7

3K 294 6
                                    

Baekhyun terbangun dari pingsannya akibat Chanyeol memberi sedikit obat bius di sapu tangannya beberapa hari lalu setelah kejadian di pulau tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun terbangun dari pingsannya akibat Chanyeol memberi sedikit obat bius di sapu tangannya beberapa hari lalu setelah kejadian di pulau tersebut. Baekhyun meregangkan otot ototnya yang terasa kaku. Kedua matanya mulai melirik kesana kemari untuk melihat keadaan sekitarnya.

Kedua matanya mengarah kepada balkon apartemen ini. Baekhyun beranjak dari tidurnya kemudian berjalan ke arah balkon tersebut. Ia penasaran dengan situasi diluar sana. Matanya berbinar, melirik kesana kemari ke penjuru kota ini.

Baekhyun tidak tau jika hidupnya yang monoton ini sekarang jadi lebih menantang dan terlihat sedikit berwarna akibat kehadiran Park Chanyeol partner kencan butanya itu. Tidak pernah terbayangkan jika dirinya berada ditempat yang sangat jauh dari tanah kelahirannya.

"Bagaimana kau menyukainya?". Chanyeol berdiri disampingnya sambil menyesap kopinya.

Baekhyun berdiri menghadap Chanyeol yang sedang menatap pemandangan dari balkon. Ia tidak tau jika Chanyeol itu sangat tampan jika tersenyum seperti itu. "Tidak terlalu buruk, bagaimana kita bisa sampai disini?".

"Ck itu sangat mudah, tinggal naik pesawat dan sampai disini kita jadinya".

Baekhyun memandang Chanyeol dengan datar. Park Chanyeol tetaplah pria bodoh yang ia kenal tapi- sayangnya pria itu sangat tampan.

"Richard-". Ucapannya terpotong kala sebuah teriakan menggema di telinga Baekhyun.

"Kau masih saja memanggil ku Richard padahal aku sudah memberitahu nama ku, apa kau lupa nama ku? Woah aku sangat sakit hati jika kau lupa dengan nama ku". Okay, Chanyeol berlebihan. Itu hanya sebuah nama saja oke. Bukannya Baekhyun lupa tapi- lidahnya sudah sangat terbiasa dengan panggilan Richard itu.

Baekhyun berjalan meninggalkan Chanyeol yang masih menyesap kopi itu. "Kau ini cerewet sekali sih".

Sudahlah Baekhyun hanya ingin istirahat sekarang. Tubuhnya terasa remuk akibat baku hantam beberapa hari lalu dan jangan lupakan dirinya yang terjun dari atas jurang karena ulah si bodoh Park Chanyeol.

Baekhyun memejamkan matanya sebentar, menenangkan dirinya di kasur kingsize nya ini yang mungkin muat untuk 4 orang. Ia belum pernah merasakan kasur seempuk ini di rumahnya.

Suara berisik plastik mengganggu ketenangan Baekhyun yang sedang menikmati ketenangannya. Baekhyun membuka matanya dan matanya menangkap sosok pria tinggi yang sedang memperhatikan sebuah jas hitam dan putih.

"Kau ini berisik sekali sih!". Omel Baekhyun sambil menatap Chanyeol yang sedang menampilkan senyum bodohnya.

"Nanti malam ada sebuah pejamuan dengan si tonggos itu dan aku bingung memilih anatara jas putih sana dengan jas hitam sana". Keduanya melirik kedua jas yang berada di kasur kingsize yang tadi Baekhyun tiduri.

Baekhyun bergumam tidak jelas sambil menatap bergantian kedua jas tersebut. "Heum...".

"Dilihat dari wajah mu yang menyeramkan-".

Shot!; ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang