"everything happens so fast ya, al"
taehyung menghela nafas, melihat sekeliling. angin yang lumayan kencang membuat rambutnya sedikit berantakan. gue cuma tertawa pelan "this is life"
tangan gue bergerak menuju kepalanya, merapikan rambutnya yang berantakan karena angin. "tinggal bagaimana kitanya aja, mau mengikuti arus atau tetap diam terus"
"kalau diam menjadi lebih baik sih gue maunya diem al, sayangnya nggak kayak gitu cara kerjanya ya?"
hembusan nafas kami berdua sedikit berbarengan. sepertinya orang orang yang hanya lewat lalu mendengar pun sudah dapat menebak, kami orang orang yang sedang jatuh karena keadaan
"sampai kapan kita mau galau kayak gini terus, tae?"
dia menengok, mengangkat kedua bahunya lalu kembali menatap pepohonan. gue belum bercerita bahwa sekarang kita berada di taman atas usul taehyung. dia cukup stress sampai tidak bisa melihat pepohonan lagi katanya
"i dont know. kita tuh broken boy meets broken girl banget ya al, kayak lagunya 5 seconds of summer yang safety pin"
gue mengangguk angguk. kami berdua sama sama terluka, menyakitkan rasanya. memiliki masalah yang berbeda, tetapi karena orang yang sama. rasanya pun sama sama sakit.
taehyung pada akhirnya menyerah, menyerah untuk selalu seperti ini. menyerah untuk pasrah pada keadaan "nggak boleh kayak gini terus, yuk beli es krim? biasanya kan es krim bisa menyembuhkan luka"
gue tertawa mendengar spekulasinya "ada ada aja, kayak anak kecil tau gak?"
dia menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum jahil "jadi mau apa nggak?" dia mengulurkan tangan, mengajak gue untuk bangun dan membeli es krim. gue berpikir sebentar dan pada akhirnya menerima uluran tangannya "yuk"
kami berjalan kearah tukang es krim di sudut jalan "mba, chocolate chip cookie dough nya satu"
berbarengan.
kami berdua sama sama menengok lalu tertawa "yaudah mba jadi dua"
sebenarnya gue tau bahwa gue dan taehyung memiliki selera yang sama. kami memiliki banyak kesamaan, tetapi gue nggak pernah tau kalau rasa es krim juga menjadi salah satu kesamaan kita
"gue baru tau lo suka menu yang sama" kata taehyung. "gue suka ini udah lama, semenjak gue meninggalkan mint choco chip"
dia mengangguk angguk, "hm kalo rasa kopi masih suka yang sama sama bertahun tahun lalu?"
gue terdiam, baru ingat bahwa rasa kopi kesukaan gue adalah rasa kopi kesukaannya jungkook juga. beberapa kali kami memesan menu yang sama di starbucks. tetapi semenjak gue sudah mulai jarang bersama dia, kesukaan gue pun kembali seperti awal. green tea latte extra ice
"nggak, udah lama nggak minum kopi itu. sekarang kembali lagi ke kesukaan awal"
"green tea latte extra ice?" gue mengangguk. dia masih ingat rupanya. "kenapa udah nggak suka minum kopi yang sama?"
"semenjak kita sudah jarang bersama sama, rasa kopi itu malah menjadi luka. kadang ketika gue nggak sadar lalu memesan kopi itu, gue malah merasakan sakit. dulu gue selalu meminum itu bersama dia, atau sebelum bersama dia kopi itu menyembuhkan luka, tetapi entah semenjak ditinggal rasa kopi itu malah sebaliknya. menciptakan luka"
dia mengusap punggung gue. tidak berapa lama, es krim yang barusan kami pesan pun sudah jadi. kita memakan sambil berjalan mengitari taman
"emang ya, sekarang keadaan sudah berbalik. dulu semuanya menjadi penyembuh luka, sekarang semuanya malah menjadi pencipta luka"
taehyung menatap sendu kepinggir jalan, kembali menatap pepohonan. "salah tidak sih masih mengharapkan yang terbaik untuk seseorang yang sudah menyakiti kita?"
gue menggeleng "kenapa harus salah? justru itu baik. gue bahkan masih mengharapkan yang terbaik untuk dia kok te. itu nggak salah"
"alaska?"
suara ini, suara yang benar benar gue hafal diluar kepala. ingatan gue berputar, kembali ke masa lalu dimana dia selalu memanggil dan menemani gue
"go away, jung"
gue mendongak, menatap kedua matanya dengan nanar. "nggak capek ya, pergi terus datang lagi? nggak capek ngelakuin itu bertahun tahun? nggak capek nyakitin aku terus?"
"al apasih? aku nggak ngerti" dia mencoba menggenggam tangan gue, yang langsung gue tepis. "jung, mungkin kamu nggak capek. tapi aku jung yang capek sekarang"
air mata gue mulai menetes dengan deras, dia masih memasang tampang bingungnya. sementara taehyung menahan emosinya untuk tidak menonjok jungkook saat itu juga
"al, please. soal omongan aku yang waktu itu please dilupain aja, itu nggak benar al" dia mengacak acak rambutnya
"selain itu apalagi yang udah kamu lakuin dibelakang aku jung? jalan dan bergandengan tangan dengan cewek lain? tidur dengan cewek lain yang teman aku dan pacar sahabat kamu sendiri?"
"kadang aku iri jung sama mereka. mereka selalu dapat perhatian lebih, mereka selalu dapat yang lebih jung. meskipun hanya singgah sementara lalu pergi dari kehidupan kamu, mereka mendapat lebih dari kamu. sementara aku? nggak pernah dapat perhatian kayak gitu. jung, its over. anggap kamu nggak pernah milikin aku dari dulu"
"bertahan sama kamu adalah pilihan paling salah yang pernah aku ambil jung, dan aku benar benar menyesal"
