28

3.8K 365 7
                                    

Kang Hyunae mengerjapkan matanya. Menyadari matahari sudah beristirahat dan digantikan bulan. Entah sejak kapan ia tertidur. Namun matanya tak menemukan presensi Seokjin di dalam kamarnya.

Dering ponsel di meja nakas membuat perhatian Hyunae teralih. Nomor tak dikenal muncul di layarnya membuat Hyunae mengerutkan keningnya. Namun seperti biasanya, ia tetap menjawabnya tanpa bersuara.

[Kang Hyunae?]

“Oh? Soojin eonni?”

[Iya, ini aku. Kau sedang tidur? Apa aku mengganggu?]

“Ah, aku baru bangun tidur.”

[Ah, maaf mengganggumu.]

“Eonni, tak apa-apa. Memang aku baru bangun tidur. Ada apa Eonni menghubungiku?”

[Hmm, tak apa-apa. Hanya saja Seokjin oppa tak menjawab teleponku. Apa dia sibuk sekarang?]

Hyunae menjauhkan sejenak ponselnya hanya untuk mendengus kasar mendengar pernyataan Soojin.

“Aku tak tahu. Aku belum keluar kamar. Ada apa? Biar aku yang menyampaikannya nanti.”

[Ah, ya. Bisakah aku minta tolong padamu? Tolong bilang padanya, bawakan aku selai jeruk dari restorannya. Tiba-tiba aku ingin makan selai jeruk. Apa aku tertular denganmu, Kang Hyunae? Hahaha.]

Hyunae tertawa getir.

“Baiklah, Eonni. Akan kusampaikan nanti.”

[Gomawo, Hyunae-ya. Ah, sayang sekali kau tak bisa datang ke pernikahanku. Seokjin oppa sudah mengatakannya padaku tadi.]

“Ah, aku minta maaf, Eonni.”

[Hei, tak apa-apa. Aku tahu kau juga tak bisa memaksakannya. Terlalu berbahaya karena kandunganmu masih muda.]

“Hmm.”

[Ah, ya. Apa Seokjin oppa akan berangkat dengan penerbangan yang sama dengan Yoongi oppa dan Yebin besok?]

“Besok?”

[Ya, Jimin bilang padaku jika mereka semua akan datang H-1 untuk membantu persiapan terakhir.]

“Oh, begitu rupanya. Baiklah, akan kutanyakan pada Seokjin oppa nanti.”

[Baiklah, terima kasih, Hyunae-ya.]

“Sama-sama, Eonni.”

Hyunae menghela napas berat setelah memutuskan panggilannya dengan Soojin. Hyunae beranjak dengan malas dari ranjangnya. Membuka lemari dan mengambil koper kecil untuk dibawa Seokjin esok hari.

Tangannya terampil melipat beberapa pakaian ganti untuk Seokjin dan toiletries dalam sebuah pouch. Hyunae memilih salah satu jas hitam dan celana bahan dengan warna senada. Memasukkan satu kemeja biru langit setelah menyetrikanya kembali dan juga dasi hitam.

Hyunae mengambil sebuah shoesbag dari lemari sepatu dan memasukkan sepasang pantofel hitam milik Seokjin setelah membersihkannya. Ia tak ingin Seokjin terlihat buruk saat pesta nanti.

*
*
*

Seokjin melangkah berat menuju ke kamarnya. Cukup lelah karena harus turut membantu karyawannya di restoran hari ini.

Setelah perdebatannya pagi tadi dengan Hyunae, Seokjin lebih memilih melarikan diri ke restoran daripada harus berada dalam satu atap dengan Hyunae yang membuat kepalanya panas. Namun berada di restoran juga semakin membuat kepalanya semakin panas karena banyaknya pelanggan yang datang.

A HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang