Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➵ Kamu melepas kacamata hitam yang sudah bertengger di hidungmu sejak tadi. Kacamata hitam itu sudah menjadi sebuah kewajiban untukmu. Padahal ini malam hari.
Karena kamu kurang suka pandangan orang lain terhadapmu, bermacam-macam pandangan dari yang memuja hingga mencemooh. Jadi lebih baik menggunakan kacamata kemana-mana agar tak banyak orang mengenalimu.
Kakimu melangkah masuk ke dalam pekarangan cafe yang telah di sewa adik sepupumu, felix. Khusus untuk kalian berdua hari iniㅡkatanya, dia ingin memberitahumu sesuatu yang penting.
Pasal adikmu, christopher bangchan. Felix bilang, ada sesuatu yang kamu tidak tau.
Kamu gak ngerti apa yang felix bicarakan, mungkin berbicara langsung dapat memperjelas semuanya. Sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas adik-adiknya dan orang yang memegang kendali penuh atas keluarga ini.
Ditambah lagi beberapa hari kebelakang kamu stress masalah pekerjaan. Belum lagi chan yang gak bisa dihubungi walaupun katanya project san fransisco berjalan lancar.
Kamu dibayangi mimpi itu terus-terusanㅡmimpi dimana kamu menyaksikan sebuah mobil yang melanggar pembatas jalan dan jatuh.
Menggeleng kepala kecil, kamu berusaha menepis pikiran buruk itu dari otakmu, membuka pintu berlapis kaca itu dan melangkah ke dalam.
"Aunty!"
"Hei! Danny!" Sapamu sambil tersenyum, segera memeluk anak lelaki yang wajahnya begitu mirip dengan adikmu.
"I miss you!" Katanya semangat, kamu hanya membalas dengan menghujani kecupan-kecupan lucu di wajahnya.
"Kak..."
Kamu mengadah dengan senyuman manismu, kemudian berdiri menghampiri felix, "you good? Makin cantik." Katamu sambil mengecup pipi felix.
Felix menyengir sedikit terkekeh, "kakak juga tambah cantik kok!"
Setelah itu felix menuntunmu untuk duduk di salah satu meja disana yang sudah tersedia minuman kesukaanmu.
Kamu tersentuh, padahal kalian sangat sulit sekali bertemu karena jarak yang begitu jauh. Tetapi felix gapernah lupa tentang hal kecil yang menjadi favoritmu.
Terkadang dia mau menukar chan dengan felix, atau dengan calon istri adik sepupunya yang satu lagi, si jisung. Boleh juga. Tukar tambah.
"Felix mau ngasih tau sesuatu, yang kakak memang harus tau, dan sebelumnya maaf baru ngasih tau sekarang,"
Felix menarik napasnya, "kakak masih ingat case satu tahun yang lalu, dimana perusahaan hampir bangkrut?"
Kamu mengernyit, kemudian mengangguk paham. Kamu masih ingat betul dimana diadakan rapat keluarga karena uang perusahaan yang mendadak surut. Tahun itu juga dimana kamu harus kehilangan kedua orang tuamu karena kecelakaan.