five

562 88 4
                                    

i cried.

tuhan maaf kali ini aku nggak bisa menahan tangisan aku lagi. maaf tuhan. maaf ayah, tolong jangan sedih karena harus melihat aku menangis lagi. tolong jangan marah kepada seseorang yang sekarang menjadi penyebab aku menangis.

gue nggak bisa bilang bahwa gue memaafkannya, tapi gue bisa bilang bahwa gue merindukannya dan sangat kecewa.

"alaska please open the door"

taehyung mengetuk pintu berkali kali dan selalu gue balas dengan deham pertanda gue masih baik baik saja didalam. sebenarnya sih tidak, gue nggak baik baik aja. kali ini gue harus mencoba meyakinkan dia dengan menjawab

"nggak te,gue nggak kenapa napa kok cuma pusing aja" bodoh, suara serak gue nggak mendukung. gue yakin sekarang dia nggak benar benar percaya

"alaska, im sorry for telling you that story. gue nggak maksud bikin lo jadi kayak gini, al"

"te,im fine. its okay, lo bisa pulang sekarang. gue udah baik baik aja kok sekarang"

gue perlahan mendengar dia menghela nafas "gue ada di sini sampai lo mau keluar. gue kebawah dulu, take care. jangan macem macem"

langkah kaki perlahan menjauh dari depan pintu. akhirnya, dia nggak menunggu gue didepan pintu lagi.

jeon jungkook, kira kira kamu sedang apa ya?

tiba tiba pesan masuk ke handphone gue, kira kira siapa ya? gue selalu berharap itu jungkook loh, hehe.

20.01
min yoongi
| al, udah tenang?

great, sekarang semua orang tau bahwa gue sedang tidak dalam kondisi yang baik. terimakasih, taehyung.

20.02
alaska carter
| tenang apa ni
| plis lah gue baik baik aja keles

20.05
min yoongi
| stop bohongin diri sendiri deh
| gue dibawah sama taehyung
| kalo udah mau keluar samperin ya
read,20.06

jujur sedikit kesal karena sekarang semua orang mulai mengunjungi gue. kenapa sih.

akhirnya, gue mencuci muka dan membuka pintu. berjalan ke bawah dengan mata sembab "hoi, ngapain pada kumpul?"

"al" taehyung berdiri dari duduk lalu menghampiri gue, dia merangkul bahu gue lalu mengelus perlahan "im sorry"

"its okay taehyung nggak perlu meminta maaf kok, gue berhak tau hal itu. makasih malah udah mau kasih tau"

kali ini, yoongi yang menghampiri gue "mau gue cari itu orang, gue bantai kalo bisa"

"nooo, jangan ngotor ngotorin tangan demi orang nggak berguna kayak dia dehh" gue mengelus rambutnya lalu tertawa perlahan "makasih ya udah selalu ada di sisi gue senang maupun susah, gue sayang banget sama kalian nggak ngerti lagi" kata gue dengan senyuman yang merekah.

benar alaska, lo bukan harus bersedih sekarang. gue harus bersyukur karena masih ada orang orang baik mengelilingi gue sekarang.

"I know, lo masih berpura pura bahagia sebenarnya. gue tau lo dengan jelas, alaska. tapi if you're happy that way, I cant say no" yoongi mengelus pundak gue perlahan. iya, sebenarnya gue tidak bisa berlama lama juga menjadi pura pura bahagia. cuma untuk meyakinkan bahwa gue benar benar baik baik saja kepada orang orang, kenapa tidak?

"iya, tapi ada pelajarannya juga sih. memang dari awal sudah salah, memang dari awal sudah tidak baik baik. mau bagaimanapun sepertinya akan kembali menjadi tidak baik. semua tergantung awalan dan akhiran pun sepertinya juga akan terlihat"

"maybe he's not worth it. mungkin dia memang tidak pantas. dia nggak pantas dapetin kamu, al" kata taehyung. gue mengangguk

"gue juga nggak bisa bilang kalau gue membenci dia sepenuhnya. dia banyak memberikan pelajaran selama kita Bersama. dia bisa menjadi baik, tetapi juga bisa menjadi buruk. dan sekarang mungkin dia sedang nyaman menjadi dirinya yang buruk. or maybe, that's the real him. mungkin itu memang diri dia sendiri yang belum gue ketahui selama bersamanya"

"kami bersama, tapi menyimpan rahasia satu sama lain. kurang menyakitkan apalagi?"

bittersweet | jeon jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang