1. Tidak Di Percaya.

7.9K 197 4
                                    

Aku berjalan santai menuju restaurant di samping club, dia akan menemuiku. Akan meminta pendapatku, bagaimana bisa? Entahlah.

Namun, belum sempat aku masuk ke restaurant itu, aku melihat wanita yang sangat aku kenal.

Dia kak Nissa Sabyan. Kok bisa ya? Itu cowoknya bukan Azmi lho! Maka mereka masuk club.

Akhirnya aku memutuskan pertemuanku dan berakhir mengikuti kemana Nissa berada.

Dia duduk di salah satu meja dengan seorang lelaki yang sangat aku kenal.

Hah?

Ya Allah Ya Rabb! Dia Bayu, pacarnya Rizka. Kenapa Bayu bisa menghianati Rizka?

Aku melihat Nissa Sabyan membuka jilbabnya dan dengan santai membuka gamisnya. Membiarkan salah satu pelayan mengambilnya.

Dan apa yang aku lihat? Astaga! Bagaimana bisa wanita yang di bela Azmi di depan Ahkam dan aku berbuat seperti itu?. YA! Ahkam telah bersikeras untuk melarang Azmi berhubungan dengan wanita jalang ini!

Bahkan aku teringat ketika Kak Ahkam berbicara dengan membentak di depan Nissa.

"Dasar kau jalang! Jangan memperlibatkan Azmi di dalam permainanmu ini! Dasar wanita bermuka dua! Jalang!"

Aku terimgat itu. Mampus.

Aku kembali melihat ketika Bayu menciumnya panas. Aku sih gak masalah ya, tapi kasihan kak Azmi.

Nissa menerimanya cukup bergairah hingga tangan Bayu meremas dadanya dan mulai melepaskan tanktop serta hotpants milik Nissa.

Aku keluar dari club itu, berlari ke arah restaurant dan melihat masih ada Azmi sedang bertengkar dengan Ahkam.

"Sudah kakak bilang Azmi! Nissa itu jalang dan gak baik!" bentak Ahkam.

"Bukan kak! Nissa bukan seperti itu! Kakak bilang seperti itu karna kakak gak bisa dapatin Nissa kan?" balas Azmi. Membentak.

"Astagfirullah! Aku tidak akan seperti itu!" balas Ahkam sewot.

"Enggak kak! Nissa gak--"

"Cukup Azmi! Jika aku bilang aku memutuskan pertemuanku denganmu hanya untuk mengikuti Nissa yang sedang melakukan sex dengan Bayu, kamu percaya?" tanyaku pada Azmi.

Mereka kaget bukan main. Aku melihat kak Azmi semakin murka padaku dan kak Ahkam.

PLAK!

Aws! Aku meringis kesakitan ketika kak Azmi menamparku.

"AZMI! CUKUP KAMU MENYAKITI KAKAK DAN TIM HADRAH YANG LAIN DEMI KEMBELA WANITA JALANG SEPERTI NISSA SABYAN ITU! JANGAN SAKITI KIKI!" bentak Ahkam kembali.

"Nissa bukan Jalang!" bela Azmi.

Aku dan Ahkam sudah lelah dengan perilaku Azmi yang masih saja membela wanita jalang itu.

PLAK!

Kini, sebuat tamparan kembali tamparan mendarat di pipiku. Azmi, Ya. Azmi menamparku karna aku masih melemparkan keburukan Nissa. Dia bilang aku fitnah! oh ayolah!! Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Lebih baik aku melakukan pembunuhan daripada fitnah!

"AZMI!"

Aku, Ahkam dan Azmi menegang dan menoleh ke arah si pemanggil. Kami membelalakkan mata ketika di situ ada Abuyah, Istri dari Abuyah, Uminya Azmi, Abahnya Azmi, Naufal, Rara, dek Ahmad dan.. orang tuaku.

"Apa maksud kamu menampar anak saya Azmi?! Anak saya membela kamu ketika kamu di fitnah oleh tetangga sampai dia menemukan bukti! Dia mencintai kamu apa adanya! Dia tidak berani menerangkannya padamu. Dia mencintaimu dalam diam. Tapi kenapa kamu menampar dia?!" bentak mamaku.

"Mah.. udah ma, aku gak papa kok. Udah ya. Kasihan kak Azminya. Dia gak salah, aku yang salah menjelekkan kak Nissa, Pantas dia menamparku mama.." mohon aku.

"Kiki, kenapa kamu masih membela Azmi?" tanya abahnya Azmi.

Aku tersenyum kecut lalu menjawab "Karena, berkat kak Azmi dan yang lain, aku mengenal agama, aku hafal Al-Qur'an." jawabku bohong.

TBC!

Segini dulu yes.

Vote dong..

My Mine [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang