Tanpa Undangan

4 1 0
                                    

Tamu asing itu
sengaja mengetuk
pintu rumahmu
sambil bertanya
"Dimana intimu?"
tanpa tahu
siapa salah satu
pemilah ragamu.

Ketika kau buka,
kau tengok sekitarmu
dan kau saksikan:
malam
temaram,
tamu asing itu.

Kau persilakan mereka masuk
duduk di bangku tua
dekat jendela,
mereka menunggu,
sambil mengobrol
kau sediakan
secangkir teh hangat.

Tamu asing itu
bertanya
"Mengapa tak kau sediakan
secangkir teh lagi
untuk malam?"

Kau jawab
"Ia lebih suka
secangkir air mata
daripada secangkir
air teh menemaninya,
maaf, yang kupunya
hanya ini saja."

Tanpa sengaja
tamu asing itu
mengambil secangkir
gelas kosong
menatap malam temaram
halus perangainya
lembut intinya
hingga meneteslah
air matanya.

Ia wadahi
air mata murni itu
dalam cangkir kosong
yang dipegangnya
"Ini untukmu, nikmatilah."
katanya tersenyum.

DedaunanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang