Bola mata artistik itu,
selalu bisa menjelaskan bagaimana
laut biru bercermin langit.
Dimana ada singgasana awan,
angin mengajaknya
sejenak beristirahat. Sejenak saja.
Menikmati secangkir teh,
bersama perginya musim.
Lalu mengajaknya
mencari asal mula
bingkai pelangi. Warna-warni itu.Helaian rambut panjang
eksotis itu,
selalu tahu bagaimana
sepasang burung camar,
terbang bersama menyusuri samudera
untuk mencari kapal bersandar,
sejenak bersinggah. Sejenak saja.
Mencoba menemukan
kebenaran kehidupan
perihal siapa pantas
menyelam inti, mengayom sepi. Debar hening itu.Dan Sweter berwarna
coklat keemasan itu,
selalu paham cara sederhana
mencari jejak langkah
gadis kecil di seberang sana,
ketika ia coba
sejenak berhenti. Sejenak saja.
Untuk menaruh payungnya
basah kuyup karena hujan,
dan baju barunya,
serta lembut pipinya
yang basah kuyup
karena air mata. Muara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedaunan
PoetryTelusuri hatimu, kau temukan batinmu. Sepilihan sajak berdasarkan kisah suka duka manusia menemukan inti dalam tubuh dan kehidupannya. Lapis demi lapis puisi akan mengajakmu menyusuri waktu menemukan dirimu dan mengenal hakikatmu.