Jimin or Taehyung?
Bad boy or nice boy?
Laki laki yang hanya suka bermain dengan taruhan namun membawa keberuntungannya sendiri.
Laki laki yang hanya menyukai musik,game,dan buku berhati lembut namun terkadang belum beruntung.
Bagaimana nasib pere...
"Aku yakin dia waktu itu berpura pura lupa ingatannya" ucapku meyakinkan Taehyung. "Tapi kan waktu itu dia lagi depresi? Mana mungkin dia bohong?" jawab Taehyung. "Bisa jadi kan?" sautku. "Hmmm iya juga..." jawab Taehyung. Kami melanjutkan minum dn makan cemilan kami.Disamping itu aku juga sambil memikirkan soal Jimin. "Abis ini pergi gak?" tanya Taehyung. "enggak kok,kenapa?" Jawabku. "Ke Seoul yuk? Kita naik kereta!" ajak Taehyung. "Hmm boleh" jawabku sambil senyum. "Mbak!" panggil Taehyung ke pelayan. "Gak usah biar aku aja yang bayar,kan aku yang ajak kamu kesini" sautku menyelaknya. "Gak usah,udah aku aja" Jawab Taehyung. "Gomawo" ucapku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah itu kami pergi menuju stasiun,kami masuk menggunakan kartu masing masing.Saat kami dikereta,kita tidak mendapatkan tempat duduk.Terpaksa kami menunggu sampai dengan berdiri berpegangan dengan gantungan raih diatas.Namun ketika kereta kehilangan seimbangannya remnya,secara tidak sengaja wajah Taehyung tepat berada didepan wajahku.Aku tidak bisa bernapas,jantungku seketika berhenti berdetak.Hidung Taehyung menyentuh hidungku,jarak bibir kami kurang dari 1cm.Mata Taehyung tepat menatapku,begitupun aku.Saat setelah kami bertatapan,aku kehilangan keseimbanganku dan hampir jatuh.untungnya Taehyung cepat menangkapku,dia merangkul pinggangku dan mendekatkan diriku dengannya.Aku langsung berdiri tegak,karena merasa malu.
Ketika sudah saatnya kita sampai di Seoul.Taehyung langsung menggandeng tanganku tanpa berfikir panjang.Dia mengajakku kesebuah tempat,yang katanya itu tempat yang sering ia kunjungi bersama Kim Soo A.Yaitu kedai Ramyeon yang letaknya dipasar,tempatnya tidak besar.Tidak sampai belasan orang bisa makan dikedai itu dengan waktu sekaligus.Ada kain tulisan kedai Ramyeon yang menutupi dari atas sampai pinggang ke bawah.Jadi saat kita duduk sambil makan,yang terlihat hanyalah lutut sampai bawah yang membelakangi.Aku memakan ramyeon yang telah dipesan Taehyung,dia terlihat senang karena aku memakannya.Itu karena dia mengingat pacarnya dulu yang sering kesini.
Aku makan dengan lahap begitupun Taehyung,dia makan tanpa henti.Namun tiba² dia menghentikan makannya dan mengelap mulutnya sembaring menatapku.Lantas aku mengelap mulutku karena kufikir dia aan mengajakku pergi lebih awal.Tapi ternyata dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.Lalu dia menempelkan bibirnya kebibirku,dia terus menatapku.Namun akhirnya dia memejamkan matanya,aku tidak memejamkan mataku karena aku masih terkejut saat dia menciumku seperti itu.Dia memberi sedikit sengatan dengan menggigit bibirku.Lalu dia menghentikannya dengan perlahan,begitupun saat dia menjauhkan bibirnya dari bibirku. "Mianhe...aku berfikir kau itu Soo A" ucap Taehyung. "Ahh gwaenchana,aku tau rasanya jadimu" jawabku.
"Hmm kalo gitu ayok kita ke toko buku" ucap Taehyung. "Ayok!" sautku. Saat kami tiba disana,"jangan bersuara ya,disini banyak orang yang sedang membaca" ucapku. "Iyaaaa" jawab Taehyung dengan memelankan suaranya.Taehyung mencari buku dan aku juga mencari buku.Aku mencari buku komik sedangkan Taehyung mencari buku kata kata sempurna.Dia menemukan bukunya,yang menurutnya itu adalah buku terbaik.Itu buku yang sering ia baca,itu adalah buku yang baru keluar lagi.Lalu dia membacakan isi buku itu "Tugas matahari adalah menerangi seisi bumi,Tugas laut adalah membuat ombak.Namun tugas manusia adalah membuat orang lain bahagia karena kebahagian itu datang disaat kita membahagiakan orang lain" ucap Taehyung. "Tae,suka baca itu buku?" ucapku. "Yaaa,begitu" jawab Taehyung.
