XIII

900 112 0
                                    

"Oi, Levi, ini ku belikan roti sama teh." Ujar (Y/n), memasuki kamar tersebut sambil membawa satu kantung plastik berukuran sedang.

"Oh, terima kasih." Levi segera mendekati (Y/n) dan mengambil beberapa dari makanan yang dibeli (Y/n).

(Y/n) menutup pintu kamar kembali, memasuki kamar tersebut dan duduk di sofa yang ada.

(Y/n) pun mengambil dua bungkus roti berukuran sedang dan membuka bungkusnya, lalu melahap salah satu roti itu pelan-pelan.

"Kira-kira dimana bocah-bocah sialan itu? Kita aja belum dapat petunjuk soal dimana mereka." Tanya Levi sambil duduk di sebelah (Y/n).

(Y/n) merasakan pipinya memanas ketika Levi mendekati dirinya.
[Author: ASHIQUE :V //digampar Levi//]

(Y/n) bersusah payah memasang ekspresi biasa. Kemudian, (Y/n) mengangkat bahu.

Levi menghela napas berat, tidak ada petunjuk sama sekali. Lalu, dia melahap rotinya dan meneguk teh kemasan yang dibelikan (Y/n).

Setelah menghabiskan makanan, Levi dan (Y/n) segera bersiap untuk tidur.

Entah apa yang akan terjadi besok.

***

"Dasar otaku sialan." Ledek seorang perempuan pada perempuan lain dihadapannya.

"Aku bukan otaku sialan!" Elak perempuan yang diledek itu sambil melayangkan tinjunya.

Gadis yang mengejek itu terjatuh, pipinya memerah terkena pukulan orang yang sering diledeknya.

"Aah! Pukulanmu sangat kuat .. Aku tidak .. Bisa berdiri  ...." Gadis yang mengejek itu melebih-lebihkan.

Kemudian, segerombolan perempuan-perempuan lain datang.

"Ahh! Kamu tidak apa-apa?" Salah seorang dari gerombolan itu mengulurkan tangannya pada gadis yang mengejek tadi.

"Jelas tidak .. Bisa-bisa tulang wajahku yang cantik ini patah..!" Gadis yang mengejek itu melebih-lebihkan lagi.

"Kenapa ...?" Tanya teman gadis yang mengejek itu sambil membantunya berdiri.

"Otaku sialan itu.."

Gadis yang diejek itu hanya bisa menghujani mereka dengan tatapan tajam. Rasanya hatinya hancur berkeping-keping. Berkali-kali dia nyaris bunuh diri.

After Life | Levi Ackerman✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang