yg sedang menelpon seseorang dengan pakaian yg begitu mewah seperti mau mendatangi acara,dia hanya menegurku dengan Jimin "hi" dengan singkat.Itu adalah ibunya Jimin.

Selama ini Jimin wajar jika berkelakuan seenaknya dan kurang aturan.Karena orang tuanya yg tidak pernah mau memperhatikan anaknya.Mereka sibuk dengan urusan mereka masing²."ikut aku kekamarku" ucap Jimin dan menarik tanganku.aku hanya bisa mengikut ajakan Jimin,lalu aku terdiam duduk dikasur Jimin."waeyo?" ucapku menanyakan ke Jimin."nde?" jawab Jimin meragukan."kenapa kamu tidak begitu akrab dengan orang tuamu? Apa kalian tidak ingin memperbaiki hubungan kalian?" ucapku bertanya dengan makna menasehatinya."ahh gwaenchannayo" jawab jimin senyum dengan terpaksa.

Aku melihat banyak bingkai foto Jimin dengan seorang laki² dimeja maupun di dindingnya.Foto itu menampilkan hanya mereka ber2 dengan keakraban mereka."tunggu seebentar,aku ambil minuman" ucap Jimin memberitahuku."ah,nde" jawabku senyum.

Aku beranjak dari duduk dikasur Jimin yg ku duduki,dan menyentuh foto itu.Aku mengangkatnya dan mengusap wajah mereka dan secara reflek aku tersenyum.Aku membalik sekejap dan berniat menaruhnya,namun itu membuatku melihat belakangnya kembali.dibelakang bingkai itu tertulis...

Min Yoongi&Park Jiimin.
Hyung&Dongsaeng.

Two brother.

Seketika seluruh tubuhku termasuk hatiku membeku,entah apa yang harusku katakan."Jimin punya hyung?" ucapku pelan terkejut.suara pegengan pintu terbuka,dan pintu terbuka perlahan.Aku kembali menaruh bingkai foto itu,dan duduk dikasur."aku membawakan soju" ucap Jimin dengan perlahan khawatir meembawa nampan yang berisikan 6botol soju dengan 2gelas kecil.sontak aku benar benar terbelanga dengan apa yang dia ucapkan dan yang dia bawa.Jimin menutup pintunya dengan kakinya,dan manaruh nampan minum itu disamping meja tidurnya dan mengajakku mendekatinya untuk minum.

Setelah itu Jimin menghabiskan 5½ botol itu.Sementara aku hanya menghabiskan ½ botol,aku tidak mau mengambil banyak resiko.pada saat yang tepat,aku menanyakan soal apa yang kulihat tadi di bingkai foto tersebut."eum,Jimin oppa.." ucapku ingin menanyakan sesuatu."waeyo?" jawab Jimin dengan keadaan yang tidak begitu sadar efek dari soju."apa kau mempunyai hyung?" ucapku bertanya."nde,itu dulu".
"Sekarang dia telah tiada,dia mengakhiri hidupnya demiku" ucap Jimin dengan kesadaran yang minim.
"Owhh,ndee".
"Kalau begitu aku izin pulang,sampai jumpa besok Jimin oppa,Annyeong" salamku dengan lambaian tangan dan senyum.

 "Kalau begitu aku izin pulang,sampai jumpa besok Jimin oppa,Annyeong" salamku dengan lambaian tangan dan senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun dia melihatku dengan tiduran.Tiba tiba dia menarikku dan mendorongku kekasur hingga membuatku terlentang,dia menahan pergelangan tanganku.Aku menelan dengan tenggorakan yang kosong,dan memperhatikan Jimin.Jimin mengelus rambutku perlahan²,dia mengecup kedua mataku dengan satupersatu.Dia mengusap pipiku,dan sedikit mencubit pipiku.Namun dia merembet dengan memegang tengkukku.Dia memegang tengkukku dengan halus,dia mulai menempelkan bibir tebalnya kebibirku.Namun ia membuat pergerakan dibibirnya,dia mulai melumatku dengan perlahan dan memberi sedikit kejutan dengan menggigit bibir bawahku dengan halus.Dengan reflekku hanya bisa memejamkan mata dan menyambutnya,dengan lumatan kecil.

Namun aku menghentikannya,"aku harus pulang,hyungku pasti mengkhawatirkanku" ucapku terburu buru."oh?aahh yasudah kalau begitu,hati hati" ucap Jimin dengan mukanya yang manis namun dengan keadaan setengah sadar setengahnya lagi tidak."nde,Annyeong" jawabku menundukkan sedikit kepalaku.Namun aku memulai langkahan menuju pulang,aku terus memikirkan kejadian tadi.entah mengapa aku sulit melupakannya,"apa ini benar benar masa cinta SMA? Ah sepertinya aku berlebihan"."Araa!! Kau harus belajar dengan giat agar segera melepaskan seragammu ini dengan membagakan hyung dan orang tua kau" ucapku gigih.Namun saatku memandang lurus kedepan,Jungkook tepat berada didepanku.Dia benar benar membuatku terkejut "Yaaaaaaa!!!" teriakku.Jungkook langsung menutup mulutku,"kau gila?bagaimana kalau semua orang mendernya?kau mau aku tertangkap?Hah?" ucap Jungkook.Aku melepaskan tangan Jungkook dari mulutku,"mianhe,kau sungguh mengejutkanku" jawabku.

"Kau darimana?" ucapku bertanya.
"Aahh,taehyung menyuruhku membelikannya cola dan jajangmeyon" jawab Jungkook.
"Malam² begini? Memangnya dia tidak bisa menyuruh orang yg bekerja dirumah?" jawabku balik dengan nada suara tinggi."ini hukumanku meminjam leptopnya tanpa izin" kata Jungkook."aish,kalau begitu kau memang salah" balasku sambil menjewer telinganya."aaa sakit sakit sakit!" rengeknya Jungkook kesakitan.
"Bagaimana denganmu? Malam² begini dari luar,masih pakai seragam sekolah tadi pagi dan tas sekolah,kau pergi kemana?" tanya Jungkook."nde?" jawabku malu.
"Aaah aku pulang duluan hyungku menungguku,Annyeong!" aku mengalihkan pembicaraanku dan berlari.

Keesokan paginya,sebelum aku berangkat kesekolah.Aku pergi ke minimarket dan membeli obat pengar untuk Jimin.sampai disekolah aku mencari Jimin,dan dia ada dibangku depan kelasnya bersama gengnya.Aku berlari menghampirinya dan memberikan obat pengarnya,"Jimin minum ini agar pusingmu hilang" ucapku."ah gomabda" jawab Jimin sambil mengelus rambutku."kalau begitu aku balik kekelas,Annyeong" ucapku sambil memberi senyuman ke Taehyung membalas senyumanku begitu pula Jimin dengan melambaikan tangannya.
Aku kembali kekelasku.

"Jimin ya!! Apa kau sungguh sudah mecintainya?" ucap Jhope.
Jimin tersenyum dengan lebar dan meminum obat pengar yang diberikan Ara.

Bersambung...

Gais Jimin udah tumbuh percikan² cinta nih sama Ara? Heum?.

Jangan lupa vote,comment & sharenya ya by:)

Love is not over -kth&pjm [END✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang