Setelah insiden beberapa jam yang lalu. Keduanya terlihat seperti biasa saja saat memasuki mansion mewah yang dipenuhi oleh orang orang yang sedang melakukan aksi bejatnya. Seperti, berjudi dan berciuman disembarang tempat.
Keduanya nampak acuh enggan untuk melihat lebih detail isi ruangan ini. Dipikiran mereka hanya ada rencana yang akan berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
Chanyeol dengan setelan jas berwarna hitam dan rambut yang sudah berubah warna menjadi warna merah yang menambah aura gangster dan jangan lupakan Baekhyun yang juga mengubah warna rambutnya menjadi berwarna merah dan juga setelah jas hitam, jangan lupakan dasi kupu-kupu yang melekat di lehernya yang menambah kesan manis dan juga innocent.
Mereka berjalan beriringan bak seorang pengantin. Semua pasang mata tertuju kepada keduanya karena keduanya nampak asing di pandangannya. Mereka sampai di bar.
"Ini membuat ku sangat risih! Semua orang menatap kita seakan kita adalah idol". Kesal Baekhyun sambil memainkan gelas wine yang berada di tangan kanannya.
Chanyeol hanya mengedikan bahunya setelah itu meminum habis wine yang diberikan oleh seorang pelayan. Setelah meminum minumannya Chanyeol beranjak dari kursinya. Belum ia melangkahkan kakinya Baekhyun sudah menahannya.
"Kau ingin kemana?". Tanya Baekhyun.
"Aku ingin bermain. Kau ingin ikut, babe?". Baekhyun hanya mendengus kesal saat Chanyeol memanggilnya babe namum ia tetap mengulurkan tangan kepada Chanyeol walaupun ia kesal.
Mereka berjalan kearah meja biliar yang sudah dipenuhi oleh kepingan kartu yang Baekhyun tidak ketahui entah itu kartu apa yang jelas ia hanya bisa menonton saja.
"Aku ingin bermain, siapkan permainannya". Chanyeol menyuruh pelayan itu menyiapkan permainan. Membereskan meja biliar yang terdapat beberapa kartu bekas permainan mereka.
"Hey siapa nama mu? Aku tidak pernah melihat mu berada disini". Ucap salah seorang pria yang saat ini tengah digandrungi oleh pria cantik.
"Pria yang disamping mu terlihat sangat manis". Pria tua dengan setelan jas putih melirik Baekhyun dan Baekhyun hanya mengalihkan pandangannya.
Chanyeol merengkuh pinggang Baekhyun kemudian mengecup singkat bibir Baekhyun. "Aku Richard Park dan yang disamping ku Baixian Park dia adalah suami ku".
Okay, untuk kali ini Baekhyun tidak marah. Ia dalam masa penyamaran nya. Terserah Chanyeol mau menamainya dengan apa yang terpenting hidupnya tentram. Baekhyun sudah pasrah dengan dirinya yang sekarang.
"Baiklah kita mulai permainannya". Chanyeol menginterupsi kepada para pemain itu dengan senyum yang menawan.
Mereka mulai bermain. Mereka menaruh beberapa lembar dolar ditengah meja biliar sebagai taruhan. Untuk Chanyeol, ia hanya menaruh sedikit uang disana. Baekhyun hanya bisa berdoa didalam hatinya untuk Chanyeol agar menang di permainan judi ini. Lumayan juga uangnya untuk bekal pulangnya nanti.
Sang bandar sudah memberikan interupsi kepada semua pemain agar fokus kepada layar LCD yang ada di depan mereka. Itu adalah nomor kartu yang sudah dibagikan kepada para pemain. Apa bila nomor kartu itu cocok dengan nomor kartu yang berada di layar LCD itu artinya ia menang dan mendapatkan semua uang yang berada ditengah meja biliar.
"Semua nya tolong bersiap, fokuskan diri anda kepada layar LCD". Sang bandar memberikan interupsi agar semua orang fokus.
Angka pertama yang keluar dari layar LCD itu adalah 6. Baekhyun melirik kartu pertama Chanyeol dan kartu itu berangka 6. Ada peluang untuk mereka menang.
Angka kedua adalah 1. Diikuti angka 0 dan 4. Baekhyun bertepuk tangan dengan meriah karena semua angka kartu yang Chanyeol pegang dan yang ada di layar LCD itu sama.
"Oh sudah ada pemenangnya, selamat untuk pemenang". Ucapan selamat keluar dari mulut sang bandar.
Baekhyun merangkul gemas lengan kekar milik Chanyeol. "Richard kita menang!".
"Kau senang?". Chanyeol mengelus lembut pucuk kepala Baekhyun. Baekhyun mejawab dengan anggukan.
"Mainlah lagi. Ini sangat memberikan kita keuntungan". Chanyeol mengikuti perintah Baekhyun. Ia pun bermain lagi.
4 kartu sudah ia pegang. Oh Chanyeol hampir melupakan misinya. Ia segera melirik Baekhyun yang menatap layar LCD dengan antusias.
"Baek".
"Hmm". Baekhyun berdehem sebagai jawabannya.
Chanyeol menyenggol pelan lengan Baekhyun. "Ambilkan kartu yang berada di saku jas ku, cepat".
Baekhyun mengerutkan dahinya bingung. Tapi- ia tetap mengambilkan kartu yang dimaksudkan Chanyeol. Ia merogoh saku jas Chanyeol yang berarti ia juga akan meraba sedikit dada bidang Chanyeol. Maafkan pikiran Baekhyun, ia sudah lepas kontrol.
"Kenapa kau terus meraba dada ku, cepatlah urusan itu biar nanti".
Baekhyun hanya terkekeh. Ia langsung mengambil kartu tersebut di saku jas Chanyeol. "Ini".
Chanyeol mengambil cepat kartu tersebut. Ia segara menukar kartu tersebut dengan kartu yang berada di tangannya.
"Nomor kartu dengan 1485". Baekhyun melirik kartu Chanyeol. Kartu itu beda angka dengan kartu yang disebutkan oleh sang bandar.
"Kau bodoh! Kenapa bisa kalah?!". Baekhyun memukul dada bidang Chanyeol dengan tangan mungilnya.
"Tampar aku, Baek". Bisik Chanyeol. Baekhyun mengerutkan dahinya bingung. Chanyeol gila pikirnya.
"What?!".
Baekhyun memberikan isyarat dengan mengunakan gerak tubuhnya dengan gerak tubuh bingung. "Tampar saja Baek".
Plak
Oh bagus. Bunyinya sangat nyaring. Semua pasang mata menatapnya prihatin. Baekhyun pergi meninggalkan Chanyeol dengan ekspresi wajah yang kesal.
Maaf saya gak ngerti main casino jadilah begitu. Vote dan comment nya juseyeo 🙏🙏
EXO is EXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Shot!; ChanBaek
Short StoryByun Baekhyun pemuda berumur 26 tahun ini seorang pegawai Bank yang hidupnya tentram tentram saja dari dulu. Saat ia menemui partner kencan butanya itu yang sialnya sangat tampan. Ia tidak tau kalau pertemuannya dengan pria itu membuat hidupnya amat...