Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➵ Hyunjin natap datar layar ponselnya.
Pesan dari felix.
Dia udah ngebaca kok isinya dan ngangguk paham.
Tapi dia langsung matiin ponsel tersebut dan masukin ke dalam saku celana nya.
Dan masang senyum semanis mungkin karena chan ngehampirin dirinya.
"Kok duduk aja? Gak makan?"
Hyunjin menggeleng pelan, "udah malem banget, nanti aku gendats."
Chan menghela napasnya, tak paham dengan isi pikiran sekretarisnya itu.
Dia makan malem gapernah gendut sih, etapi kan dia diimbangi dengan olahraga.
"Makan dikit aja hyunjin, atau minum wine, yuk?"
Chan nawarin lengannya. Tentu saja buat digandeng, biar orang disini tau kalau dia gak sendiri.
Hyunjin nyatanya malas. Tapi yaudahlah. Dengan senang hati menerima tangan sang bos.
"Aku kayak ngeliat sisi kamu yang lain deh hari ini," kata chan, menoleh dan tersenyum ke hyunjin.
Hyunjin melirik sebentar, kemudian menatap lurus lagi ke depan.
"Perasaan kamu aja. Aku gini-gini aja kok."
"Hmm.."
"Mungkin aku yang salah tebak-"
Chan terkekeh sebentar.
"Atau kamu yang kurang ahli?" Bisiknya tepat di telinga hyunjin.
Waktu ngeliat wajah hyunjin yang bertanya-tanya,chan langsung ngacak rambut hyunjin pelan dan ngecup pipi gembil tersebut.
"Ayo minum."
🌙
Kan benerㅡhyunjin ditinggal sendiri.
Percuma aja tadi hyunjin berdiri dari tempat duduknya kalau akhirnya begini.
Hufftt...
Dan sekarang dia lagi berada di balkon hotel bintang lima tersebut, memandangi hiruk pikuk kota san fransisco yang masih ramai walau sudah hampir tengah malam.
Dengan terus meneguk minumannya tentunya. Tenang, hyunjin bawa dua botol kok.
Rambutnya udah sedikit acak-acakan, bahkan pipinya udah memerah karna kebanyakan minum.
"Wowㅡtahan juga gue.." ujarnya sambil terkikik, lanjut meminum alkohol di genggamannya.
Tetapi dia hanya sedikit tipsy. Toleransinya terhadap minuman tinggi juga ternyata. karena sudah lama gak minum, hyunjin pikir dirinya bakal cepet teler.
