Jangan sembunyikan
luka dalam senyuman
manismu itu.Biarkan ia terbang
terbawa, bermuara, ketika
kau tak ingin lagi
merangkai bintang-bintang.Kau adalah cerahnya
warna kota ini,
dimana taman bunga,
wangi pagi hari,
angin menyapa,
dan rangkaian cerita
kehidupan, ada
pada bola mata itu.Kau adalah musim semi,
warna yang muncul,
ketika kita semua
tak tahu lagi
cara menghapus luka,
dan warna itu, halus
tersimpul, tersusun rapi
dalam lembaran,
raut wajahmu.Kau adalah lembutnya
awan, terhampar
sempurna, sapa pagi,
temani hari ini.Ketika kami, mencoba
sekuat tenaga, hapus
air mata, lalu lembutnya
awan itu, selembar
sapu tangan, yang ciptakan
kesenangan dan kenangan.Harapan itu tertoreh
dalam simpul, senyum
manis itu.Jangan sembunyikan luka,
ketika kau coba, bahagiakan
dunia, tanpa kesedihan.Biarkan ia pergi, mencari
teman menepi, agar kau
sadari, bahwa warna
kota ini, ada pada
tawamu, hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedaunan
PoetryTelusuri hatimu, kau temukan batinmu. Sepilihan sajak berdasarkan kisah suka duka manusia menemukan inti dalam tubuh dan kehidupannya. Lapis demi lapis puisi akan mengajakmu menyusuri waktu menemukan dirimu dan mengenal hakikatmu.