Setelah itu kami kekasir untuk membayar buku yang kami telah pilih untuk dibeli.Setelah itu kami kembali ke stasiun untuk pulang,karena hari sudah malam.Aku dan Taehyung mendapat tempat duduk,karena dikereta udah sepi.Kemudian,aku dan Taehyung naik bus di halte taman pinggir kota.Kami turun di Halte bus yang sama,jarak rumah kami memang lumayan.Tidak jauh dan tidak dekat juga.Kami terus berjalan,sambil ngobrol.Entah kenapa rasanya kalo deket sama Taehyung itu bikin nyaman,gak ada rasa takut.Beda sama Jimin,cara Jimin memerhatikan itu lebih dibilang terlalu protektif.Saat kami sampai dirumahku,Taehyung diam dan tersenyum melihatku."masuk gih,udah dingin nih" ucap Taehyung. "Nde,anyyeong" jawabku. "Nee,aku tunggu kau sampai masuk kerumahmu" kata Taehyung. Aku langsung memalingkan badanku menghadap rumah,aku melangkah perlahan. Dan akhirnya aku menghentikan langkahanku ditengah tengah jalan.Aku memalingkan badanku ke Taehyung,aku berlari kearahnya.Secara tiba tiba aku memegang keduan pipinya dengan kedua tanganku dan menciumnya bibirnya dengan cepat.Itu aneh,terjadi tanpa kemauanku sendiri.Setelah itu aku tersenyum dan "gomawo oppa".
Aku berlari kerumahku dan masuk,aku tidak langsung masuk kekamarku.Jantungku terus berdetak dengan kencang,aku memegang tali tasku dengan kedua tanganku.Aku bersenderan dengan pintu rumahku,Lalu aku melangkah sedikit untuk melihat kejendela.Aku lihat Taehyung yang masih berada diluar rumahku.Dia sedang memegang bibirnya sendiri,dan tiba tiba dia loncat loncat sendiri seperti terlalu bergembira.Aku masuk kekamarku dan melepas semua pakaianku.Aku mengganti pakaianku dengan pakaian tidurku,Aku menidurkan tubuhku di ranjang.Aku memikirkan hal hal saat aku bersama Taehyung.Namun bagiku saat di kedai ramyeon,itu adalah hal yang bersejarah bagiku dan Taehyung.Tapi aku langsung menghentikan pemikiran itu dan memikirkan Jimin.Aku banyak melontarkan kata kata dihatiku ini. "Bagaimana dengan Jimin? Apa aku jahat?". "Ahh lagipula dia memaksaku untuk berpacaran dengannya,dan bukan kemauanku". "Tapiii...". Aku terus memikirkannya,namun aku lebih memilih untuk tidur.
Dan keesokan paginya adalah hari libur.Namjoon oppa membangunkan dengan lembut,namun aku tetap tidak mau bangun.Terpaksa dia membangunkanku dengan kasar,dia mencubit hidungku."YAAAA!!!" ucapku."siapa suruh gak bangun bangun?" jawab Namjoon."orang ini hari libur juga yeuuuuu" sautku. "Aku akan pergi sekarang keAmerika" jawab Namjoon dengan pelan. Aku langsung membuka mataku dengan sepenuhnya dan langsung bangun dari tidurku."Hari ini?" ucapku. "Iya,waktunya dipercepat" . "Aku akan mengabarimu terus jadi tidak usah khawatir,sekarang kau mandi antar aku ke bandara" kata Namjoon. Aku langsung mandi dengan cepat,aku mengganti pakaianku yang pernah dibelikan oleh Namjoon oppa. Setelah itu kami berangkat ke bandara menggunakan mobil yang dibawa oleh supir baru yang dipanggil Namjoon oppa.
Saat kami sampai dibandara,ada sedikit drama disana.Aku menangis sambil memeluknya dengan erat.Dia juga memelukku dan mengusap punggungku.Dia mengusap kepalaku,entah kenapa itu rasanya seperti usapan terakhir darinya.Namun aku membantah pemikiran itu,aku yakin dia akan pulang saat sudah waktunya cuti. Dia melepas pelukannya,dan pergi membawa koper.Dia melambaikan tangannya dan tersenyum manis dengan lesung pipinya itu.Aku melihatnya jalan sampai sudah terlihat lagi karena banyaknya kerumunan orang.Aku jalan pelan menuju depan,dan aku masuk kemobilku.Pak supirnya bertanya "kita langsung kerumah?". "Nde.." jawabku perlahan. Aku membuka handphoneku dan melihat lihat fotoku dengan Namjoon oppa.Saat aku dirumah,rumah terasa sepi tanpa dia.Namun tiba tiba ada 2pembantu yang menyambutku. "Apa kau disuruh oleh Namjoon oppa untuk bekerja disini?" ucapku. "Ndee,panggil kami jika butuh apa apa" jawab mereka.Aku hanya tersenyum dan langsung masuk kekamarku,rasanya hari libur tanpanya kurang menyenangkan. Namun ini semua demi cita citanya bekerja sebagai dokter dan diluar negri sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersambung...
Ya gaes ikutin terus kelanjutannya ya.Jangan lupa vote,comment and share :)