XIV

1.3K 115 20
                                    

WARNING!!! CHAPTER INI SEBAIKNYA JANGAN DIBACA PAS PUASA :'V
SIMPEN BUAT BUKA AJA YES BAGI YANG PUASA :V

YANG PUASA, JANGAN BANDEL >:V

NANTI AUTHOR YANG DOSA >:V

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jika itu untukmu, takdir yang sudah diukir oleh Tuhan pun akan kurubah dengan seluruh kemampuan yang kumiliki.

Seminggu sudah berlalu sejak (Y/n) dan Levi mencari Eren dan Jean. Dan, hasilnya selalu nihil.

"Sialan. Gue pengin pulang aja." keluh Levi yang tengah duduk di sebelah (Y/n).

"Gue juga pengin pulang." balas (Y/n). Pemikiran (Y/n) dan Levi tak berbeda jauh; mereka sama-sama ingin cepat pulang saja.

"Historia ratu sialan." ketus Levi. Levi tahu seberapa bodoh dan berisiko nya mengatakan hal seperti itu. Tapi, di tempat ini Historia tak mungkin mendengarnya.

"Mau gimana lagi, Historia memang sialan." timpal (Y/n).

Pemikiran mereka berdua memang tak jauh berbeda dan sebenarnya juga tidak salah. Walau tak sepenuhnya benar.

"Sudah. Ayo kembali aja. Bisa tepos pantad gue duduk terus." ujar Levi sambil berdiri.
[Levi: gw ooc banget sih
Author: penistaan]

"Ya gak usah bilang gitu juga, Levi." Timpal (Y/n).

Levi pun hanya acuh dan membuang muka.

Saat Levi mendorong pintu kafe ..

"Eh?! Kapten Levi!"

***

"Bodoh! Kita udah nyari kalian dari seminggu lalu. Historia khawatir." Omel Levi ketika mereka sudah sampai di rumah.

Ya, tadi mereka berpapasan dengan Eren serta Jean. Lalu, mereka memaksa dua bocah itu untuk ikut ke "rumah" tempat mereka tinggal.

"Ehe .. Maaf, Kapten Levi." Eren menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Jangan minta maaf seperti itu, bodoh! Sekarang, masalahnya, bagaimana kita mau kembali? Selain itu, Erwin dan Hanji juga menghilang. Mereka pasti ada di sekitar wilayah ini juga." tegas Levi.

(Y/n) sedikit ragu, "Santailah sedikit." katanya pada Levi.

"Sialan." desis Levi.

"Hm, baiklah. Jadi, hanya tinggal memikirkan cara kita untuk kembali, juga dengan Hanji serta Erwin?" tanya Jean berusaha mengambil kesimpulan.

Levi mengangguk sembari bertopang dagu, "Setelah menemukan keparat-keparat tua itu, aku akan mencoba mengembalikan kalian."

"Kapten Levi, apa bisa melakukannya?" tanya Eren yang tidak yakin.

Levi pun mengangkat bahu. "Aku tidak tahu pasti. Temukan mereka dulu."

"Tapi, kalian harus ingat," timpal (Y/n), "Disini, jangan buat penampilan kalian terlalu mencolok. Bersikaplah seolah kalian itu orang-orang normal."

After Life | Levi Ackerman✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang